Puisi Hujan di Bulan November | Puisi November
Monday, November 17, 2014
Puisi hujan di bulan november. Puisi November merupakan kumpulan puisi bertema november sebagaimana november merupakan bulan kesebelas dalam kalender setiap tahun, kata november sering kita temui seperti november rain november ceria, november kelabu dan lain sebagainya.tentang kata kata npvember.
Sedangkan kata kelam seperti pada salah satu judul puisi november, kelam berarti agak gelap; kurang terang; suram: hari mulai kelam; perkara yang kelam, kata Kelam memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga kelam dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.
Berkaitan dengan bulan november berikut ini, tiga kumpulan puisi novemeber, adapun masing masing, judul puisinya antara lain.
Hujan Di Bulan November
Halimun masih penuhi malam
Saat pekat makin mendekap erat
Bersama gemuruh membahana di pagi gulita
Hadirkan halilintar bangunkan alam
Riuh sang bayu menerpa pepohonan
Meliuk mesra laksana menari pada dedaunan
Indah!
Namun mengerikan saat kilatan cahaya petir menyambar
Hujan di bulan November
Basahi alam, bumiku tercinta
Curahan rinainya menyejukan
Menghapus seluruh resah di jiwa
Hujan di bulan November
Jangan biarkan air mata menetes kembali
Menahan secebis rindu yang tiada bertepi
Bersama serpihan luka yang kemarin
Hujan di bulan November
Ukirlah senyumku di sini
Walau deras rinai tetap membasahi
Melukiskan kisah tentang kita
Kuingin lalui hari bersama
Saat musim datang kembali
Di November rain
Bersamamu!
Hatiku gaduh, sepi disantap kelam.
Kidung kegelapan seakan membakar...
Menghempas hingga tenggelam.
Porak poranda jiwaku melayang.
Gaduh,disantap sunyi..
Gelap menyusup kedalam relung..
Gemuruh riangpun enggan menemani,
November....
Lukisan kelamku terukir..
Terpampang, tercerer dalam butiran sendu,
Gelombang suram seakan terus menuntunku.
Gaduh hatiku....
Kelam ini terus mencumbu,
Tancapkan risau pada jiwa yang lemah.
Hingga riang tak dapat kurengkuh.
Irama kelam terus mengalun...
Mengiring jiwaku hingga tersungkur....
Kedalam pusaran gelombang kesuraman.
Di bulan November,
Aku terjebak dalam siksa jiwa.
Kelam menyekat tiada berakhir.
Pikiran kalut, terus menggila.
Kelam terus menghias jiwa di bulan November.
#anderline.
BLPN 171114.
Air mataku menetes,
karena cinta yang telah pergi
Cinta yang terabaikan
Serpian-serpian kenangan indah dulu
Puing-puing cinta yang telah hancur
Semakin kuingat semakin sakit hati ini
Tapi mengapa kesakitan itu membuat cintaku semakin besar
Mataku bukti air mataku terjatuh untuk cinta yang pergi
Terus terjatuh
Kapankah air mata ini berhenti menetes?
Akupun ingin bisa terwa seperti dulu lagi
Kini aku sendiri
Bersama kenangan anjing kecil yang dipenui air kencing
Kembalikan diriku seperti sedia kala
Ambilah cintamu yang telah menyatu dalam hati
Hapuslah kenangan kita dulu
Lalu silahkan kau pergi dengan cintamu yang baru.
-----------
Demikianlah puisi november kelam. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Sedangkan kata kelam seperti pada salah satu judul puisi november, kelam berarti agak gelap; kurang terang; suram: hari mulai kelam; perkara yang kelam, kata Kelam memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga kelam dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.
Berkaitan dengan bulan november berikut ini, tiga kumpulan puisi novemeber, adapun masing masing, judul puisinya antara lain.
- Puisi November kelam
- Puisi Satu November
- Puisi hujan di bulan November
Hujan Di Bulan November
Oleh: Dewy Rose
Halimun masih penuhi malamSaat pekat makin mendekap erat
Bersama gemuruh membahana di pagi gulita
Hadirkan halilintar bangunkan alam
Riuh sang bayu menerpa pepohonan
Meliuk mesra laksana menari pada dedaunan
Indah!
Namun mengerikan saat kilatan cahaya petir menyambar
Hujan di bulan November
Basahi alam, bumiku tercinta
Curahan rinainya menyejukan
Menghapus seluruh resah di jiwa
Hujan di bulan November
Jangan biarkan air mata menetes kembali
Menahan secebis rindu yang tiada bertepi
Bersama serpihan luka yang kemarin
Hujan di bulan November
Ukirlah senyumku di sini
Walau deras rinai tetap membasahi
Melukiskan kisah tentang kita
Kuingin lalui hari bersama
Saat musim datang kembali
Di November rain
Bersamamu!
PUISI NOVEMBER KELAM
November...Hatiku gaduh, sepi disantap kelam.
Kidung kegelapan seakan membakar...
Menghempas hingga tenggelam.
Porak poranda jiwaku melayang.
Gaduh,disantap sunyi..
Gelap menyusup kedalam relung..
Gemuruh riangpun enggan menemani,
November....
Lukisan kelamku terukir..
Terpampang, tercerer dalam butiran sendu,
Gelombang suram seakan terus menuntunku.
Gaduh hatiku....
Kelam ini terus mencumbu,
Tancapkan risau pada jiwa yang lemah.
Hingga riang tak dapat kurengkuh.
Irama kelam terus mengalun...
Mengiring jiwaku hingga tersungkur....
Kedalam pusaran gelombang kesuraman.
Di bulan November,
Aku terjebak dalam siksa jiwa.
Kelam menyekat tiada berakhir.
Pikiran kalut, terus menggila.
Kelam terus menghias jiwa di bulan November.
#anderline.
BLPN 171114.
Puisi Satu November
Bulan yang kelabuAir mataku menetes,
karena cinta yang telah pergi
Cinta yang terabaikan
Serpian-serpian kenangan indah dulu
Puing-puing cinta yang telah hancur
Semakin kuingat semakin sakit hati ini
Tapi mengapa kesakitan itu membuat cintaku semakin besar
Mataku bukti air mataku terjatuh untuk cinta yang pergi
Terus terjatuh
Kapankah air mata ini berhenti menetes?
Akupun ingin bisa terwa seperti dulu lagi
Kini aku sendiri
Bersama kenangan anjing kecil yang dipenui air kencing
Kembalikan diriku seperti sedia kala
Ambilah cintamu yang telah menyatu dalam hati
Hapuslah kenangan kita dulu
Lalu silahkan kau pergi dengan cintamu yang baru.
-----------
Demikianlah puisi november kelam. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.