Skip to main content

Puisi Aku Hanya Sebutir Debu

Puisi Aku Hanya Sebutir Debu
Puisi aku hanya sebutir debu. Melayang di rayanya angkasa Bagaimana jika aku ditentukan Untuk jatuh di rimba belantara Atau di ganasnya samudra raya Berkuasakah aku menolak Aku tak punya daya

Aku hanya sebutir debu, merupakan tema puisi dari tiga puisi yang diupdate untuk kesempatan ini, nah bagaimana cerita aku hanya sebutir debu dari tiga puisi bertema puisi hanya sebutir debu tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI AKU HANYA SEBUTIR DEBU
Karya : Yo. Herie Suyidna

Kau,
Betulkah,
Kau tanya padaku
Siapakah aku

Di hadapan Tuhanku
Aku hanya sebutir debu
Yang berada di atas kertas, bergaris
Yang juga tergeletak di altarNya
Sendiri.

Sementara Tuhanku
Duduk di kursi singgasanaNya
Di samping altarNya
Dengan sorot mataNya, amati aku
PandanganNya teduh, menyapa
Senyuman kecilNya, menerpa
Tenang tanpa suara
Dan, gelisah mendobrakku

Andai Beliau mau
Memainkan sedikit napasNya
Melalui lubang hidungNya
Hehhh....
Entah berhambur kemana, aku
Aku tak berkuasa atas diriku

Aku hanya sebutir debu
Yang berhambur di udara
Dapatkah aku tentukan, jatuhku
Di istana yang megah
Di taman yang penuh bunga
Atau,
Di atas sofa yang empuk
Ohh... Aku tak punya kuasa

Aku hanya sebutir debu
Melayang di rayanya angkasa
Bagaimana jika aku ditentukan
Untuk jatuh di rimba belantara
Atau di ganasnya samudra raya
Berkuasakah aku menolak
Aku tak punya daya

Debu,
Hanya bagian terkecil dari tanah
Akan punya kekuatan yang dahzat
Jika menyatu dengan tanah
Berarti,
Mati.


Puisi Aku hanya sebutir debu

Aku hanya sebutir debu
Yang tertiup angin pun berlalu
Yang tak punya kekuatan
Karena kecil dan ringan

Namun..kuyakin pada Tuhan
Bahwa Dia ciptakan alam semesta serta isinya
Pasti ada manfaat yang tersimpan
Jika kita pandai mencari hikmah dan keutamaan nya


PUISI AKULAH DEBU
Oleh: Ibenk Campret

Aku sadar, aku hanyalah sebutir debu yang tak berarti, yang hanya menjadi daki di indah tubuhmu..
Tapi, aku selalu ada bersamamu, tanpa engkau tahu aku di mana.

Jujur aku tak bisa pisah darimu.
Meski kaubersihkan tubuhmu berulang kali setiap hari, namun aku akan selalu datang padamu bersama angin, atau bersama air sekalipun.
Sebab, aku mencintaimu.

Bagimu, aku memang tak berarti.
Tapi, tidakah engkau tahu jika seandainya engkau tak menemukan air untuk berwudhu, maka akulah yang akan menyucikanmu pada tayamum, hingga engkau pun suci di hadapan-Nya.
Dan itu pun karena, aku sangat menyayangimu..
---------------

Demikianlah puisi aku hanya sebutir debu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.