Kumpulan Puisi Islami Tentang Puasa Bulan Ramadhan
Sunday, June 29, 2014
Kumpulan puisi Islami tentang puasa Bulan Ramadhan. Pengertian puasa adalah menahan diri dari makan serta minum dan segala perbuatan yg bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Berpuasa (saum) artinya salah satu dari lima Rukun Islam. Saum secara bahasa ialah menahan atau mencegah
pesan yang tersirat dari ibadah saum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yg tertera pada al-Quran merupakan gigih serta giat seperti yg dimaksud dalam Ali ‘Imran/3: 146. di antara hikmah serta faedah saum selain untuk menjadi orang yg bertakwa
Da diatara hikma dan faedah tersebut dapat: Mendidik jiwa agar bisa dan mampu menguasai diri, Mendidik nʌfsu agar tak senantiasa dimanjakan serta dituruti, Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaikbaiknya, Dan mendidik kesabaran dan ketabahan.
Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yg banyak menderita kelaparan serta kekurangan. dengan demikian akan muncul rasa suka menolong pada orangorang yg menderita.
Ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan rohani serta jasmani Bila pelaksanaannya sesuai dengan pedoman yg sudah ditetapkan, Nmaun bila tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah mungkin ibadah puasa terseut akan sia-sia saja.
kutahan minum bukan karena tak haus
kutahan nʌfsu bukan karena tak punya nʌfsu
kutahan semua bukan karena ikut ikutan
Namun
kulakukan karena ku punya iman
kujalankan semua karena memang sudah kewajiban
kewajiban menjalankan puasa bulan Ramadhan
Kuberharap hari ini
Kuber Do'a saat ini
Keberusaha dengan yakin
agar pengorbaann ini sampai pada waktu yang di tentukan
Sebentar lagi ujian untuk ini akan sampai
Sebentar lagi kewajiban hari ini selesai
Semoga ku dapat menggapai
satu puasa untuk hari ini
#anderline
BLP 290614
PUISI PUASA MEMBAKAR
Di siang Ramadan matahari menyala
Kuliti debu raga yang berpuasa
Lalu leburkan jiwa murka
Tenggelam dalam kidung-kidung cinta
O, indah nian puasa Ramadan
Lapar getarkan kesadaran
Haus insafi kerakusan
Bahwa perut perlu diistirahatkan
Bukankah sakit banyak disebab lebih minum dan makan?
Bukankah cakap mengatur minum dan makan terhindar dari sakit-sakitan?
Benar Rasul berpesan:
"Berpuasalah, karena itu menyehatkan"
Bakarlah melalui puasa segala dungu hati
Agar hanya tumbuh bunga surgawi
Puasa perisai diri
Beri arti bahwa hidup perlu nutrisi hakiki
Inilah Bulan yang selalu ku puji
Ku nanti karena saat ini kudapt menghargai diri
Ku puji karena saat ini aku tau bagai mana cara menahan diri
Walau....
kemarin ku masih bermesraan dengan gelas
kemarin ku masih bisa mengepulkan asap
Tapi kini..
Gelas tersayang untuk sementara di ungsikan
Kepulan Asap untuk sementara di hentikan
Haus bukan berarti aku harus lemas
tanpa asap bukan berati aku tidak tegar
Ragaku tegar, jiwa sanggup dan mampu
Akan selalu ku tahan hingga dapat dan bisa melewatinya
Gelas kesayangan, bersabarlah..
nanti sore kita bermesraan kembali
Asapku..
cerialah. saat ini kau tak berkurang
Tunggulah saatnya engkau akan kumanjakan dengan kecupanku
#andeline.
BLP 290614
PUISI SAHUR BEKAL KEMENANGAN
Sahur hentikan tidur
Agar raga tak terbentur
Jiwa enggan melantur
Walau hanya sesuap bubur
Bangunlah bagi yang hendak berpuasa
Tak wajib, namun nikmat terasa
Bukan manjakan lidah penuh berselera
Melainkan sejak fajar mata harus terjaga
Terjaga untuk kuatkan raga
Bekerja untuk menebar kasih pada sesama
Tak boleh marah dan besar prasangka
Puasa untuk bangkitkan kerja
Bukankah pada puasa Ramadan perang menjadi menang
Juga Al-qur'an diturunkan
Sebuah kemenangan raga kuat pertahanan
Dan pada jiwa penuh bimbingan
Sahurlah agar punya kekuatan
Pada kekebalan iman
Merupa ketahanan badan
Hingga menang berperang melawan kemalasan
PUISI LANGKAH UNTUK FIRDAUS
Hidup ini kolam fana yang melena
Setitik air suci dijatuhkan tepat di tengah
Menjalar tampak kecil entah kemana
Terbawa oleh iman atau nʌfsu belangah
Kita ini bagai awan putih dalam masa
Tak berbekas oleh sapuan rintik dosa
Hanya kita menabur garam muslihat dunia
Meracuni hingga tiap lembar karunia
Terucap kalimat untuk Mahasuci
Hanya dua sampai mati
Membuka kalbu yang terkunci
Syahadat Illahi yang sejati
Pagi hingga petang temaram
Berlari bersisian dekat yang haram
Sesekali harus berhenti saat berbatu
Sholat sujudlah tiap lima waktu
Terik mentari silaukan hati
Membakar sekujur hangus pun susah
Dekatkan diri untuk gusti
Puasa benteng jiwa resah
Dusta tak punya harta
Sedikit pun pasti bertahta
Diamlah jangan bersuara
Zakatkan sejari telunjuk saudara
Undak kian telah meninggi
Duniawi tak ubahnya simpul temali
Menjerat diri gelimang rugi
Haji tunaikan walau sekali
Tuhan, tanah ini merindukan Kau di sana
Tak ingin hanya menjadi sepetak kesendirian
Jumputlah semua dalam tangan kepada cendana
Berbaring berada di Firdaus idaman
PUISI DUA DAPUR RAMADAN
Kepulan aroma Ramadan telah terasa
Dari dapur bermenu tarawih
Pesantren Ramadan terhidang pula
Pun tadarus mengalun bak juru kawih
Jiwa-jiwa ditempa
Keluarkan dahak dosa
Masjid menjadi kawah candradimuka
Berpuasa agar hamba bertakwa
Kepulan aroma Ramadan telah terasa
Dari dapur menu segala ada
Tersaji dua kali lipat dibanding hari biasa
Saat sahur maupun berbuka
Serba makanan itukah puasa sebenarnya?
Dapur boros dimanja-manja
Serba ada dalam agenda belanja
Mengganjal lapar yang tak terlalu lama
Puasa dalam dua dapur
Dapur ibadah nikmat di sum-sum jiwa
Dapur serba makanan, puasa hanya untuk raga
Lalu, di mana dapur anda?
PUISI AYAT-AYAT DI UDARA
Ramadan membelah cakrawala
Suara-suara ayat menggema di udara
Dari fajar ke fajar tak pernah reda
Menjadi kidung insafi segala dosa
Awan pun turut membaca
Sesekali menjadi rinai hujan bak tetes air mata
Apalagi bagi insan berpuasa
Ayat-ayat telah tentramkan jiwa
Ayat pun mengurai cerita
Tentang nikmat lapar dan dahaga
Mulut terjaga hingga tak asal bicara
Pada nilai yang hanya diketahui oleh-Nya
Ayat-ayat di udara terus menjaga
Agar puasa berdampak ganda
Untuk Tuhan dan peduli sesama
Itulah makna puasa bagi orang-orang bertakwa
Demikianlah kumpulan puisi Islami tentang puasa bulan Ramadhan. baca juga puisi puisi Islami atau puisi Ramadhan yang lain kami update di blog ini, semoga puisi tentang puasa diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
pesan yang tersirat dari ibadah saum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yg tertera pada al-Quran merupakan gigih serta giat seperti yg dimaksud dalam Ali ‘Imran/3: 146. di antara hikmah serta faedah saum selain untuk menjadi orang yg bertakwa
Da diatara hikma dan faedah tersebut dapat: Mendidik jiwa agar bisa dan mampu menguasai diri, Mendidik nʌfsu agar tak senantiasa dimanjakan serta dituruti, Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaikbaiknya, Dan mendidik kesabaran dan ketabahan.
Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yg banyak menderita kelaparan serta kekurangan. dengan demikian akan muncul rasa suka menolong pada orangorang yg menderita.
Ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan rohani serta jasmani Bila pelaksanaannya sesuai dengan pedoman yg sudah ditetapkan, Nmaun bila tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah mungkin ibadah puasa terseut akan sia-sia saja.
Kumpulan Puisi Islami Tentang Puasa Bulan Ramadhan
Berkaitan dengan kata kata berpuasa puisi kali ini bertema bulan puasa atau puisi menyambut ramadhan,atau puisimarhaban ya ramadhan, adapun masing masing judul puisinya antara lain.- Puisi sedang berpuasa
- Puisi puasa membakar
- Puisi menahan haus karena puasa
- Puisi sahur bekal kemenangan
- Puisi langkah untuk firdaus
- Puisi dua dapur ramadhan
- Puisi ayat ayat di udara
PUISI SEDANG BERPUASA
Kutahan lapar.bukan karena aku tak laparkutahan minum bukan karena tak haus
kutahan nʌfsu bukan karena tak punya nʌfsu
kutahan semua bukan karena ikut ikutan
Namun
kulakukan karena ku punya iman
kujalankan semua karena memang sudah kewajiban
kewajiban menjalankan puasa bulan Ramadhan
Kuberharap hari ini
Kuber Do'a saat ini
Keberusaha dengan yakin
agar pengorbaann ini sampai pada waktu yang di tentukan
Sebentar lagi ujian untuk ini akan sampai
Sebentar lagi kewajiban hari ini selesai
Semoga ku dapat menggapai
satu puasa untuk hari ini
#anderline
BLP 290614
PUISI PUASA MEMBAKAR
Karya Y. S. Sunaryo
Di siang Ramadan matahari menyalaKuliti debu raga yang berpuasa
Lalu leburkan jiwa murka
Tenggelam dalam kidung-kidung cinta
O, indah nian puasa Ramadan
Lapar getarkan kesadaran
Haus insafi kerakusan
Bahwa perut perlu diistirahatkan
Bukankah sakit banyak disebab lebih minum dan makan?
Bukankah cakap mengatur minum dan makan terhindar dari sakit-sakitan?
Benar Rasul berpesan:
"Berpuasalah, karena itu menyehatkan"
Bakarlah melalui puasa segala dungu hati
Agar hanya tumbuh bunga surgawi
Puasa perisai diri
Beri arti bahwa hidup perlu nutrisi hakiki
Puisi Menahan Haus, Karena Puasa
Inilah waktu yang ku nantiInilah Bulan yang selalu ku puji
Ku nanti karena saat ini kudapt menghargai diri
Ku puji karena saat ini aku tau bagai mana cara menahan diri
Walau....
kemarin ku masih bermesraan dengan gelas
kemarin ku masih bisa mengepulkan asap
Tapi kini..
Gelas tersayang untuk sementara di ungsikan
Kepulan Asap untuk sementara di hentikan
Haus bukan berarti aku harus lemas
tanpa asap bukan berati aku tidak tegar
Ragaku tegar, jiwa sanggup dan mampu
Akan selalu ku tahan hingga dapat dan bisa melewatinya
Gelas kesayangan, bersabarlah..
nanti sore kita bermesraan kembali
Asapku..
cerialah. saat ini kau tak berkurang
Tunggulah saatnya engkau akan kumanjakan dengan kecupanku
#andeline.
BLP 290614
PUISI SAHUR BEKAL KEMENANGAN
Karya Y. S. Sunaryo
Sahur hentikan tidurAgar raga tak terbentur
Jiwa enggan melantur
Walau hanya sesuap bubur
Bangunlah bagi yang hendak berpuasa
Tak wajib, namun nikmat terasa
Bukan manjakan lidah penuh berselera
Melainkan sejak fajar mata harus terjaga
Terjaga untuk kuatkan raga
Bekerja untuk menebar kasih pada sesama
Tak boleh marah dan besar prasangka
Puasa untuk bangkitkan kerja
Bukankah pada puasa Ramadan perang menjadi menang
Juga Al-qur'an diturunkan
Sebuah kemenangan raga kuat pertahanan
Dan pada jiwa penuh bimbingan
Sahurlah agar punya kekuatan
Pada kekebalan iman
Merupa ketahanan badan
Hingga menang berperang melawan kemalasan
PUISI LANGKAH UNTUK FIRDAUS
Oleh: Angga Maulana
Hidup ini kolam fana yang melenaSetitik air suci dijatuhkan tepat di tengah
Menjalar tampak kecil entah kemana
Terbawa oleh iman atau nʌfsu belangah
Kita ini bagai awan putih dalam masa
Tak berbekas oleh sapuan rintik dosa
Hanya kita menabur garam muslihat dunia
Meracuni hingga tiap lembar karunia
Terucap kalimat untuk Mahasuci
Hanya dua sampai mati
Membuka kalbu yang terkunci
Syahadat Illahi yang sejati
Pagi hingga petang temaram
Berlari bersisian dekat yang haram
Sesekali harus berhenti saat berbatu
Sholat sujudlah tiap lima waktu
Terik mentari silaukan hati
Membakar sekujur hangus pun susah
Dekatkan diri untuk gusti
Puasa benteng jiwa resah
Dusta tak punya harta
Sedikit pun pasti bertahta
Diamlah jangan bersuara
Zakatkan sejari telunjuk saudara
Undak kian telah meninggi
Duniawi tak ubahnya simpul temali
Menjerat diri gelimang rugi
Haji tunaikan walau sekali
Tuhan, tanah ini merindukan Kau di sana
Tak ingin hanya menjadi sepetak kesendirian
Jumputlah semua dalam tangan kepada cendana
Berbaring berada di Firdaus idaman
PUISI DUA DAPUR RAMADAN
Karya Y.S. Sunaryo
Kepulan aroma Ramadan telah terasaDari dapur bermenu tarawih
Pesantren Ramadan terhidang pula
Pun tadarus mengalun bak juru kawih
Jiwa-jiwa ditempa
Keluarkan dahak dosa
Masjid menjadi kawah candradimuka
Berpuasa agar hamba bertakwa
Kepulan aroma Ramadan telah terasa
Dari dapur menu segala ada
Tersaji dua kali lipat dibanding hari biasa
Saat sahur maupun berbuka
Serba makanan itukah puasa sebenarnya?
Dapur boros dimanja-manja
Serba ada dalam agenda belanja
Mengganjal lapar yang tak terlalu lama
Puasa dalam dua dapur
Dapur ibadah nikmat di sum-sum jiwa
Dapur serba makanan, puasa hanya untuk raga
Lalu, di mana dapur anda?
PUISI AYAT-AYAT DI UDARA
Karya Y. S. Sunaryo
Ramadan membelah cakrawalaSuara-suara ayat menggema di udara
Dari fajar ke fajar tak pernah reda
Menjadi kidung insafi segala dosa
Awan pun turut membaca
Sesekali menjadi rinai hujan bak tetes air mata
Apalagi bagi insan berpuasa
Ayat-ayat telah tentramkan jiwa
Ayat pun mengurai cerita
Tentang nikmat lapar dan dahaga
Mulut terjaga hingga tak asal bicara
Pada nilai yang hanya diketahui oleh-Nya
Ayat-ayat di udara terus menjaga
Agar puasa berdampak ganda
Untuk Tuhan dan peduli sesama
Itulah makna puasa bagi orang-orang bertakwa
Demikianlah kumpulan puisi Islami tentang puasa bulan Ramadhan. baca juga puisi puisi Islami atau puisi Ramadhan yang lain kami update di blog ini, semoga puisi tentang puasa diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.