Puisi Senja Tak Hadir Di Sore Ini

Puisi senja tak hadir di sore ini. Senja adalah sore atau masa sesudah terbenamnya matahari. akan tapi banyak orang yang mengartikannya dengan menyebutnya sore atau petang. Namun sesungguhnya senja ialah waktu yang paling indah dari sepanjang hari. sebab senja merupakan pertemuan terang serta gelap.

Senja atau maghrib merupakan bagian waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap pada bumi setelah matahari terbenam, saat piringan matahari secara keseluruhan sudah hilang dari cakrawala. Senja tak hadir di sore ini, satu dari bebera puisi sore dan puisi senja di kesempatan ini, adapun masing masig judul puisinya antara lain.

1. Puisi senja tak hadir di sore ini
2. Puisi perundigan sore ini
3. Puisi penantian di ujung senja
4. Puisi senja terkahir
5. Puisi saat senja

Salah satu penggalan bait puisi senja dan puisi sore tersebut. "Tentang kamu, sore yang indah sore romantis, Cahaya senja kini Kuinginkan sinarmu bersiluet indah yang Saat seperti ini mengintip manja, mengulang detik detik melelahkan namun menyenangkan". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI SENJA TAK HADIR DI SORE INI

Angin berdesir melintas sendu
Daun bergoyang mengalun lembut
Samar terbayang awan berkelebat,
Burung ceria riau berkicau.

Sunyi kini tanpa cahaya jingga
Berganti kelabu dipojok ufuk
Awah hitam yang datang bergumul

Cahaya senja kini takhadir.
tertutup awan gelp berkelebat,
Kuinginkan sinarmu bersiluet indah
yang Saat seperti ini mengintip manja

tapi kini senja tak hadir sore ini.
senja berganti awan gelap.
senja kini mendung,
dan Akn turun hujan.

PUISI PERUNDINGAN SORE INI

Ketika berkas berkas masa yang usang akhirnya berharga,..
Hempasan lelah kala itu menjadi perkamen sejarah betapa jatuh dan terluka tidaklah terlalu buruk..

Kini bak cerminan sepi yang memantul pada keinginan mengulang detik detik melelahkan namun menyenangkan..

Lalu nafas panjang keluhan menjadi legenda yang mati di sudut jalan..
Menjelma dalam eʋforia ketika senyap di antara keramaian..

~Irawan_Nov14

Puisi Penantian Diujung Senja
By.Ariee

Suara sang bayu seolah membelai luka
Dan seiring gerimis yg meringis menahan tangis
Aku masih berdiri disini...
masih diatas dermaga ini
menantimu...
Sama seperti dulu,disaat kau menanti diriku
Kini tlah sewindu ku menunggu
Menunggu disaat subuh..
Bahkan embun dikala gerimis
Dingin membeku...
Kupandang dermaga berkabut
Kunanti dirimu diantara kapal yg berlabuh
Mungkin ada dirimu
Dan hari ini pun kutetap menantikanmu
Walau entah kapan kau akan kembali

-Jambi 2008

Puisi Senja Terakhir

Teduh ini telah menjelma rusuh disebongkah kering hatiku.
Lelah menyusuri sunyi, meradang kisah luka yang takter0bati.
Lalu pekat kembali merambah, mendᥱsah dititiran luka yang kian berdarah.
Legit menyayat begitu nikmat.
Terimakasih...
Setidaknya aku memang puing yang terserak dilaku hidup, sewajarnya jika luka saja yang kutuai dari cerita hatiku yang merintih.
Dan...
Selamat jalan.

YI, 25 /12 /14.

PUISI SAAT SENJA
Karya : Lufty Better Swaka

Saat senja kau berdiri disimpang waktu...
Menanti keajaiban yang mungkin lama beku...
Ringkih jasadmu tertatih lalui jalan berbatu...
Mungkin jiwamu pun sudah sangat jemu...

Begitu kuat kau menahan sakit itu...
Tanpa keluh dan bungkam membisu...
Beban sakit itu membuatmu kelu...
Menahan ribuan jarum menghujam nadimu...

Aku tau senyummu adalah tangismu papa...
Tersedu dalam hati kau nestapa...
Aku tak ingin kau menderita papa...
Meski aku tau kau ingin aku bahagia...

Guratan dahimu pancarkan semangatmu...
Rapuhnya tulangmu lambang kerja kerasmu...
Putihnya rambutmu tanda pedulimu...
Inilah aku bukti nyatamu...

Jangan menangis papa...
Dunia bukanlah akhir dari tujuan kita...
Tersenyumlah papa...
Aku siap menjadi tongkat saat kau renta...

(151015)

Demikianlah Puisi senja tak hadir di sore ini, Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.