Puisi Tembang Lara
Thursday, November 13, 2014
Puisi tembang lara. Lara biasa diartikan sedih, susah hati atau sakit hati, kata lara merupakan sebuah homonim sebab arti-artinya memiliki ejaan serta pelafalan yg sama namun maknanya tidak sama. Kata lara memiliki arti dalam kelas kata sifat atau adjektiva sehingga kata lara bisa mengubah kata benda atau kata ganti, umumnya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih khusus. Lara termasuk dalam ragam bahasa klasik.
Berkaitan dengan lara, salah satu dari dua puisi di kesempatan ini, berjudul tembang lara, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Elok rupa mu sungguh mempesona,,
Kata kata mu begitu indah,,
Tingkah laku mu luwes dan gemulai,,
Mengg0da mata sang pencari cinta,,
Namun di balik semua itu kau simpan luka yg menganga
Kau tahan jerit suara jiwa,,
Dengan seulas senyum kau hias wajah
Agar tak tampak derita yg sllu datang mendera,,
Kau lah sang penjajah cinta,,
Bertahan hidup dalam gelap nya DUNIA
Jalan ini penuh liku.
Pengorbanan hanya beku.
Kepedihan membuatmu mati kaku.
Menangislah...
Sandarkan jiwamu di sudut lelah.
Rebahkan semua beban, terasa musnah.
Tak sadarkah, tubuhmu penuh luka nanah.
Biarkan mereka...
Yang melontarkan sampah di muka.
Arjunaku, teruslah berjalan biar penuh luka.
Sendiri kau harus bisa, tanpa mereka...!
"Jon"
Blitar, November 2014
PUISI SENANDUNG DI BERANDA MALAM
Senja itu berhias magenta
Seorang perempuan menapak hampa
Seolah langit tak lagi bernuansa
Dikidungkannya tembang gulita
Ia datang dari setapak luka
Berbekal kenangan dalam dada
Degup lara bernada kecewa
Ia jadikan sebuah irama
Dipagutnya bibirbibir temaram
Mencumbu tiap hasrat kelam
Dalam kesaksian suram
Meminang sepi tak berkesudahan
Rintik hujan sore tadi
Tiada mampu mengajaknya menari
Sebab sayap tergores belati
Bahkan darah aliri sepasang kaki
Hening adalah peraduan
Bertilam angan merebah badan
Meski bergeming indah impian
Dirajutnya asa, berbenang hitam
Tak lagi merindu syahdu
Tak lagi hindari tabu
Semua fakta dianggapnya semu
Pahit disemat ucap pun merancu
Langkahlangkah berubah arah
Tak peduli kelak jelaga bersimbah
Demikianlah puisi tembang lara. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan lara, salah satu dari dua puisi di kesempatan ini, berjudul tembang lara, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi teruslah berjalan arjunaku
- Puisi tembang lara
- Puisi senandung di beranda malam
PUISI TEMBANG LARA
Raut wajah mu sedap dipandang mata,,Elok rupa mu sungguh mempesona,,
Kata kata mu begitu indah,,
Tingkah laku mu luwes dan gemulai,,
Mengg0da mata sang pencari cinta,,
Namun di balik semua itu kau simpan luka yg menganga
Kau tahan jerit suara jiwa,,
Dengan seulas senyum kau hias wajah
Agar tak tampak derita yg sllu datang mendera,,
Kau lah sang penjajah cinta,,
Bertahan hidup dalam gelap nya DUNIA
Puisi Teruslah Berjalan Arjunaku
Arjunaku...Jalan ini penuh liku.
Pengorbanan hanya beku.
Kepedihan membuatmu mati kaku.
Menangislah...
Sandarkan jiwamu di sudut lelah.
Rebahkan semua beban, terasa musnah.
Tak sadarkah, tubuhmu penuh luka nanah.
Biarkan mereka...
Yang melontarkan sampah di muka.
Arjunaku, teruslah berjalan biar penuh luka.
Sendiri kau harus bisa, tanpa mereka...!
"Jon"
Blitar, November 2014
PUISI SENANDUNG DI BERANDA MALAM
Oleh: Putrie Aditya
Senja itu berhias magentaSeorang perempuan menapak hampa
Seolah langit tak lagi bernuansa
Dikidungkannya tembang gulita
Ia datang dari setapak luka
Berbekal kenangan dalam dada
Degup lara bernada kecewa
Ia jadikan sebuah irama
Dipagutnya bibirbibir temaram
Mencumbu tiap hasrat kelam
Dalam kesaksian suram
Meminang sepi tak berkesudahan
Rintik hujan sore tadi
Tiada mampu mengajaknya menari
Sebab sayap tergores belati
Bahkan darah aliri sepasang kaki
Hening adalah peraduan
Bertilam angan merebah badan
Meski bergeming indah impian
Dirajutnya asa, berbenang hitam
Tak lagi merindu syahdu
Tak lagi hindari tabu
Semua fakta dianggapnya semu
Pahit disemat ucap pun merancu
Langkahlangkah berubah arah
Tak peduli kelak jelaga bersimbah
Demikianlah puisi tembang lara. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.