PUISI ISLAMI INGATLAH
Saturday, November 15, 2014
Puisi ingatlah Pudar seakan di telinga Terpecah seakan tak ada Alunan nada indah memuji-Mu Raib tertelan tuanya dunia-Mu ingatlah bila dunia tak sanggup menahannya. Salah satu penggalan bait dari dua puisi religi di kesempaan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
Yang terdengar hanya sebuah lagu
Memuja cinta
Bukan pada-Mu, melainkan kepada kekasihnya
Pudar seakan di telinga
Terpecah seakan tak ada
Alunan nada indah memuji-Mu
Raib tertelan tuanya dunia-Mu
ingatlah bila dunia tak sanggup menahannya
Amukannya melenyapkan semua
Tak tersisa lagi
Pertimbangan di akhirat nanti
Clp, 16/11/14
Kenapa bgtu sulit diterjemah
Haruskah ada air mata
Atau bahkan simpuh menghibah
Tiada putus aku harapkan
Kiranya impian jadi kenyataan
Tiada sulit engkau wujud kan
Hanya bila engkau berkenan
Bukan pada manusia
Yang cuma bisa mencela
Apalagi tetangga yg cuma bisa tertawa
Menertawakan kita yg kalah...
Hanya padamu 'Satu'
Tiada berayah Ibu
Yang mengengam nyawaku
Tuhanku
---------
Demikianlah puisi ingatlah. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
- Puisi ingatlah
- Puisi hanya kepadamu.
PUISI INGATLAH
Saat mereka telah lupa dengan lagu Asma-MuYang terdengar hanya sebuah lagu
Memuja cinta
Bukan pada-Mu, melainkan kepada kekasihnya
Pudar seakan di telinga
Terpecah seakan tak ada
Alunan nada indah memuji-Mu
Raib tertelan tuanya dunia-Mu
ingatlah bila dunia tak sanggup menahannya
Amukannya melenyapkan semua
Tak tersisa lagi
Pertimbangan di akhirat nanti
Embun Pagi
Clp, 16/11/14
PUISI HANYA KEPADA-MU
Permintaan yg sederhanaKenapa bgtu sulit diterjemah
Haruskah ada air mata
Atau bahkan simpuh menghibah
Tiada putus aku harapkan
Kiranya impian jadi kenyataan
Tiada sulit engkau wujud kan
Hanya bila engkau berkenan
Bukan pada manusia
Yang cuma bisa mencela
Apalagi tetangga yg cuma bisa tertawa
Menertawakan kita yg kalah...
Hanya padamu 'Satu'
Tiada berayah Ibu
Yang mengengam nyawaku
Tuhanku
---------
Demikianlah puisi ingatlah. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.