Puisi Nasehat Sang Bapak
Friday, July 04, 2014
Puisi nasehat sang bapak. Nasehat artinya cinta. Saling menasehati itu pertanda cinta. sebab nasehat berarti menginginkan kebaikan, apa lagai nasehat bapak yang notabenenya orang tua laki laki seorang anak. Pastilah seorang bapak ingin atau mengharaoakan anaknya menjadi orang baik, makanyamenasehati anknya. karena nasehat merupakan sebuah kejernihan yg sewajarnya hadir dalam kehidupan.
Dan berkaitan dengan kata kata nasehat, puisi kali ini bertema puisi nasehat dari orang tua, dalam hal ini nasehat bapak, sebagaiman diketahui bapak adalah orang tua laki-laki, yangbertanggung jawab dalam keluarga, naehat menasihati anak, sudah menjadi kewajiban seorang ayah atau bapak, dan berikut ini puisi nasehat sang bapak, dan puisi khilaf, bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya, silahakan, disimak saja puisinya berikut ini.
Nak...
Hati hati jika berteman
Hati hati jika berkata
Kadang teman makan teman
Kadang yang kita ucapkan memakan kita
Terdiam ku menyimak pesan sang bapak
kupandangi wajah yang termakan usia
namun tegar dalam menghadapi hidup
Nak...
Bertemanlah dengan yang mau menderita
Bertemanlah yang berjalan seiring
Bertemanlah yang suka bertanya
agar engkau mendapat teman yang baik
Nak...
Jangan berteman yang berjalan di belakangmu
Apalagi yang bermuka dua
Apa lagi suka memberi gula
apa lagi yang sering memandang kejelekanmu
engkau takkan bahagia jika berteman yang seperti itu
Ingat pesanku nak..
Ingat
jika engkau menemukan teman yang kau rasa baik
katakan padanya
engkau titipan Tuhan untukku
kita di pertemukan dalam derita yang selalu seiring
#anderline
BLP 040714
Puisi Khilaf
Tiap malam air mata
membasahi pipi basah
ingin pergi entah kemana
yang penting lepas pekerjaan durjana
siang hari raga di jilati serigala
bau jijik merasuk sukma
hati meronta suasana terpenjara
ingin mengeluh kepada siapa
di desa orang tua marah
di kota salah jalan neraka
anak mudah emosi bentak meronta
tanpa berpikir kaki melangkah
masa kecil aku dimanja
pagi sekolah sore belajar agama
dasar lelaki pendusta
memecah kesucian raga
pʋas jilʌt pʌyʋdʌra
dibuang bagai sampah
bapak pengayom keluarga
ibu sandaran buah hatinya
anakmu rindu tawa canda bersama
anakmu rindu sholat jamaah sekeluarga
dulu nasehat kuanggap racun dunia
ternyata kini benar adanya
bapak anakmu ingin pulang
hati malu meradang
ibu anakmu rindu belaian tangan
cacian padamu sebagai penghalang
ketokan pintu terdengar pelan
kukira pelanggan datang
ternyata bapak ibu dambaan
kaki gemetar disambar halilintar
badan terasa panas terbakar
hati terkesiap rasa nanar
bapak ibu senyum terpaksa
tatapan mata berkaca kaca
suara yang keluar terbata bata
pulanglah rembulanku yang manja
tanpa sadar kupeluk erat
tumpahkan rindu mengakar berurat
posisi bersimpuh suara berat
kusampaikan dengan gemetar
maafkan putrimu yang kurang ajar
ternyata bapak ibu yang benar
Demikianlah Nasehat sang bapak. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Dan berkaitan dengan kata kata nasehat, puisi kali ini bertema puisi nasehat dari orang tua, dalam hal ini nasehat bapak, sebagaiman diketahui bapak adalah orang tua laki-laki, yangbertanggung jawab dalam keluarga, naehat menasihati anak, sudah menjadi kewajiban seorang ayah atau bapak, dan berikut ini puisi nasehat sang bapak, dan puisi khilaf, bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya, silahakan, disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Nasehat sang bapak
Bapak berceritaNak...
Hati hati jika berteman
Hati hati jika berkata
Kadang teman makan teman
Kadang yang kita ucapkan memakan kita
Terdiam ku menyimak pesan sang bapak
kupandangi wajah yang termakan usia
namun tegar dalam menghadapi hidup
Nak...
Bertemanlah dengan yang mau menderita
Bertemanlah yang berjalan seiring
Bertemanlah yang suka bertanya
agar engkau mendapat teman yang baik
Nak...
Jangan berteman yang berjalan di belakangmu
Apalagi yang bermuka dua
Apa lagi suka memberi gula
apa lagi yang sering memandang kejelekanmu
engkau takkan bahagia jika berteman yang seperti itu
Ingat pesanku nak..
Ingat
jika engkau menemukan teman yang kau rasa baik
katakan padanya
engkau titipan Tuhan untukku
kita di pertemukan dalam derita yang selalu seiring
#anderline
BLP 040714
Puisi Khilaf
Oleh: Edy Witanto
Tiap malam air mata membasahi pipi basah
ingin pergi entah kemana
yang penting lepas pekerjaan durjana
siang hari raga di jilati serigala
bau jijik merasuk sukma
hati meronta suasana terpenjara
ingin mengeluh kepada siapa
di desa orang tua marah
di kota salah jalan neraka
anak mudah emosi bentak meronta
tanpa berpikir kaki melangkah
masa kecil aku dimanja
pagi sekolah sore belajar agama
dasar lelaki pendusta
memecah kesucian raga
pʋas jilʌt pʌyʋdʌra
dibuang bagai sampah
bapak pengayom keluarga
ibu sandaran buah hatinya
anakmu rindu tawa canda bersama
anakmu rindu sholat jamaah sekeluarga
dulu nasehat kuanggap racun dunia
ternyata kini benar adanya
bapak anakmu ingin pulang
hati malu meradang
ibu anakmu rindu belaian tangan
cacian padamu sebagai penghalang
ketokan pintu terdengar pelan
kukira pelanggan datang
ternyata bapak ibu dambaan
kaki gemetar disambar halilintar
badan terasa panas terbakar
hati terkesiap rasa nanar
bapak ibu senyum terpaksa
tatapan mata berkaca kaca
suara yang keluar terbata bata
pulanglah rembulanku yang manja
tanpa sadar kupeluk erat
tumpahkan rindu mengakar berurat
posisi bersimpuh suara berat
kusampaikan dengan gemetar
maafkan putrimu yang kurang ajar
ternyata bapak ibu yang benar
Demikianlah Nasehat sang bapak. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.