Puisi Titipan Rindu Pada Ayah Bunda
Sunday, November 16, 2014
Puisi Titipan Rindu Pada Ayah Bunda. Rindu pada ayah bunda, di rasakan ketika berada jauh dari sisinya. sebagaimana kita tahu kasih sayang kedua orang tua kita. tak pernah ada habisnya walaupun kita berada jauh dari kasih sayangnya tak pernah putus dengan menanyakan kabar anaknya apalagi ketika kita berada jauah darinya seperti di rantau, kabar dari anaknya sangat di harapakan.
Sebagaimana di ketahui ayah bunda merupakan kedua orang tua kita, paggilan ayah bunda merupakan panggilan akrab antara anak kepada kedua orang tuanya. Nah di bawah ini puisi ayah bunda bagaimana puisinya untuk selengkapnya silahkan disimak saja berikut ini.
Aku rindu Ayah, ketika aku bukanlah sesuatu
Aku rindu pada Bunda, kala lisan dengan ucapnya
Yang mampu terjemahkan hampaku ...
Malam, sebelum kelopak mataku terpejam
Aku rindu Ayah, ketika aku harus kembali tetap
melangkah
Aku rindu Bunda, kala aku pernah berperih resah
Aku membutuhkannya ...
Disini, di rantau orang
Aku menerobos bilik-bilik gulita
Kerinduanku, Ayah dan Ibu tiada di langkah nafasku
Serupa berjalan sendiri
Ayah, Bunda, semua gelisah berlabuh
Kepadamu, rinduku bertilam cinta
Tak bisa dihentikan setarikkan nafas saja
Kuingin melukis risalah janji sampai tarikkan
terakhir
Nanti di gigir hari; kepadamu, ingin kurawat
Nafasmu yang kerap bermasalah dengan cuaca
Tentang suara-suara alam yang merayap dari balik
kabut
Risik daun yang menderit dari dahan ke dahan
Pada notasi kalam-Nya, ingin kupetik dawai hati di
saban detak
sadarkanku tentang hakikat kelahiran
ciptakan tentang generasi yang harus kian kokoh
ketimbang pribadi yang bodoh ...
Ayah, Bunda ....
Tak pernah bisa ku merasakan hidup !
Aku rindu ketika hatiku terasa berat,
Kala titipan rasa itu diminta oleh sang waktu ....
Demikianlah puisi titipan rindu pada ayah bunda. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ayah dan ibu. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Sebagaimana di ketahui ayah bunda merupakan kedua orang tua kita, paggilan ayah bunda merupakan panggilan akrab antara anak kepada kedua orang tuanya. Nah di bawah ini puisi ayah bunda bagaimana puisinya untuk selengkapnya silahkan disimak saja berikut ini.
Puisi Titipan Rindu Pada Ayah Bunda
Malam, sebelum kantuk membiuskuAku rindu Ayah, ketika aku bukanlah sesuatu
Aku rindu pada Bunda, kala lisan dengan ucapnya
Yang mampu terjemahkan hampaku ...
Malam, sebelum kelopak mataku terpejam
Aku rindu Ayah, ketika aku harus kembali tetap
melangkah
Aku rindu Bunda, kala aku pernah berperih resah
Aku membutuhkannya ...
Disini, di rantau orang
Aku menerobos bilik-bilik gulita
Kerinduanku, Ayah dan Ibu tiada di langkah nafasku
Serupa berjalan sendiri
Ayah, Bunda, semua gelisah berlabuh
Kepadamu, rinduku bertilam cinta
Tak bisa dihentikan setarikkan nafas saja
Kuingin melukis risalah janji sampai tarikkan
terakhir
Nanti di gigir hari; kepadamu, ingin kurawat
Nafasmu yang kerap bermasalah dengan cuaca
Tentang suara-suara alam yang merayap dari balik
kabut
Risik daun yang menderit dari dahan ke dahan
Pada notasi kalam-Nya, ingin kupetik dawai hati di
saban detak
sadarkanku tentang hakikat kelahiran
ciptakan tentang generasi yang harus kian kokoh
ketimbang pribadi yang bodoh ...
Ayah, Bunda ....
Tak pernah bisa ku merasakan hidup !
Aku rindu ketika hatiku terasa berat,
Kala titipan rasa itu diminta oleh sang waktu ....
Demikianlah puisi titipan rindu pada ayah bunda. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ayah dan ibu. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.