Puisi Untuk Ibu Pahlawanku
Thursday, June 30, 2016
Puisi untuk ibu pahlawanku. Ibu adalah orang tua perempaun dari anak, jasa jasa ibu bagi seorang anak tak akan pernah dapat di balas walau bagaimana pun juga, jasa ibu akan sepanjang hanyat akan di kenang.
Ibu ku pahlawanku, kata yang patut di sematkan kepada seorang ibu yang telah melahirkan merawat hingga kita dapat menjadi seperti sekarang ini, sebagimana di ketahu pahlawan bukan hanya yang berjuang di mendan perang tetapi pahlawan juga dapat di berikan kepada orang yang dipandang sebagai orang yang dikagumi atas hasil tindakannya, dan sifat mulianya dan berjasa bagi kehidupan kita, dan kata ini patut juga di nerika pada seorang ibu yang melahirkan kita.
Ibuku pahlawanku, satu dari du puisi ibu di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
PUISI IBU PAHLAWANKU
Sosok paling berharga
dalam semua lebel harga
Sosok paling didamba
dalam hidup setiap anaknya
Penat dan capek menjadi hidanganya
Merelakan babak-belur tubuhnya
Demi anaknya agar mereka tertawa
Bangun pagi mencuci sampai memasak makanan kesukaan kita
Sadarkah?Banggakah?atau biasa saja?
Kita semua pasti mengetahuinya
Tapi kenapa tidak pernah terbesit mau membantunya
Kita sadar karena sehari-hari melihatnya
Mondar-mondir dihadapan kita
Bukan membantu malah menambah bebannya
Ibu....Ibu...kau pahlawanku
Kau bagai cahaya penerangku
Menerangi jiwa-jiwa yang berseru
Maafkan kami duhai ibu
Atas dosa-dosa dan perbuatanku
Maafkanlah kami yg membuatmu menangis disetiap malam semu
Maaf...maaf...dan beribu maaf.. yg bisa ku ucap untukmu
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih untuk peluh-peluhmu
Dan teruntuk semua kasih sayangmu
Puisi Pahlawanku Ibu
Dibalik senyum manisnya terbesit sejuta harapan,
Diantara tawa kecilnya terselip suatu keinginan.
Dia sejenak terjaga disunyinya malam tuk pinta pada sang kuasa,
Ia tak sungkan membasahi pipinya dengan air mata.
Kala pagi memikul bakul sebelum mentari,
Meski tertatih namun terus berjalan tanpa letih.
Setiap hembusan nafas beradu dengan waktu,
Detak jantung tak segan berpacu tanpa sayu.
Pernahkah kau sejenak coba perhatikan saat ia terlelap,
Mungkin raut wajah yang lelah yang akan kau dapat,
Ia layaknya sang pahlawan,
Yang taklukkan fajar untuk hidup yang di perjuangkan.
Ia adalah pejuang diri,
Dengan lencana iklas di dalam hati,
Buka matamu dan coba renungkanlah di setiap doa,
Karena hanya hal sederhana yang ia selalu pinta.
Ia inginkan kau jadi orang yang lebih berarti,
Ia inginkan kau jadi orang yang lebih dari sekedar berbakti,
Dan ia inginkan engkau selalu ada saat masa tuanya nanti.
Terima kasih Ibu atas doa dan bimbinganmu selama ini..
Puisi Perempuan Renta yang Menangis Itu Adalah Ibuku
Usiamu telah uzur,
tapi semangatmu tak pernah luntur
Jalanmu mulai gontah,
tapi tak pernah meronta
Ibu, aku pernah buatmu menangis
Tapi engkau tak pernah dendam padaku
Ibu, aku selalu buatmu bersedih
Tapi engkau tak pernah merasa pedih
Ketegaran jiwamu terlihat jelas kokoh di hati
Tak sedikitpun engkau tersakiti
Tahun beranjak, bulan merangkak dan minggu berjalan
Terus selalu berlari mengitari putaran bumi
Engkau semakin terlihat renta.
Ibu, Putih rambutmu seputih cintamu padaku
Tak ada cinta setulus cintamu ibu
Tak ada kasih seindah kasih sayangmu, ibu
Ibu, aku lihat engkau menangis,
Dalam shalatmu, dalam dzikirmu dan dalam doamu
Lirih terdengar menyebut nama Allah
Buliran airmata jatuh membasahi sajadah tuamu
Ya Allah, hari ini aku lihat dia menangis lagi
Untuk sekian kali dia menyebut nama-Mu
Terdengar doa dalam sunyi pagi hari
Terasa dzikir bergumam pelan dari mulutnya
Dengan tasbih tua di tangan menyebut asma-Mu
Dia menangis dalam dzikir,
dia tafakkur tersungkur di atas sajadah tuanya
akhirnya aku juga menangis memohon ampun atas dosa
pasti ada dan sudah tentu besar dosa itu
aku terdiam duduk di kursi warisan adik yang sudah pergi
tangisanmu ibu buatku semakin sadar akan hidup
Aku tahu, engkau menangis bukan untuk meratapi hidup yang serba sulit
aku tahu engkau menangis karena bahagia
bahagia karena kami masih ada temani sisa-sisa hidup
yang semakin mendekati akhir.
Perempuan renta yang menangis itu adalah ibuku
Puisi Ayah Pahlawanku
Takkan terbayarkan jasamu ..
Oleh darahku yang semu ..
Hina dina bak punai yang t'lah jemu ..
Hinggap bernyanyi hingga senja teramu ..
Kau kucurkan bermilyar peluh ..
Aku hanya bisa mengeluh ..
Digilas roda zaman yang terkayuh ..
Bersama ribuan nista yang merapuh ..
Meski engkau bukan pahlawan di medan laga ..
Namun jasamu untukku melebihi untaian jelaga ..
Dalam sajakku yang bernafaskan butiran debu surga ..
Dipeluk nestapa tersapu derita yang berongga ..
Yang mampu 'ku torehkan hanya doa ..
Dalam detik hingar bingar duka ..
Kala terlintas nisanmu dalam atma ..
Terbujur kaku di bawah sana ..
Engkau bukan pejuang berbintang jasa ..
Namun hadirmu membawa kehidupan dalan asa ..
Banting tulang melawan ganasnya surya ..
Bertekuk lutut kala malam berdoa ..
Ayahku tercinta ..
Balasanmu yang mampu 'ku harapkan hanya surga ..
Rembulan merah merona pun tahu kau berjasa ..
Dalam tiap helaan nafas anakmu ini yang hina ..
Ayahku tercinta ..
Derai air mata mewarnai sajakku yang 'ku buka ..
Dalam helaan batin berpeluh raga ..
'Ku ingin kau bahagia di alam sana ..
Serang, 22 Juni 2016.
Demikianlah Puisi untuk ibu pahlawanku. Baca juga puisi ayah dan ibu yang lain yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Ibu ku pahlawanku, kata yang patut di sematkan kepada seorang ibu yang telah melahirkan merawat hingga kita dapat menjadi seperti sekarang ini, sebagimana di ketahu pahlawan bukan hanya yang berjuang di mendan perang tetapi pahlawan juga dapat di berikan kepada orang yang dipandang sebagai orang yang dikagumi atas hasil tindakannya, dan sifat mulianya dan berjasa bagi kehidupan kita, dan kata ini patut juga di nerika pada seorang ibu yang melahirkan kita.
Ibuku pahlawanku, satu dari du puisi ibu di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi ibu pahlawanku
- Puisi pahlawanku ibu
- Puisi perempuan yang renta menangis itu adalah ibuku
- Puisi ibuku pahlawanku.
PUISI IBU PAHLAWANKU
Oleh:fath
Sosok paling berhargadalam semua lebel harga
Sosok paling didamba
dalam hidup setiap anaknya
Penat dan capek menjadi hidanganya
Merelakan babak-belur tubuhnya
Demi anaknya agar mereka tertawa
Bangun pagi mencuci sampai memasak makanan kesukaan kita
Sadarkah?Banggakah?atau biasa saja?
Kita semua pasti mengetahuinya
Tapi kenapa tidak pernah terbesit mau membantunya
Kita sadar karena sehari-hari melihatnya
Mondar-mondir dihadapan kita
Bukan membantu malah menambah bebannya
Ibu....Ibu...kau pahlawanku
Kau bagai cahaya penerangku
Menerangi jiwa-jiwa yang berseru
Maafkan kami duhai ibu
Atas dosa-dosa dan perbuatanku
Maafkanlah kami yg membuatmu menangis disetiap malam semu
Maaf...maaf...dan beribu maaf.. yg bisa ku ucap untukmu
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih untuk peluh-peluhmu
Dan teruntuk semua kasih sayangmu
Puisi Pahlawanku Ibu
Oleh: Lilkara
Dibalik senyum manisnya terbesit sejuta harapan,Diantara tawa kecilnya terselip suatu keinginan.
Dia sejenak terjaga disunyinya malam tuk pinta pada sang kuasa,
Ia tak sungkan membasahi pipinya dengan air mata.
Kala pagi memikul bakul sebelum mentari,
Meski tertatih namun terus berjalan tanpa letih.
Setiap hembusan nafas beradu dengan waktu,
Detak jantung tak segan berpacu tanpa sayu.
Pernahkah kau sejenak coba perhatikan saat ia terlelap,
Mungkin raut wajah yang lelah yang akan kau dapat,
Ia layaknya sang pahlawan,
Yang taklukkan fajar untuk hidup yang di perjuangkan.
Ia adalah pejuang diri,
Dengan lencana iklas di dalam hati,
Buka matamu dan coba renungkanlah di setiap doa,
Karena hanya hal sederhana yang ia selalu pinta.
Ia inginkan kau jadi orang yang lebih berarti,
Ia inginkan kau jadi orang yang lebih dari sekedar berbakti,
Dan ia inginkan engkau selalu ada saat masa tuanya nanti.
Terima kasih Ibu atas doa dan bimbinganmu selama ini..
Puisi Perempuan Renta yang Menangis Itu Adalah Ibuku
Oleh: Lukman Hamarong
Usiamu telah uzur,tapi semangatmu tak pernah luntur
Jalanmu mulai gontah,
tapi tak pernah meronta
Ibu, aku pernah buatmu menangis
Tapi engkau tak pernah dendam padaku
Ibu, aku selalu buatmu bersedih
Tapi engkau tak pernah merasa pedih
Ketegaran jiwamu terlihat jelas kokoh di hati
Tak sedikitpun engkau tersakiti
Tahun beranjak, bulan merangkak dan minggu berjalan
Terus selalu berlari mengitari putaran bumi
Engkau semakin terlihat renta.
Ibu, Putih rambutmu seputih cintamu padaku
Tak ada cinta setulus cintamu ibu
Tak ada kasih seindah kasih sayangmu, ibu
Ibu, aku lihat engkau menangis,
Dalam shalatmu, dalam dzikirmu dan dalam doamu
Lirih terdengar menyebut nama Allah
Buliran airmata jatuh membasahi sajadah tuamu
Ya Allah, hari ini aku lihat dia menangis lagi
Untuk sekian kali dia menyebut nama-Mu
Terdengar doa dalam sunyi pagi hari
Terasa dzikir bergumam pelan dari mulutnya
Dengan tasbih tua di tangan menyebut asma-Mu
Dia menangis dalam dzikir,
dia tafakkur tersungkur di atas sajadah tuanya
akhirnya aku juga menangis memohon ampun atas dosa
pasti ada dan sudah tentu besar dosa itu
aku terdiam duduk di kursi warisan adik yang sudah pergi
tangisanmu ibu buatku semakin sadar akan hidup
Aku tahu, engkau menangis bukan untuk meratapi hidup yang serba sulit
aku tahu engkau menangis karena bahagia
bahagia karena kami masih ada temani sisa-sisa hidup
yang semakin mendekati akhir.
Perempuan renta yang menangis itu adalah ibuku
Puisi Ayah Pahlawanku
Karya: Satria Panji Elfalah
Takkan terbayarkan jasamu ..Oleh darahku yang semu ..
Hina dina bak punai yang t'lah jemu ..
Hinggap bernyanyi hingga senja teramu ..
Kau kucurkan bermilyar peluh ..
Aku hanya bisa mengeluh ..
Digilas roda zaman yang terkayuh ..
Bersama ribuan nista yang merapuh ..
Meski engkau bukan pahlawan di medan laga ..
Namun jasamu untukku melebihi untaian jelaga ..
Dalam sajakku yang bernafaskan butiran debu surga ..
Dipeluk nestapa tersapu derita yang berongga ..
Yang mampu 'ku torehkan hanya doa ..
Dalam detik hingar bingar duka ..
Kala terlintas nisanmu dalam atma ..
Terbujur kaku di bawah sana ..
Engkau bukan pejuang berbintang jasa ..
Namun hadirmu membawa kehidupan dalan asa ..
Banting tulang melawan ganasnya surya ..
Bertekuk lutut kala malam berdoa ..
Ayahku tercinta ..
Balasanmu yang mampu 'ku harapkan hanya surga ..
Rembulan merah merona pun tahu kau berjasa ..
Dalam tiap helaan nafas anakmu ini yang hina ..
Ayahku tercinta ..
Derai air mata mewarnai sajakku yang 'ku buka ..
Dalam helaan batin berpeluh raga ..
'Ku ingin kau bahagia di alam sana ..
Serang, 22 Juni 2016.
Demikianlah Puisi untuk ibu pahlawanku. Baca juga puisi ayah dan ibu yang lain yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.