Puisi Tangisan Kehidupan | Puisi Sedih Tentang Kehidupan
Wednesday, November 26, 2014
Puisi tangisan kehidupan. Pengertian kehidupan adalah cara menata kehidupan sendiri,kehidupan berasal dati kata dasar hidu, jadi kehidupan artinya ciri yang membedakan objek yg mempunyai isyarat serta proses penopang diri dengan objek yg tidak memilikinya baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati atau sebab mereka tak memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati
Berkaitan tentang kehidupan, salah satu dari tiga puisi di keempatan berjudul tangisan kehidupan adapun masing msing judul puisinya antara lain.
Kemauan dalam keterbatasan, pada keterampilan
Sebuah rasa yang tak bisa di hindarkan
Kehidupan bagaikan sebuah cangkang
Pada perjalanan hidup yang panjang
Menapaki ribuan kerikil tajam pada jenjang
Layaknya seperti tanaman yang di semai
Akan menunggu hasil dari benih yang di tanamkan
Waktu adalah penumbuhnya
Roda roda kecil kehidupan akan terus berputar
Pada langkah langkah kaki yang terus berjajar
Dalam mengarungi bahtera pada jendela rumah dunia
Pasti tangisan akan membasuhi kebahagiaan
Dalam lonceng peringatan pada kesedihan
Itulah putaran kehidupan
Seperti akar akan merambat pada ubi yang menjalar
Dan guntur akan datang mnggelegar dalam hujan yang menampar
Seperti kehidupan akan datang waktu di musim musim
Dan kita tahu, kehidupan telah ada yang mengaturnya
Tangisan kehidupan bukan kesedihan tanpa imbalan
HONY
Pelabuhan Ratu 261114 SKB/PLB/WRK
Begitu sulit untuk memejamkannya
Memori kehidupan berputar indah
Di pelupuk mata
Menahan diri untuk menikmatinya
Tak terasa 18 sudah ku hidup di dunia
Ku lalui semua suka duka
Yang selalu membuat hidupku berwarna
Yang penuh dengan karunia_Nya.
Ma'rifatul Islamiyah
Puisi Menunggu Tangisan Langit
Angin hilir mudik tak tentu,
Terhenti saat pohon telah menyapa,
Melambai saat ia berduka,
Meneteskan embun tak tertahankan,
Batang yang rapuh pun kering,
Biru putih di atas kepala tangkai,
Berubah hitam bersorak,
Deru langit senandung kelam,
Tanah retak telah menunggu,
Suara gemercik yang dirindukan,
Di pelukan tanah daun menopang...
Akankah datang?
Wahai air mata langit,
Tangisanmu telah kami tunggu,
Haruskah aku pecut tubuhmu,
Agar kau murka di ujung tiang...
Namun,
Engkau tak kunjung datang,
Anginmu hanya memberi harapan,
Di tubuh bulat penuh luka,
Di atas tanah tergores kering,
Kami pun telah mati suri,
Menunggumu yang tak kunjung datang,
Tapi kami tetap yakin,
Air matamu pasti menetes,
Saat memang kau harus menangis...
-----------------
Demikianlah puisi tangisan kehidupan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan tentang kehidupan, salah satu dari tiga puisi di keempatan berjudul tangisan kehidupan adapun masing msing judul puisinya antara lain.
- Puisi tangisan kehidupan
- Puisi memori kehidupan
- Puisi menunggu tangisan langit
PUISI TANGISAN KEHIDUPAN
Kasihan sebuah keinginan yang tak tercapaikanKemauan dalam keterbatasan, pada keterampilan
Sebuah rasa yang tak bisa di hindarkan
Kehidupan bagaikan sebuah cangkang
Pada perjalanan hidup yang panjang
Menapaki ribuan kerikil tajam pada jenjang
Layaknya seperti tanaman yang di semai
Akan menunggu hasil dari benih yang di tanamkan
Waktu adalah penumbuhnya
Roda roda kecil kehidupan akan terus berputar
Pada langkah langkah kaki yang terus berjajar
Dalam mengarungi bahtera pada jendela rumah dunia
Pasti tangisan akan membasuhi kebahagiaan
Dalam lonceng peringatan pada kesedihan
Itulah putaran kehidupan
Seperti akar akan merambat pada ubi yang menjalar
Dan guntur akan datang mnggelegar dalam hujan yang menampar
Seperti kehidupan akan datang waktu di musim musim
Dan kita tahu, kehidupan telah ada yang mengaturnya
Tangisan kehidupan bukan kesedihan tanpa imbalan
HONY
Pelabuhan Ratu 261114 SKB/PLB/WRK
Puisi Memori Kehidupan
Mata masih saja terus terjagaBegitu sulit untuk memejamkannya
Memori kehidupan berputar indah
Di pelupuk mata
Menahan diri untuk menikmatinya
Tak terasa 18 sudah ku hidup di dunia
Ku lalui semua suka duka
Yang selalu membuat hidupku berwarna
Yang penuh dengan karunia_Nya.
Ma'rifatul Islamiyah
Puisi Menunggu Tangisan Langit
oleh : Rizky Reza Rifandy
Angin hilir mudik tak tentu,Terhenti saat pohon telah menyapa,
Melambai saat ia berduka,
Meneteskan embun tak tertahankan,
Batang yang rapuh pun kering,
Biru putih di atas kepala tangkai,
Berubah hitam bersorak,
Deru langit senandung kelam,
Tanah retak telah menunggu,
Suara gemercik yang dirindukan,
Di pelukan tanah daun menopang...
Akankah datang?
Wahai air mata langit,
Tangisanmu telah kami tunggu,
Haruskah aku pecut tubuhmu,
Agar kau murka di ujung tiang...
Namun,
Engkau tak kunjung datang,
Anginmu hanya memberi harapan,
Di tubuh bulat penuh luka,
Di atas tanah tergores kering,
Kami pun telah mati suri,
Menunggumu yang tak kunjung datang,
Tapi kami tetap yakin,
Air matamu pasti menetes,
Saat memang kau harus menangis...
-----------------
Demikianlah puisi tangisan kehidupan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.