Puisi Kehidupan Lentera Hidup
Sunday, October 12, 2014
Puisi dan kata bijak. Puisi kehidupan lentera hidup. kehidupan adalan doa dan harapan dalam lentera jiwa, sebagaimana pengertian kehidupan adalah kesempatan hidup yang di berikan kepada kita sebagai mahluk yang sempurna bernama Manusia di berikan anugerah otak untuk berpikir menjalani hidup didunia ini, kita di berikan kesempatan mengembangkan potensi diri, jadi bukan hanya duduk menuggu, tetapi berusaha, agar potensi yang ada dalam diri dapat bermanfaat untuk diri sendiri, maupun kepada orang lain jika memungkinkan.
Puisi lentera kehidupan, judul ini merupakan salah satau judul puisi dari tiga judul puisi di kesempatan ini adapun masing masing judul puisianya antara lain.
Pelangi memufuk di langit basah
Lentera menyala di kegelapan mencelah
Dipantara kehidupan yang bergelayut di pohon pohon bergetah
Dalam reranting retak pada dahan yang patah
Seru tak berguna di mulut mulut berfaedah
Selarik cahaya agama menerangkan bias keindahan umat dunia
Yang mengapak di antara mega mega keserakahan kuasa
Pada kaidah kaidah yang terlalu sering di kunyah tanpa menyepah
Sedikit paku yang mengokohkan dinding dinding kehidupan
Kemodern'an zaman telah membuang sedikit demi sedikit peradaban
Sejarah, legenda, perikemanusiaan
Laksana cerita yang hanya di jadikan keindahan panca indera
Sejak zaman perubahan, terjadi banyak ketidak'patutan
Yang di perlihatkan insan insan umat di bumi belahan
Pada skenario ketidak'bajikan yang di pertontonkan
Hal, zaman semakin menunjukan kebobrokan moral dalam berpikiran
Semakin hari kian padamkan cahaya lentara dipantara kehidupan
Pada bumi yang kegelapan dalam temaram merindukan sinar penerangan
Hony. 131014. Skb/Plb/Wrk
Membawa sebuah budaya zaman
Di akhir senja dunia modern
Pada mulut yang merangkai puitis
Sejuk meniris laksana gerimis
Manis melukis laksana kabut tipis melapis
Pada helaan nafas berfacu dengan bual magis
Jentera waktu membawa kebodohan
Pada kepintaran yang menusuk tuan
Bagaikan berselimut dengan kawan yang menikam
Dunia waktu adalah takdir alam
Yang selamanya berputar merotasi
Tak bisa di sanggah bahwa kehidupan silam meninggalkan sebuah zaman peradaban
Dimana teknologi modern telah di gʌmbarkan
Pada artefak artefak galian
Dimana lukisan dalam batu batu kuno
Menyiluetkan
Bahwa zaman seperti pernah mengulang
Sansekerta tertera di ukiran
Arca patung berbicara pertanda menuliskan
Bahwa zaman ini seperti pernah ada sebelumnya di jentera waktu
Dipantara kehidupan
Kini..
Kebohongan menguasa di akhir senja usia masa
Langit berduka pada airmata dalam perubahan era
Kebohongan menjadi perisai dari ucap kata berwibawa
Hony. 121014. Skb/Plb/Wrk
Satu awal bulan mendambakan
Di balik asmara maya khayalan
Satu janji ikatan..
Kau,
Dengan sapa hangatmu
Merindukan renyah tawa
Pada telepon genggamku
Dering mengiringi satu hening
Dalam sulaman bening mata
Yang mengembun di selaput retina
Siang menyanding sunyi
Dalam serpihan kabut tipis
Gerimis berpucuk di antara tangis
Sebak mencipta rasa
Gundah hati gulana
Menepis takdir di pusara
13 oktober berakhir sementara
Sejak kalender masih berganti masa
Raga menanti di pintu tutup usia
Hony. 131014. Skb/Plb/Wrk
---------------
Demikianlah puisi kehidupan lentera hidup. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Puisi lentera kehidupan, judul ini merupakan salah satau judul puisi dari tiga judul puisi di kesempatan ini adapun masing masing judul puisianya antara lain.
- Puisi lies
- Puisi lentera kehidupan
- Puisi 13 oktober
PUISI LENTERA KEHIDUPAN
Mentari berpucuk di bumi ranahPelangi memufuk di langit basah
Lentera menyala di kegelapan mencelah
Dipantara kehidupan yang bergelayut di pohon pohon bergetah
Dalam reranting retak pada dahan yang patah
Seru tak berguna di mulut mulut berfaedah
Selarik cahaya agama menerangkan bias keindahan umat dunia
Yang mengapak di antara mega mega keserakahan kuasa
Pada kaidah kaidah yang terlalu sering di kunyah tanpa menyepah
Sedikit paku yang mengokohkan dinding dinding kehidupan
Kemodern'an zaman telah membuang sedikit demi sedikit peradaban
Sejarah, legenda, perikemanusiaan
Laksana cerita yang hanya di jadikan keindahan panca indera
Sejak zaman perubahan, terjadi banyak ketidak'patutan
Yang di perlihatkan insan insan umat di bumi belahan
Pada skenario ketidak'bajikan yang di pertontonkan
Hal, zaman semakin menunjukan kebobrokan moral dalam berpikiran
Semakin hari kian padamkan cahaya lentara dipantara kehidupan
Pada bumi yang kegelapan dalam temaram merindukan sinar penerangan
Hony. 131014. Skb/Plb/Wrk
PUISI LIES
Kebohongan dalam jendela kehidupanMembawa sebuah budaya zaman
Di akhir senja dunia modern
Pada mulut yang merangkai puitis
Sejuk meniris laksana gerimis
Manis melukis laksana kabut tipis melapis
Pada helaan nafas berfacu dengan bual magis
Jentera waktu membawa kebodohan
Pada kepintaran yang menusuk tuan
Bagaikan berselimut dengan kawan yang menikam
Dunia waktu adalah takdir alam
Yang selamanya berputar merotasi
Tak bisa di sanggah bahwa kehidupan silam meninggalkan sebuah zaman peradaban
Dimana teknologi modern telah di gʌmbarkan
Pada artefak artefak galian
Dimana lukisan dalam batu batu kuno
Menyiluetkan
Bahwa zaman seperti pernah mengulang
Sansekerta tertera di ukiran
Arca patung berbicara pertanda menuliskan
Bahwa zaman ini seperti pernah ada sebelumnya di jentera waktu
Dipantara kehidupan
Kini..
Kebohongan menguasa di akhir senja usia masa
Langit berduka pada airmata dalam perubahan era
Kebohongan menjadi perisai dari ucap kata berwibawa
Hony. 121014. Skb/Plb/Wrk
PUISI 13 OKTOBER
October..Satu awal bulan mendambakan
Di balik asmara maya khayalan
Satu janji ikatan..
Kau,
Dengan sapa hangatmu
Merindukan renyah tawa
Pada telepon genggamku
Dering mengiringi satu hening
Dalam sulaman bening mata
Yang mengembun di selaput retina
Siang menyanding sunyi
Dalam serpihan kabut tipis
Gerimis berpucuk di antara tangis
Sebak mencipta rasa
Gundah hati gulana
Menepis takdir di pusara
13 oktober berakhir sementara
Sejak kalender masih berganti masa
Raga menanti di pintu tutup usia
Hony. 131014. Skb/Plb/Wrk
---------------
Demikianlah puisi kehidupan lentera hidup. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.