Puisi Cinta Sedih | Antara Duka Dan Rindu
Sunday, November 16, 2014
Puisi antara duka dan rindu. Pengertian duka adalah susah hati atau sedih hati, dan ketika merasakan rindu maka lengkaplah sudah rindu menjadi nestapa, yang menyesakkan dada, karena memikirakn sesuatau hal. duka paling menyesakkan adalah ketika mengingat tentang mantan, yang sudah tak dapat lagi dirindukan karena sudah jadi milik orang lain
Antara Duka Dan Rindu merupakan tema untuk puisi dikesempatan ini, sebagaimana pengertian rindu adalah perasaan mengharap kembali apa-apa yang biasa terjadi di hidup kita, seperti hal-hal yang menyenangkan, suasana menggembirakan, tempat indah, keadaan nyaman, seseorang menarik hati atau apapun yang menakjubkan dalam hidupa yangtak dapat lagi dirasakan
Mungkin begitulah sekilas tentang duka dan rindu, salah satu penggalan baitnya. "Melambai kisah yang sirna Dalam dilema aku bersimpuh Berharap hasrat kembali tumbuh Lentera yang pernah menyinari, Andai saja kau lebih memberi senyum padanya". Selengkapnya silahakan disimak saja puisinya berikut ini.
Melambai kisah yang sirna
Dalam dilema aku bersimpuh
Berharap hasrat kembali tumbuh
Lentera yang pernah menyinari
Perlahan pastilah ia kan mati
Namun biasnya terus hidup
Membayangi jiwa dalam redup
Hati selalu bertanya,
Kemana lagi aku akan berlari...?
Jika waktu menjauh dari hari !
Hanya dapat aku tuliskan kata tak beraksara
Mungkin dapat di eja untuk rahasia kita . . . .
-Dhenn Bagoezz Noeroel-
PUISI HARUSKAH
Diri dalam dilema suka duka
Antara rindu dan impian cinta
Aku dalam dilema
Terhempas di lautan penuh derita
Haruskah engkau kubiarkan tanpa nakhoda
Tegakah engkau melihatku tanpa perahu
Itu maumu
Ini egoku
Haruskah aku berlayar tanpa perahu
Menerjang badai kehidupan bermodal nyawa dan sisa asaku
Engkau kubiarkan tanpa nakhoda
Inikah balasanmu
Memaksaku berlayar tanpamu
Inilah hidup
Kadang ingin redup
Sebelum sampai pada waktunya
Puisi Bayangan Sirna
Di antara gelapnya malam dan terangnya siang
termuat kisah kisah yang terjadi
di antara tawa dan duka
tak terlupakan cerita cerita awal kita bermula
benar adanya cahaya do'a
benar adanya raut wajah yang pertama
terlihat saat senyum itu tersimpan
duka di dalamnya
aku yang memulai semuanya tak di pungkiri
itulah yang terjadi
tak di elak apa yang kusemai selama ini
adalah kebosanan teruntukkmu
maafkanlah
bila benih kasih tersemai
menyimpan duka dan keresahan
diantara semangat dan keputus asaan
tak kusalahkan
bila kau samakan aku dengan mereka
kasih yang terbungkus nʌfsu yang di kira
tak pula ku elak
segala keindahan yang ada dirimu
adalah pesona terindah
dari-Nya
untuk mata dan hatiku
biarkan waktu yang menjawab
kepalsuan yang di kira
nantinya juga kan terkuak
disana di ujung cerita
hari yang di lewati adalah kasih murni
yang menyelimuti dari prasangka yang tersimpan
adalah kewajaran yang kumengerti
ada cahaya
yang buat diri bertahan
ada kasih yang selama ini terlihat
slalu kukuh dengan satu
senyum ini buatmu
apapun jawabmu nanti
bayangan tak perduli
hari itu semua kan terlihat
dimata dan hatimu
tak meminta balas dengan semuanya
tak meminta ia untuk kau pahami
kenyataan nanti kan membawa bukti
bayangan murni memberi kasih
bukan nʌfsu yang membelenggu
hati yang disemai
bilalah jenuh itu yang tersisa
pinta satu
terucap lidah
titik kebosanan yang membelenggu hari
janganlah di halangi
jzinkanlah
bayangan tetap dalam do'a buatmu
hingga pandangan hati ini pun berakhir
dan kembali kepada cahaya
yang selama ini menanti
mengajak berpulang di mana saat itu
nyata telah terlihat asa yang kau raih
terima kasih yang aku puji
bayangan hadir untuk sirna
Kisi jendela menangkap kelam,
bersama kering rasa jiwa terasing
jauh di kedalaman kerak malam
merangkak lemah di sudut asa.
Namun,
asa bertalu wujudkan beribu gema,
membimbing pijakan kaki melangkah
gigih menyisir, getarnya separuh senja
berpeluk pilu sedari pedihnya rintihan.
Senja telah sembunyikan wajah nya
Malam kian larut dan kian petang
Tak ada lagi cahaya cinta di alam ini
Semua telah pergi
Pergi di temani remang rembulan malam ini
Muncul tanya dalam hati
Muncul seribu duka dalam jiwa
Angan tlah melayang terbang
Harapan tak kunjung datang
Sejuta kata tak mampu mengobati luka hari ini
Sejuta rasa tak karuan kian menjadi
Sejuta harap hanya berbuah penantian belaka
Cahaya cinta yang dulu ada
Kini hanya tingalkan luka
Cahaya cinta pergi entah kemana
Tak kan mungkin dapat bersua
Cahaya cinta seluas angkasa
Cahaya cinta semisteri atlantis
Lukiskan luka dalam kata
Luapkan sesak dalam jiwa
Redakan semua dengan tangis
Redam segenap rasa dengan do’a ku panjat pada Robbul Izzati..
Wahai sinar matahari, kau menerangi ku bagaikan lentera cahaya malam yang membuat ku indah….
di suatu pagi lentera cahaya yang kan terbit membawa ku melayang dan terbangun seolah pagi ku mandi…
tak terasa dunia berubah merasa apa yang di rasa sewaktu dulu
sahabat lama yang di waktu kecil kini ku sudah ku lupai…
namun cahaya bulan kan menerangi ku untuk selamanya..
aku rindu
cahaya ini adalah cinta yang tergaung dalam sendu do'a-do'a.
sebagai mana irama nada kerinduan....
maka tunaikan lah janji diri cahaya ini adalah tujuan kita dalam lindungan mahabbah semesta akan erat ku dekap rasa ini agar senyum tak berbaur gerimis kepiluan biar pun hujung jemari kian membeku kau tetap lah bagi ku. tak perlu di maknai tiap kerat kesakitan
Kepada angin bayangan melangkah
melintas tak meminta tanya
kepada hati dan fikiran
terus ia tersentum menjelma sapaan dijiwa
beribu bayang hadir terbawakan kisah
tentang angan dan kesuraman
melamurkan pandangan nyata yang ada samar cahayanya
di kejar itu di antara harap yang terselimuti oleh bayangan
ia bukanlah mentari yang slalu menerangi stiap langkah
ia bukanlah pula rembulan yang slalu menerangi malam gelap di hatimu
ia cuma stitik cahaya kecil di antara harap dan angan tak meminta disapa
dan terus begitu berjalan menantang arus kehidupan untuk angan jadi nyata
arus sungai beriak air tenang
tlah begitu banyak menghanyutkan mereka yang terlena
oleh asyiknya sebuah ketenangan riak airnya yang tanpa di sadari didepan sana telah menunggu jurang yang menganga lebar siap menghancurkan titik titik pengharapan
sehingga diri lemah lunglai tak berpengharapan oleh arus yang menghanyut lumatkan angan yang tersisa sakit dan perih bahkan putus asalah yang ada bayangan hanya akan menentang arus kehidupan
dengan begitu riak tenang tetap ada di berlawannya arus kehidupan dan jurang di sanapun telah terlihat untuk siap di hadapi tanpa harus masuk kedalam jurang keputus asaan tegar melangkah
menembus rintangan arus yang menghanyutkan mungkin selama ini bayangan adalah penghambat di hidupmu
maka
hilangkanlah ia dihati dan fikiranmu
bilamana adalah beban buat kakimu tapi boleh kau dekati dan mengertikan akan ia
manakala ia adalah anugrah di hatimu
maafkanlah bila kehadiran bayangan adalah suatu kesalahan
ia akan berusaha ikhlas menjauh dalam do'a
demi senyum yang telah di tebar walau kematian adalah yang terbaik
-----
Demikianlah puisi Antara Duka Dan Rindu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Antara Duka Dan Rindu merupakan tema untuk puisi dikesempatan ini, sebagaimana pengertian rindu adalah perasaan mengharap kembali apa-apa yang biasa terjadi di hidup kita, seperti hal-hal yang menyenangkan, suasana menggembirakan, tempat indah, keadaan nyaman, seseorang menarik hati atau apapun yang menakjubkan dalam hidupa yangtak dapat lagi dirasakan
Mungkin begitulah sekilas tentang duka dan rindu, salah satu penggalan baitnya. "Melambai kisah yang sirna Dalam dilema aku bersimpuh Berharap hasrat kembali tumbuh Lentera yang pernah menyinari, Andai saja kau lebih memberi senyum padanya". Selengkapnya silahakan disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Antara Duka Dan Rindu
Pergi memikul beban rasaMelambai kisah yang sirna
Dalam dilema aku bersimpuh
Berharap hasrat kembali tumbuh
Lentera yang pernah menyinari
Perlahan pastilah ia kan mati
Namun biasnya terus hidup
Membayangi jiwa dalam redup
Hati selalu bertanya,
Kemana lagi aku akan berlari...?
Jika waktu menjauh dari hari !
Hanya dapat aku tuliskan kata tak beraksara
Mungkin dapat di eja untuk rahasia kita . . . .
-Dhenn Bagoezz Noeroel-
PUISI HARUSKAH
Oleh: Idris Unsulbar
Diri dalam dilema suka dukaAntara rindu dan impian cinta
Aku dalam dilema
Terhempas di lautan penuh derita
Haruskah engkau kubiarkan tanpa nakhoda
Tegakah engkau melihatku tanpa perahu
Itu maumu
Ini egoku
Haruskah aku berlayar tanpa perahu
Menerjang badai kehidupan bermodal nyawa dan sisa asaku
Engkau kubiarkan tanpa nakhoda
Inikah balasanmu
Memaksaku berlayar tanpamu
Inilah hidup
Kadang ingin redup
Sebelum sampai pada waktunya
Puisi Bayangan Sirna
Oleh: A.N Bayu Segara
Di antara gelapnya malam dan terangnya siangtermuat kisah kisah yang terjadi
di antara tawa dan duka
tak terlupakan cerita cerita awal kita bermula
benar adanya cahaya do'a
benar adanya raut wajah yang pertama
terlihat saat senyum itu tersimpan
duka di dalamnya
aku yang memulai semuanya tak di pungkiri
itulah yang terjadi
tak di elak apa yang kusemai selama ini
adalah kebosanan teruntukkmu
maafkanlah
bila benih kasih tersemai
menyimpan duka dan keresahan
diantara semangat dan keputus asaan
tak kusalahkan
bila kau samakan aku dengan mereka
kasih yang terbungkus nʌfsu yang di kira
tak pula ku elak
segala keindahan yang ada dirimu
adalah pesona terindah
dari-Nya
untuk mata dan hatiku
biarkan waktu yang menjawab
kepalsuan yang di kira
nantinya juga kan terkuak
disana di ujung cerita
hari yang di lewati adalah kasih murni
yang menyelimuti dari prasangka yang tersimpan
adalah kewajaran yang kumengerti
ada cahaya
yang buat diri bertahan
ada kasih yang selama ini terlihat
slalu kukuh dengan satu
senyum ini buatmu
apapun jawabmu nanti
bayangan tak perduli
hari itu semua kan terlihat
dimata dan hatimu
tak meminta balas dengan semuanya
tak meminta ia untuk kau pahami
kenyataan nanti kan membawa bukti
bayangan murni memberi kasih
bukan nʌfsu yang membelenggu
hati yang disemai
bilalah jenuh itu yang tersisa
pinta satu
terucap lidah
titik kebosanan yang membelenggu hari
janganlah di halangi
jzinkanlah
bayangan tetap dalam do'a buatmu
hingga pandangan hati ini pun berakhir
dan kembali kepada cahaya
yang selama ini menanti
mengajak berpulang di mana saat itu
nyata telah terlihat asa yang kau raih
terima kasih yang aku puji
bayangan hadir untuk sirna
Kisi jendela menangkap kelam,
bersama kering rasa jiwa terasing
jauh di kedalaman kerak malam
merangkak lemah di sudut asa.
Namun,
asa bertalu wujudkan beribu gema,
membimbing pijakan kaki melangkah
gigih menyisir, getarnya separuh senja
berpeluk pilu sedari pedihnya rintihan.
Senja telah sembunyikan wajah nya
Malam kian larut dan kian petang
Tak ada lagi cahaya cinta di alam ini
Semua telah pergi
Pergi di temani remang rembulan malam ini
Muncul tanya dalam hati
Muncul seribu duka dalam jiwa
Angan tlah melayang terbang
Harapan tak kunjung datang
Sejuta kata tak mampu mengobati luka hari ini
Sejuta rasa tak karuan kian menjadi
Sejuta harap hanya berbuah penantian belaka
Cahaya cinta yang dulu ada
Kini hanya tingalkan luka
Cahaya cinta pergi entah kemana
Tak kan mungkin dapat bersua
Cahaya cinta seluas angkasa
Cahaya cinta semisteri atlantis
Lukiskan luka dalam kata
Luapkan sesak dalam jiwa
Redakan semua dengan tangis
Redam segenap rasa dengan do’a ku panjat pada Robbul Izzati..
Wahai sinar matahari, kau menerangi ku bagaikan lentera cahaya malam yang membuat ku indah….
di suatu pagi lentera cahaya yang kan terbit membawa ku melayang dan terbangun seolah pagi ku mandi…
tak terasa dunia berubah merasa apa yang di rasa sewaktu dulu
sahabat lama yang di waktu kecil kini ku sudah ku lupai…
namun cahaya bulan kan menerangi ku untuk selamanya..
aku rindu
cahaya ini adalah cinta yang tergaung dalam sendu do'a-do'a.
sebagai mana irama nada kerinduan....
maka tunaikan lah janji diri cahaya ini adalah tujuan kita dalam lindungan mahabbah semesta akan erat ku dekap rasa ini agar senyum tak berbaur gerimis kepiluan biar pun hujung jemari kian membeku kau tetap lah bagi ku. tak perlu di maknai tiap kerat kesakitan
Kepada angin bayangan melangkah
melintas tak meminta tanya
kepada hati dan fikiran
terus ia tersentum menjelma sapaan dijiwa
beribu bayang hadir terbawakan kisah
tentang angan dan kesuraman
melamurkan pandangan nyata yang ada samar cahayanya
di kejar itu di antara harap yang terselimuti oleh bayangan
ia bukanlah mentari yang slalu menerangi stiap langkah
ia bukanlah pula rembulan yang slalu menerangi malam gelap di hatimu
ia cuma stitik cahaya kecil di antara harap dan angan tak meminta disapa
dan terus begitu berjalan menantang arus kehidupan untuk angan jadi nyata
arus sungai beriak air tenang
tlah begitu banyak menghanyutkan mereka yang terlena
oleh asyiknya sebuah ketenangan riak airnya yang tanpa di sadari didepan sana telah menunggu jurang yang menganga lebar siap menghancurkan titik titik pengharapan
sehingga diri lemah lunglai tak berpengharapan oleh arus yang menghanyut lumatkan angan yang tersisa sakit dan perih bahkan putus asalah yang ada bayangan hanya akan menentang arus kehidupan
dengan begitu riak tenang tetap ada di berlawannya arus kehidupan dan jurang di sanapun telah terlihat untuk siap di hadapi tanpa harus masuk kedalam jurang keputus asaan tegar melangkah
menembus rintangan arus yang menghanyutkan mungkin selama ini bayangan adalah penghambat di hidupmu
maka
hilangkanlah ia dihati dan fikiranmu
bilamana adalah beban buat kakimu tapi boleh kau dekati dan mengertikan akan ia
manakala ia adalah anugrah di hatimu
maafkanlah bila kehadiran bayangan adalah suatu kesalahan
ia akan berusaha ikhlas menjauh dalam do'a
demi senyum yang telah di tebar walau kematian adalah yang terbaik
-----
Demikianlah puisi Antara Duka Dan Rindu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.