Skip to main content

Puisi Ufuk Melukis Hari

Puisi Ufuk Melukis Hari
Puisi ufuk melukis hari. Pengertian ufuk adalah garis yang memisahkan bumi dari langit. Lebih tepatnya, horizon adalah garis yang membagi arah garis pandang kita ke dalam dua kategori: arah garis pandang yang memotong permukaan Bumi, dan yang tidak.

Ufuk basa juga di sebut horison ,di banyak lokasi, horizon benar terhalangi oleh pohon, bangunan, gunung, dan sejenisnya, yang membuat perpotongan antara bidang permukaan bumi dan bidang langit kemudian dikenal sebagai horizon tampak.

Puisi Ufuk Melukis Hari

terbanggun dari lelapmu menjàlar cahaya torehkan semu nan terang d sampul sebuah hari...
lirikan matahari mulai membesut hamparan bumi pelan tapi pasti..
kokok sang jantan buyarkan mimpi sang embun tuk basahi dedaunan..
bintang kejora bagai pahlawan kesiangan..
putaran roda pedati giring jelata melewati pagi..hari baru asa baru..
selamat datang pagiku salamku untuk siangmu"


PUISI RINTANGAN MENGGAPAI ASA
Oleh: Ali

Menjalar
Aku menjalar mencari celah untuk dapat menyeberangi lautan rintangan
Sementara malam masih ingin bercanda gurau saja
Menunggu para seniman alam melukis keindahan masa depan
Cakrawala mulai terang benderang membawa cendrawasih menyusuri semesta sanubari
Hati meramu asa akan pesona alam yang berdimensi semesta

Sementara angkasa jiwa tak lagi mampu menerbangkan sayap rindunya akan asa hati
Disinilah kubercengkrama bersama Tuhan akankah mampu menahan terjangan badai yang membawaku pada kesukaran akan buah asa?

Bersama embun kutatap langit begitu luas nan indahnya
Mendorongku untuk mewujudkan mimpi hati dalam jangkauan keterbatasan
Hingga akhirnya kubersanding asa dan bertahta cakrawala.


PUISI RAUT YANG MELUKIS SENJA
Oleh: RD Kedum

Raut membayang remang
Melukis senja
Melukis malam
Melukis hari hari
Trus berzikir

Sehentak nafas terlempar jauh
Menuju arsy kebebasan

Mega berarak membawa kabut
Memutikkan hujan
Dan tubuh tubuh pun kuyup
Melepas sehentak
Bersama detak jantung
Pun bertasbih

"Tak ada jalan lain 'tuk kembali. Jalan yang menanjak dan menikung, beronak berduri lecah berbatu tajam. Menjadi irama hidup di ayunan langkahmu yang telʌnjang. Ajaklah jiwamu merantau pada nikmatnya"

Suara hati itu selayak kenopi
Rimbun berumbai kembang
Dan semerbak kesturi jauh menyusup dan membenak
Menjadi senja yang paling wangi
Duduk timpuh di atas sajadah kenikmatan

Ah, Engkau begitu dekat
Jangan palingkan wajah sejenak saja
Seirama nafas yang kerap dilupakan syukurnya
Izinkan rinai melukis senja
Melukis malam
Melukis siang


Demikianlah puisi ufuk melukis hari. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.