Puisi Bendera Setengah Tiang
Monday, November 10, 2014
Puisi bendera setengah tiang. Bendera setengah tiang artinya istilah yg sering dilakukan untuk menyebut aktivitas pengibaran bendera yg di kibarkan pada tengah- tengah tiang, tindakan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, berkabung, ataupun tanda kemalangan
Tradisi mengibarkan bendera setengah tiang sudah dimulai sejak abad ke-17. konon tindakan ini dipercaya mampu membuat,bendera kematian yang tak terlihat, berkibar di puncak tiang, yang mengindikasikan kehadiran orang yang meninggal/mati
Saat akan mengibarkan bendera setengah tiang, bendera tersebut wajib digerek sampai mendekati puncak tiang, untuk beberapa saat, lalu baru diturunkan menjadi setengah tiang, begitu juga saat hendak diturunkan, bendera tersebut harus dinaikkan mendekati puncak, lalu kemudian baru diturunkan sepenuhnya.
Kapan bendera setangah tiang dikibarkan, di indonesia kita kenal pengibaran bendera setengah tiang biasanya jika hari pahlawan, seperti pengibaran bendera setengah tiang 30 september, untuk memperingati pahlawan revolusi.
Menyeru keyakinan pada pejuang..
Mengelupas noda hitam penjajah perang..
Bambu runcing muda di kepit garang..
Geraham mengertak tegak tak terbuang..
Engkau terputus di dalam perang..
Dengan bendera setengah tiang..
Riwayat bahu dan darahmu kami kenang..
Irawan Black ID
~10_nov_2014
Memberi kehidupan bagi anak anakmu
Sembilan bulan aku berada dalam ayunan rahimmu
Engkau pertaruhkan hidup dan mati demi menghadirkanku kedunia ini
Engkaulah wanita penentu masa depan bagi buah cintamu
Karna ibu sekolah pertama bagi kami putra dan putrimu
Senyummu semangat untuk menyonsong masa depan ku,ibu engkaulah pahlawan tanda tanpa jasa bagiku
10,11.14 # R A.
Puisi Bendera hati
biar
kubiarkan saja erangku terkurung
menggelepar di sudut - sudut mata
yang sedari tadi hampir tumpah
nyaliku yang telah usai
membuat lemah detak jantungku
yang kibarkan bendera setengah tiang
berwarna hitam dan abu - abu
ini tentang aku
aku yang sedang mencʋmbu galau
dalam belaian rindu yang pilu
sungguh
tidak akan kuminta seserpih pun rindu darimu
tidak pula kuminta kau selimuti
dingin kaki - kaki yang beku
ini hanya tentang aku
yang 'coba menenun untaian rasa
di rapuhnya tiang bendera
biar
biarlah ia hanya berkibar setengah tiang
nyanyikan nada - nada hati
dalam irama tanpa tari
PUISI DIMANA KEADILAN
Semut-semut hitam dedaunan
Berkeluh kesah tentang keadilan
Sementara pangkat jabatan para tuan
Menjadi tarian angin kesewenangan
Diantara kebenaran dan kepalsuan
Diantara kesungguhan dan kelicikan
Diantara bukti nyata di mata
Kebodohan menjadi piala kemenangan
Putra-putri bangsa tanah air
Berlomba-lomba meraih mimpi
Dasar-dasar suci memajukan negri tertanam
Di pondasi beton tak berbesi
Aku melihat ke tidakadilan terjadi
Aku melihat kepalsuan tertutupi
Aku melihat kebenaran disingkirkan
Aku melihat kejujuran dibungkam
Aku mendengar yang salah dibenarkan
Aku mendengar yang gigih dipindah tugaskan
Aku mendengar kasus yang misterius
Seperti layang-layang yang nyangkut di dahan batang
Semut-semut hitam menjerit tak terdengar
Telinga sang raja tinggi di puncak menara
Pion-pion pembela tak mampu melangkah
Dan para ajudan berkata
; “Hentikan jangan di teruskan !"
"Mereka tak dekat maka perlambat"
Kebenaran mengantung neraca diam
Bagai bendera setengah tiang dan awan hitam
PUISI BALADA ORANG-ORANG MERDEKA
Istriku
Pahlawan mewariskan negeri ini untuk kita semua
Dan nama kita sudah tercatat sebagai ahli waris negeri ini
Namun, warisan itu, sedikitpun tidak kita terima
Tanah sejengkal kita tidak punya
sehingga berteduhpun kita menyewa
Dan kalau kita terlambat bayar sewa
Sang Tuan murka
Istriku
Mari kita kibarkan bendera setengah tiang
karena ada hati mati
Kita harus menghormati mereka
karena mereka masih mengizinkan kita tinggal di sini
Kamu tidak usah bersedih
Mari kita hibur diri
Mari kita saksikan lakon orang-orang merdeka
Lihatlah, kalau mereka makan selalu membuang sisa
Bumi mereka luas,
cukup untuk tinggal orang sekampung
Suara tawa mereka keras, terdengar seantero negeri
Istriku, kamu jangan mengiler
apalagi mengatai mereka
Anggap itu sekedar tontonan saja
Istriku
Sisa usaha kita, sangat tidak cukup untuk membayar sewa kontrakan bulan ini
Ajaklah anak-anak berkemas-kemas
Sang Tuan akan mengusir kita dari kontrakan ini
Masih beruntung,kok
Kita tidak diusir dari negeri ini
Demikianlah puisi bendera setengah tiang. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Tradisi mengibarkan bendera setengah tiang sudah dimulai sejak abad ke-17. konon tindakan ini dipercaya mampu membuat,bendera kematian yang tak terlihat, berkibar di puncak tiang, yang mengindikasikan kehadiran orang yang meninggal/mati
Saat akan mengibarkan bendera setengah tiang, bendera tersebut wajib digerek sampai mendekati puncak tiang, untuk beberapa saat, lalu baru diturunkan menjadi setengah tiang, begitu juga saat hendak diturunkan, bendera tersebut harus dinaikkan mendekati puncak, lalu kemudian baru diturunkan sepenuhnya.
Kapan bendera setangah tiang dikibarkan, di indonesia kita kenal pengibaran bendera setengah tiang biasanya jika hari pahlawan, seperti pengibaran bendera setengah tiang 30 september, untuk memperingati pahlawan revolusi.
Puisi Bendera Setengah Tiang
Bendera setengah tiang satu dari lima puisi yang menjadi tema puisi yang diupdate untuk kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.- Puisi bendera setangh tiang
- Puisi ibu kau juga pahlawan bagiku
- Puisi bendera hati
- Puisi dimana keadilan
- Puisi balada orang-orang merdeka
Puisi Bendera Setengah Tiang
Gemuruh pekikmu lantang..Menyeru keyakinan pada pejuang..
Mengelupas noda hitam penjajah perang..
Bambu runcing muda di kepit garang..
Geraham mengertak tegak tak terbuang..
Engkau terputus di dalam perang..
Dengan bendera setengah tiang..
Riwayat bahu dan darahmu kami kenang..
Irawan Black ID
~10_nov_2014
Puisi Ibu Kau Juga pahlawan Bagiku
Ketangguhanmu dan. perjuanganmuMemberi kehidupan bagi anak anakmu
Sembilan bulan aku berada dalam ayunan rahimmu
Engkau pertaruhkan hidup dan mati demi menghadirkanku kedunia ini
Engkaulah wanita penentu masa depan bagi buah cintamu
Karna ibu sekolah pertama bagi kami putra dan putrimu
Senyummu semangat untuk menyonsong masa depan ku,ibu engkaulah pahlawan tanda tanpa jasa bagiku
10,11.14 # R A.
Puisi Bendera hati
Oleh: Ratna Putri
biarkubiarkan saja erangku terkurung
menggelepar di sudut - sudut mata
yang sedari tadi hampir tumpah
nyaliku yang telah usai
membuat lemah detak jantungku
yang kibarkan bendera setengah tiang
berwarna hitam dan abu - abu
ini tentang aku
aku yang sedang mencʋmbu galau
dalam belaian rindu yang pilu
sungguh
tidak akan kuminta seserpih pun rindu darimu
tidak pula kuminta kau selimuti
dingin kaki - kaki yang beku
ini hanya tentang aku
yang 'coba menenun untaian rasa
di rapuhnya tiang bendera
biar
biarlah ia hanya berkibar setengah tiang
nyanyikan nada - nada hati
dalam irama tanpa tari
PUISI DIMANA KEADILAN
Oleh: Ayah Andika
Semut-semut hitam dedaunanBerkeluh kesah tentang keadilan
Sementara pangkat jabatan para tuan
Menjadi tarian angin kesewenangan
Diantara kebenaran dan kepalsuan
Diantara kesungguhan dan kelicikan
Diantara bukti nyata di mata
Kebodohan menjadi piala kemenangan
Putra-putri bangsa tanah air
Berlomba-lomba meraih mimpi
Dasar-dasar suci memajukan negri tertanam
Di pondasi beton tak berbesi
Aku melihat ke tidakadilan terjadi
Aku melihat kepalsuan tertutupi
Aku melihat kebenaran disingkirkan
Aku melihat kejujuran dibungkam
Aku mendengar yang salah dibenarkan
Aku mendengar yang gigih dipindah tugaskan
Aku mendengar kasus yang misterius
Seperti layang-layang yang nyangkut di dahan batang
Semut-semut hitam menjerit tak terdengar
Telinga sang raja tinggi di puncak menara
Pion-pion pembela tak mampu melangkah
Dan para ajudan berkata
; “Hentikan jangan di teruskan !"
"Mereka tak dekat maka perlambat"
Kebenaran mengantung neraca diam
Bagai bendera setengah tiang dan awan hitam
PUISI BALADA ORANG-ORANG MERDEKA
Oleh: Saeko Dinda Basa
IstrikuPahlawan mewariskan negeri ini untuk kita semua
Dan nama kita sudah tercatat sebagai ahli waris negeri ini
Namun, warisan itu, sedikitpun tidak kita terima
Tanah sejengkal kita tidak punya
sehingga berteduhpun kita menyewa
Dan kalau kita terlambat bayar sewa
Sang Tuan murka
Istriku
Mari kita kibarkan bendera setengah tiang
karena ada hati mati
Kita harus menghormati mereka
karena mereka masih mengizinkan kita tinggal di sini
Kamu tidak usah bersedih
Mari kita hibur diri
Mari kita saksikan lakon orang-orang merdeka
Lihatlah, kalau mereka makan selalu membuang sisa
Bumi mereka luas,
cukup untuk tinggal orang sekampung
Suara tawa mereka keras, terdengar seantero negeri
Istriku, kamu jangan mengiler
apalagi mengatai mereka
Anggap itu sekedar tontonan saja
Istriku
Sisa usaha kita, sangat tidak cukup untuk membayar sewa kontrakan bulan ini
Ajaklah anak-anak berkemas-kemas
Sang Tuan akan mengusir kita dari kontrakan ini
Masih beruntung,kok
Kita tidak diusir dari negeri ini
Demikianlah puisi bendera setengah tiang. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.