Skip to main content

Puisi Untuk Si Ayu Manis

Puisi Untuk Si Ayu Manis
Puisi untuk si ayu manis. Menurut kamus bahasa indonesia, pengertian manis adalah rasa yg manis seperti gula, atau sangat menarik hati biasanya tentang muka, senyum, perkataan, dan lain sebagainya dapat juga mencakup orang yang sangat ramah dan lemah- lembut indah serta menyenangkan.

Untukmu si ayu manis, satu dari tiga puisi manis atau puisi tertama manis, adapun masing masing judul puisinya, antara lain.
  1. Puisi untuku si ayu manis
  2. Puisi manis
  3. Puisi si putih hitam manis
Salah satau penggalan bait puisi tentang manis. "Engkau tertawa meringis. Kau tuan tak berkumis. Sang penebar rayuan manis, Aku tahu Kami tahu. Kau pun tahu". Selengkapnya dari bait ini, di simak saja puisinya berikut ini.

Puisii Untuk Si Ayu Manis

Teriakanmu manis
Saak kami terpukau
Engkau tertawa meringis
Kau tuan tak berkumis
Sang penebar rayuan manis
Aku tahu.. Kami tahu. Kau pun tahu

Aku manusia jelata
Kami manusia tak berwajah
Yang kami tahu hanya bekerja sampai ter engah
Sedang kau?
Pemegang kuasa, atas tanah kami sebagai pijakan
Atas air yang kami tangiskan
Pemilik meja monopoli tanpa tantangan

Teganya engkau
Menebar gula diatas lautan pasir

kami tahu kami haus akan gula
Tapi gula yang tertelan
Haruslah tetap terasa manis
Atau hanya akan terkunyah dengan sʌdis.

Saggaf S. 21-11-14


PUISI MANIS
Oleh: Jon Harjoliansyah

Butir butir hujan membasuh keruh wajah terkasih...
Aku terpana.
Ha, binar indah kesetiaanpun merenda, rengkuh kisi aurat kehinaan nan menyekapku .
Lambaian kemanjaannya menggelayut lembut luruhkan romansa tafakur kebimbanganku...

Mutiara lamunan
Hikmah cahaya memeluk segala yg ber asa....
Dia tersenyum.
Kemanisan raut wajah kekasih kurasa...
Tak pula terlukiskan.

Aku bahagia...
Mata indah itu mengerjap sentuh hasrat duka...
Sekelumit senyumnya menyentak sesak kerinduanku. "manisnya ".


Puisi Si Putih Hitam Manis

Tak perlu sembunyi
Tak baik menyimpan di balik bilah
Katakan saja jika itu bisa terjawab

Jangan tunggu tangismu jatuh seketika
Jangan terlepas tanpa mengisyaratkan sebelumnya
Lihat di langit tak tampak bulan, karenamu menyembunyikannya

Tak harus menunggu lewati malam
Jika esok pasti 'kan terang, mengapa pula harus di terangnya kau perlihatkan
Sudahlah ya, katakan beningmu dan menangislah. malam ini

‪#‎Anda‬ Las 01.02.2016

Demikianlah puisi si ayu manis. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi tentang manis di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.