Kumpulan Puisi Tentang Mawar
Saturday, November 15, 2014
Kumpulan puisi tentang mawar. Bunga mawar adalah komoditas hortikultura yg bernilai ekonomi tinggi serta banyak diminati. karena keindahannya serta keunikan yang selalu menarik pandangan, banyak yang mengartikan mawar adalah bunga sebagai lambang cinta dan kasih
Arti bunga mawar didalam kehidupan ada banyak tergantung dari warnanya, tiap tiap warna memiliki artinya yang berbeda-beda serta manfaat mawar pun sangat banyak seperti bahan baku parfum dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan kosakata mawar, dibawah ini, beberapa puisi tentang mawar, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Ketika putik mawar mengukir warna
Di taman hati yang terbalut kabut jingga
Hujan turun menira di kaca
Bening tetes menyulam di pena
Sahabat rasa menaung di mega
Mawar senja terlunta di masa
Ketika raga menuai usia
Pada dasa remaja menyisa
Seketsa hati menampil di pola
Bahan jiwa yang terendap lara
Tatkala benang cinta meniti di senja
Usia ku kini tak muda
Tak seperti mawar bunga
Yang dulu kuncup merona
Kini hanya menyisa setangkai dahan
Pada mawar senja yang terkulai sendirian
Pada ujung dahan yang menjuntai kering dalam rintihan
HONY 151114 SKB/PLB/WRK
Puisi Mawar Di Awal Oktober
Setangakai mawar, berdiri sendiri di pojokkan rumah
Dihinggapi lukisan-lukisan air yang menempel di langit-langit daun
Aku memetik satu kelopak yang hampir layu
Aku buang di belantara pekarangan rumah yang kosong
Membiarkan sendirian, sementara suara kodok mulai menemani di ujung kaki-kaki rumah
Semua membagi ketakutan
Hanya setangkai mawar yang sedikit merunduk dan duri yang tumpul tak sempat melawan
Dibiarkan semua memisah serta retak di bawah kolong jendela
Entah harus berjuang, berenang melawan belantara pekarangan yang digenangi air dan gundukkan sampah?
Tapi kini semua berkata
Berkata di antara keduanya, tentang pojok rumah, belantara pekarangan serta jendela
Apa harus bersatu?
Berpisah atau hanya membiarkan busuk?
Kalau kiranya demikian, aku tak pergi
Meski melati menyambut dengan lembut
Tapi tidak denganku, aku yang selalu
Menantimu sampai semua menyatu
Untukmu mawarku di awal oktober
Tegal, 30 September 2015.
Puisi Mawar Di Awal November
Yang kemarin tumbuh adalah tunas
bermunculan kemudian mengakar
di sampingnya berlumut hijau
kemudian kudangkalkan seribu puisi
Tentang mawar di awal november
yang mengakar, mewarna di dinding-dinding teras
sesekali kodok menginitip dan membiarkannya menjamur
bersama hujan yang menggenapkan musim
Cakrawala mulai memancar
di balik alang-alang tua berwana pudar
kutitipkan sayap-sayap elang menyisir
di tepian desa yang berbulan-bulan tiada air
Kemana mawarku tumbuh?
sedang pot-pot kecil sudah dihujani liku penuh
ah, andai saja kubagai tanah serta hujan pertunangan
kubiarkan mereka tumbuh dan mengakar sampai satu musim membuat hilang
Tegal, 10 Nov 2015.
Demikianlah Puisi tentang mawar senja. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Arti bunga mawar didalam kehidupan ada banyak tergantung dari warnanya, tiap tiap warna memiliki artinya yang berbeda-beda serta manfaat mawar pun sangat banyak seperti bahan baku parfum dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan kosakata mawar, dibawah ini, beberapa puisi tentang mawar, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi mawar senja
- Puisi mawar diawal oktober
- Puisi mawar diawal november
PUISI MAWAR SENJA
Kuncup bunga merekah dimataKetika putik mawar mengukir warna
Di taman hati yang terbalut kabut jingga
Hujan turun menira di kaca
Bening tetes menyulam di pena
Sahabat rasa menaung di mega
Mawar senja terlunta di masa
Ketika raga menuai usia
Pada dasa remaja menyisa
Seketsa hati menampil di pola
Bahan jiwa yang terendap lara
Tatkala benang cinta meniti di senja
Usia ku kini tak muda
Tak seperti mawar bunga
Yang dulu kuncup merona
Kini hanya menyisa setangkai dahan
Pada mawar senja yang terkulai sendirian
Pada ujung dahan yang menjuntai kering dalam rintihan
HONY 151114 SKB/PLB/WRK
Puisi Mawar Di Awal Oktober
Karya : Penyair Kecil
Setangakai mawar, berdiri sendiri di pojokkan rumahDihinggapi lukisan-lukisan air yang menempel di langit-langit daun
Aku memetik satu kelopak yang hampir layu
Aku buang di belantara pekarangan rumah yang kosong
Membiarkan sendirian, sementara suara kodok mulai menemani di ujung kaki-kaki rumah
Semua membagi ketakutan
Hanya setangkai mawar yang sedikit merunduk dan duri yang tumpul tak sempat melawan
Dibiarkan semua memisah serta retak di bawah kolong jendela
Entah harus berjuang, berenang melawan belantara pekarangan yang digenangi air dan gundukkan sampah?
Tapi kini semua berkata
Berkata di antara keduanya, tentang pojok rumah, belantara pekarangan serta jendela
Apa harus bersatu?
Berpisah atau hanya membiarkan busuk?
Kalau kiranya demikian, aku tak pergi
Meski melati menyambut dengan lembut
Tapi tidak denganku, aku yang selalu
Menantimu sampai semua menyatu
Untukmu mawarku di awal oktober
Tegal, 30 September 2015.
Puisi Mawar Di Awal November
Karya: Penyair Kecil
Yang kemarin tumbuh adalah tunasbermunculan kemudian mengakar
di sampingnya berlumut hijau
kemudian kudangkalkan seribu puisi
Tentang mawar di awal november
yang mengakar, mewarna di dinding-dinding teras
sesekali kodok menginitip dan membiarkannya menjamur
bersama hujan yang menggenapkan musim
Cakrawala mulai memancar
di balik alang-alang tua berwana pudar
kutitipkan sayap-sayap elang menyisir
di tepian desa yang berbulan-bulan tiada air
Kemana mawarku tumbuh?
sedang pot-pot kecil sudah dihujani liku penuh
ah, andai saja kubagai tanah serta hujan pertunangan
kubiarkan mereka tumbuh dan mengakar sampai satu musim membuat hilang
Tegal, 10 Nov 2015.
Demikianlah Puisi tentang mawar senja. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.