Puisi Cinta Sedih | Lukaku Semakin Menyebar
Wednesday, November 12, 2014
Puisi cinta sedih |lukaku semakin menyebar. Pengertian luka berarti sedang menderita luka karena sesutu hal, sebagaimana kata luka merupakan sebuah homonim sebab arti-artinya mempunyai ejaan serta pelafalan yg sama tetapi maknanya berbeda.
Kata luka memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga luka bisa menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau seluruh benda serta segala yg dibendakan dan verba atau kata kerja sehingga luka bisa menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
Berkaitan dengan kata luka, berikut ini adalah puisi cinta ssedih salah satunya berjudul lukaku semankin menyebar, bagaimana cerita puisi sedih dalam bait puisi cinya ini, untuk lebih jelasnya sialahkan disimak saja berikut ini.
Setitik luka yang belum ter0bati
Kini melebar menutupi hati
Sayatan demi sayatan tancapkan duri
Perih,sakit tak terkendali
Ingin ku berontak pergi
Percuma, siksanya masih menghinggapi
Seakan menjalar kuasai diri
Pergilah kau luka yang semakin meraja
Lelah jiwa menahan sakitnya
Ingin ku hempaskan saja tubuhku!
Agar kau ikut hancur bersamaku
Clp, 13-11-14
PUISI LUKA HATI
Kebodohanku menyikapi dunia
Seakan mereka mencibir diriku
Langkahku di penuhi duri
Jalanku, terhalang samurai menghadang
Pandangan ini hanya fatamorgana
Meraih tiada guna
Alam seakan tersenyum dalam keterpurukanku
Camarpun seakan mengejek nadaku
Apa yang salah padaku...
Tak bolehkah aku merindu
Tak bolehkah aku mencinta
Pada kekasih jg kekawan....
Haruskah aku dikucilkan
Tiada kasih, tiada kawan
Aku...
Merajut kata dalam artian persahabatan tak terbatas
Namun semua di salah artikan
Biarlah....
Semua melangkah pergi dari hehariku
Aku dan semua kenanganmu
kan selalu ku bawa serta dalam langkahku
Ini mungkin kebodohan yang telah ku lakukan dalam hidupku
Tiada mengapa bila kau mncibir dan membenci
Kan ku terima semua amarahmu
Satu yang aku tuju
Menjalin persahabatan secara tulus ihlas
Saling mengerti dan di mengerti
Kau kan tetap ada dalam jiwaku
Walau kau membenciku
Bencilah aku sepuamu
Bila itu kn bisa membuatmu bahagia
PUISI LUKAKU
Nyala api menyulut waktu
Jangan kau pacu kudamu
Hentakan kakinya berdebu
Bumi bisa gosong jadi abu
Butir-butir pasir membatu
Digulung air gelombang waktu
Bau anyir air tanahku
Medan perang berebut palu
Nyanyian-nyian sumbang berlagu
Berpanggung punggung jelataku
Jingkrak merangkak mengejar hantu
Tidak terasa menetes air mataku
PUISI KISAHMU, LUKAKU
Selendang asap bergelung
Aroma duka tergantung
Jasamu pada lara ini
Akan selalu menemani
Linting demi linting tembĘŚkau
Hanyutkan keheningan yang parau
Di antara sendu yang bersenda gurau
Hujan menggantikan kemarau
Malam belum larut
Hati sudah semaput
Dalam pikiran yang kalut
Di hadapan segelas kopi aku bertekuk lutut
Hilir mudik kendaraan
Bagai klise pengejawantahan
Tentang peliknya lakumu
Tentang biasnya setiamu
Adakah di sana kau bersajak?
Tentang janjimu yang kau injak
Padahal kau yang beranjak
Dari tanah yang sama-sama kita bajak
Kukira kau takkan pernah paham
Bagaimana hati ini bisa menjadi lebam
Karena hatimu yang legam
Mencerminkan senyummu yang hitam
Demikianlah puisi cinta sedih lukaku semakin menyebar. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Kata luka memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga luka bisa menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau seluruh benda serta segala yg dibendakan dan verba atau kata kerja sehingga luka bisa menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
Berkaitan dengan kata luka, berikut ini adalah puisi cinta ssedih salah satunya berjudul lukaku semankin menyebar, bagaimana cerita puisi sedih dalam bait puisi cinya ini, untuk lebih jelasnya sialahkan disimak saja berikut ini.
Puisi Lukaku Semakin Menyebar
Terimakasih, kau telah menambahkan lagiSetitik luka yang belum ter0bati
Kini melebar menutupi hati
Sayatan demi sayatan tancapkan duri
Perih,sakit tak terkendali
Ingin ku berontak pergi
Percuma, siksanya masih menghinggapi
Seakan menjalar kuasai diri
Pergilah kau luka yang semakin meraja
Lelah jiwa menahan sakitnya
Ingin ku hempaskan saja tubuhku!
Agar kau ikut hancur bersamaku
Embun Pagi
Clp, 13-11-14
PUISI LUKA HATI
Oleh: Laras Sait
Kebodohanku menyikapi duniaSeakan mereka mencibir diriku
Langkahku di penuhi duri
Jalanku, terhalang samurai menghadang
Pandangan ini hanya fatamorgana
Meraih tiada guna
Alam seakan tersenyum dalam keterpurukanku
Camarpun seakan mengejek nadaku
Apa yang salah padaku...
Tak bolehkah aku merindu
Tak bolehkah aku mencinta
Pada kekasih jg kekawan....
Haruskah aku dikucilkan
Tiada kasih, tiada kawan
Aku...
Merajut kata dalam artian persahabatan tak terbatas
Namun semua di salah artikan
Biarlah....
Semua melangkah pergi dari hehariku
Aku dan semua kenanganmu
kan selalu ku bawa serta dalam langkahku
Ini mungkin kebodohan yang telah ku lakukan dalam hidupku
Tiada mengapa bila kau mncibir dan membenci
Kan ku terima semua amarahmu
Satu yang aku tuju
Menjalin persahabatan secara tulus ihlas
Saling mengerti dan di mengerti
Kau kan tetap ada dalam jiwaku
Walau kau membenciku
Bencilah aku sepuamu
Bila itu kn bisa membuatmu bahagia
PUISI LUKAKU
Oleh: Baim Almumtaz
Nyala api menyulut waktuJangan kau pacu kudamu
Hentakan kakinya berdebu
Bumi bisa gosong jadi abu
Butir-butir pasir membatu
Digulung air gelombang waktu
Bau anyir air tanahku
Medan perang berebut palu
Nyanyian-nyian sumbang berlagu
Berpanggung punggung jelataku
Jingkrak merangkak mengejar hantu
Tidak terasa menetes air mataku
PUISI KISAHMU, LUKAKU
Karya: Satria Panji Elfalah
Selendang asap bergelung Aroma duka tergantung
Jasamu pada lara ini
Akan selalu menemani
Linting demi linting tembĘŚkau
Hanyutkan keheningan yang parau
Di antara sendu yang bersenda gurau
Hujan menggantikan kemarau
Malam belum larut
Hati sudah semaput
Dalam pikiran yang kalut
Di hadapan segelas kopi aku bertekuk lutut
Hilir mudik kendaraan
Bagai klise pengejawantahan
Tentang peliknya lakumu
Tentang biasnya setiamu
Adakah di sana kau bersajak?
Tentang janjimu yang kau injak
Padahal kau yang beranjak
Dari tanah yang sama-sama kita bajak
Kukira kau takkan pernah paham
Bagaimana hati ini bisa menjadi lebam
Karena hatimu yang legam
Mencerminkan senyummu yang hitam
Demikianlah puisi cinta sedih lukaku semakin menyebar. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.