Puisi Tabah Diujung Belati
Wednesday, October 01, 2014
Puisi tabah diujung belati adalah Sejenis senjʌta tajam yang fungsinya untuk menusuk atau menikam. Penggunaannya dapat dengan cara digenggam atau dilemparkan. Ukurannya dapat lebih kecil atau lebih besar daripada pisʌu.
Di Indonesia ada berbagai macam belati namun penyebutan di tiap tiap daerah berbeda, umumnya belati dipergunakan sebagai senjʌta tradisonal dahulunya di pakai untuk beperang mengusir penjajahan.
Belati disini bukan menjelaskan tentang peruntukan belati namun hanya sebagai kata perumpamaan didalam puisi, sebagaimana di ketahui, didalam puisi memang terkadanh banyak mengunakan kata persamaan.
Puisi Tabah Diujung Belati
Perahu retak
Separuh terbelah
Dipukul arus
Terombang-ambing
Memporak-poranda impian
Bahtera tak lagi laju
Tersendat diliang keegoisan
Terperangkap dalam pusaran arus
Menyeret ketepi karang bengis
Aku diam kau menyalak
Aku tersenyum kau geram
Bergelut dengan badai jiwa
Tersulut bara emosi
Syairmu seperti petir
Bergemuruh di langit hitam
Pecahkan keheningan cakrawala
Runtukan air mata pedih
Melodimu
Terdengar hingar tak berirama
Menggerus hati tersakiti
Menyayat luka terus berdarah
Kau telah salah mengartikan aku
Yang masih mencintaimu
Walau belati terus menikam pedihku
Puisi Kau Hujamkan Belatimu Dua belas Kali
Engkau yang meminta
Engkau telah akui hal itu
Engkau telah tetapkan takdirmu
Kau hujamkan belatimu duabelas kali.
Sekali di keningku
Merebut kembali semua memori indah kita berdua
Dua kali di bola mataku
Merebut kembali semua bayangan indah kita berdua
Dua kali di telingaku
Merebut kembali pujianmu padaku, saat kita hanya berdua
Sekali merobek bibirku
Merebut kembali kecupmu untukku
Dua kali di telapak tanganku
Mengambil kembali apa yang telah pernah Kita raih bersama
Dua kali di kedua kakiku
Menghentikanku untuk bisa menggapaimu
Dan yang terakhir
Sekali kau hujamkan tepat kejantungku
Mengambil kembali belahan jiwaku yang pernah kutitipkan padamu.
Lalu aku berdiri
Aku tertawa
Aku berlari
Aku menangis
Tawa tangisku silih berganti
Tak peduli, aku terus berlari
Namun kau hujamkan lagi belatimu
Dan yang ini
Menancap tepat, menembus ulu hati.
debu menyapu amarah
tak ayal membekas sejuta dosa
mencari satu jalan dalam badai
ketika angin menapakkan ke muka
tak tahu bila ia berdiri gagah
menyodorkan beribu Pilu
menghujamkan mata ke dada
bahwa dirinya ingin terbang
belatipun mati , seperti jiwa ini
lumpuh tak berdaya ,ketika ku mati
(gfd/red) WIB/14:30
gopal fuaddudin Mpfc , Lampung utara ,negararatu
Tak pula membuat luka ,,
Namun mampu menusuk jiwa,,
Membuat hati tersayat derita,,
Belati
Makna dari sebuah arti,,
Selalu tersimpan dalam memori,
Tak akan lekang oleh waktu,,
Membuat kenangan pahit dalam kalbu,,
Belati
Bukan tumpul atau tajam mu,,
Yang membuat ku gusar,,
Bukan darah yang mengalir,,
Membuat ku tersingkir
Belati
Namun kau harus mengerti
Tiada 0bat yang kan meng0bati,,
Apa yang telah kau beri,,
Sehingga membuat ku takut terbawa sampai mati,,
Belati
Jaga lah aku ,,
Dari apa yang ku takuti,,
Ku harap kau tahu,,
Karna suatu saat kau membisu,,
Alif Sang Panglana
170316
--------
Demikianlah puisi tabah diujung belati. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi tentang belati diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Di Indonesia ada berbagai macam belati namun penyebutan di tiap tiap daerah berbeda, umumnya belati dipergunakan sebagai senjʌta tradisonal dahulunya di pakai untuk beperang mengusir penjajahan.
Belati disini bukan menjelaskan tentang peruntukan belati namun hanya sebagai kata perumpamaan didalam puisi, sebagaimana di ketahui, didalam puisi memang terkadanh banyak mengunakan kata persamaan.
Kumpulan puisi tentang kata belati
Nah di bawah ini beberapa puisi yang yang bertema belati, adapun masing masing judul puisinya antara lain:- Puisi tabah diujung belati
- Puisi kau hujamkan belatimu dua belas kali
- Puisi belati pun mati
- Puisi belati
Puisi Tabah Diujung Belati
By: Pelangi Jingga
Perahu retakSeparuh terbelah
Dipukul arus
Terombang-ambing
Memporak-poranda impian
Bahtera tak lagi laju
Tersendat diliang keegoisan
Terperangkap dalam pusaran arus
Menyeret ketepi karang bengis
Aku diam kau menyalak
Aku tersenyum kau geram
Bergelut dengan badai jiwa
Tersulut bara emosi
Syairmu seperti petir
Bergemuruh di langit hitam
Pecahkan keheningan cakrawala
Runtukan air mata pedih
Melodimu
Terdengar hingar tak berirama
Menggerus hati tersakiti
Menyayat luka terus berdarah
Kau telah salah mengartikan aku
Yang masih mencintaimu
Walau belati terus menikam pedihku
Puisi Kau Hujamkan Belatimu Dua belas Kali
Oleh: NN
Engkau yang memintaEngkau telah akui hal itu
Engkau telah tetapkan takdirmu
Kau hujamkan belatimu duabelas kali.
Sekali di keningku
Merebut kembali semua memori indah kita berdua
Dua kali di bola mataku
Merebut kembali semua bayangan indah kita berdua
Dua kali di telingaku
Merebut kembali pujianmu padaku, saat kita hanya berdua
Sekali merobek bibirku
Merebut kembali kecupmu untukku
Dua kali di telapak tanganku
Mengambil kembali apa yang telah pernah Kita raih bersama
Dua kali di kedua kakiku
Menghentikanku untuk bisa menggapaimu
Dan yang terakhir
Sekali kau hujamkan tepat kejantungku
Mengambil kembali belahan jiwaku yang pernah kutitipkan padamu.
Lalu aku berdiri
Aku tertawa
Aku berlari
Aku menangis
Tawa tangisku silih berganti
Tak peduli, aku terus berlari
Namun kau hujamkan lagi belatimu
Dan yang ini
Menancap tepat, menembus ulu hati.
Puisi Belati pun mati
Begitu Angin berhembusdebu menyapu amarah
tak ayal membekas sejuta dosa
mencari satu jalan dalam badai
ketika angin menapakkan ke muka
tak tahu bila ia berdiri gagah
menyodorkan beribu Pilu
menghujamkan mata ke dada
bahwa dirinya ingin terbang
belatipun mati , seperti jiwa ini
lumpuh tak berdaya ,ketika ku mati
(gfd/red) WIB/14:30
gopal fuaddudin Mpfc , Lampung utara ,negararatu
PUISI BELATI
Engkau tak menimbulkan darah,,Tak pula membuat luka ,,
Namun mampu menusuk jiwa,,
Membuat hati tersayat derita,,
Belati
Makna dari sebuah arti,,
Selalu tersimpan dalam memori,
Tak akan lekang oleh waktu,,
Membuat kenangan pahit dalam kalbu,,
Belati
Bukan tumpul atau tajam mu,,
Yang membuat ku gusar,,
Bukan darah yang mengalir,,
Membuat ku tersingkir
Belati
Namun kau harus mengerti
Tiada 0bat yang kan meng0bati,,
Apa yang telah kau beri,,
Sehingga membuat ku takut terbawa sampai mati,,
Belati
Jaga lah aku ,,
Dari apa yang ku takuti,,
Ku harap kau tahu,,
Karna suatu saat kau membisu,,
Alif Sang Panglana
170316
--------
Demikianlah puisi tabah diujung belati. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi tentang belati diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.