Puisi Anak Lembah
Tuesday, December 23, 2014
Puisi Anak Lembah. Pengertian Lembah ialah daerah bentang alam yg dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan yg luasnya berasal dari beberapa kilometer persegi hingga mencapai ribuan kilometer persegi. Lembah dapat terbentuk berasal dari beberapa proses geologis.
Berkaitan dengan kata tentang lembah dibawah ini, dua puisi bertema tentang anak lembah, Lalu bagaimana cerita dan makna dari kedua puisi tersebut untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Amboi ,alangkah terlalu kecil ia menyusuri sungai nyala..
Dan kabut pucat mendekap bagaikan perempuan lusuh yang nestapa..
Hai Anak Lembah !
Berlarilah !!
Angin yang berputar di anak rambutmu.
Dan langkahmu yang menari di antara tulang,ranting dan darah beku !
Cepatlah Anak !
Larilah !!
Matahari memucat dan ia tahu engkau .
Menangis darah tercekau.
Rawa-rawa yang menggosong menghitam.
Seperti lelaki tua yang terkapar diam.
Dan ada juga pohonan kerontang.
Kabut menerkamnya seperti gagak dalam kelam hitam.
Tetapi sunyi jua.
Sunyi mengurung asa.
Amboi !
Lembah ini tak lagi bernyanyi .
Larilah Anak !!
Menyusuri sungai nyala.
Dan matahari pucat bagai pohon kering dan tua.
***
(23 des '14)
PUISI KAMI ANAK ANAK BUMI
kami anak anak bumi yang sederhana
di lembah bukit
di lereng gunung
di tengah hutan
di pesisir pantai
kaki kami telʌnjang
di tanah becek menggenang
air hujan sodara kami
rambut kami tertiup angin
jatuh ke punggung bukit
lepas bermain hingga ke ujung sungai
tangan kami menjulang, sampai
matahari bisa kami bawa pulang
kami jadikan lampu penerang
dada kami berisi, bulan
bintang dan awan
sesekali kami nyalakan api
di malam malam hari, lalu
berkidung emak bapak
berkisah sawah padi
ladang jagung
pohon sagu
dan kerbau
dan babi
dan kuda
kami anak anak bumi yang sederhana
kulit kami bewarna tanah
seperti para leluhur kami dahulu
tubuh kami tidak gemuk
tapi sehat
karena kami deberi makan oleh
hutan keramat
tanpa formalin
tanpa boraks
kami anak anak bumi yang sederhana
sangat jauh dari kota, tapi
kami juga sekolah
seperti anak kota
setiap pagi
seusai melepas matahari
kami pun berangkat pergi
ke sekolah
yang beratap langit
lantainya, daun kering
dan awan sebagai jendelanya
sebab anginlah dindingnya
guru kami jauh datangnya
dari depan rumah kami
duduk menerangkan
bersender pada akar
sebatang pohon besar
tua lagi bijak
di tengah padang, tempat
para ilalang
bunga kecil
serta kumbang
buku tulis kami
kulit kami sendiri
pena kami
jari telunjuk
yang menunjuk
kearah desa tempat kami tinggal
biar tak mudah dihapus
atau di gerus zaman
kami adalah
anak anak bumi yang sederhana
kawan.
Demikianlah puisi anak lembah. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata tentang lembah dibawah ini, dua puisi bertema tentang anak lembah, Lalu bagaimana cerita dan makna dari kedua puisi tersebut untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Anak Lembah
Langkah-langkah kecil menari,menapaki kelok tanah darah..Amboi ,alangkah terlalu kecil ia menyusuri sungai nyala..
Dan kabut pucat mendekap bagaikan perempuan lusuh yang nestapa..
Hai Anak Lembah !
Berlarilah !!
Angin yang berputar di anak rambutmu.
Dan langkahmu yang menari di antara tulang,ranting dan darah beku !
Cepatlah Anak !
Larilah !!
Matahari memucat dan ia tahu engkau .
Menangis darah tercekau.
Rawa-rawa yang menggosong menghitam.
Seperti lelaki tua yang terkapar diam.
Dan ada juga pohonan kerontang.
Kabut menerkamnya seperti gagak dalam kelam hitam.
Tetapi sunyi jua.
Sunyi mengurung asa.
Amboi !
Lembah ini tak lagi bernyanyi .
Larilah Anak !!
Menyusuri sungai nyala.
Dan matahari pucat bagai pohon kering dan tua.
***
(23 des '14)
PUISI KAMI ANAK ANAK BUMI
Oleh: Debu Karang
kami anak anak bumi yang sederhanadi lembah bukit
di lereng gunung
di tengah hutan
di pesisir pantai
kaki kami telʌnjang
di tanah becek menggenang
air hujan sodara kami
rambut kami tertiup angin
jatuh ke punggung bukit
lepas bermain hingga ke ujung sungai
tangan kami menjulang, sampai
matahari bisa kami bawa pulang
kami jadikan lampu penerang
dada kami berisi, bulan
bintang dan awan
sesekali kami nyalakan api
di malam malam hari, lalu
berkidung emak bapak
berkisah sawah padi
ladang jagung
pohon sagu
dan kerbau
dan babi
dan kuda
kami anak anak bumi yang sederhana
kulit kami bewarna tanah
seperti para leluhur kami dahulu
tubuh kami tidak gemuk
tapi sehat
karena kami deberi makan oleh
hutan keramat
tanpa formalin
tanpa boraks
kami anak anak bumi yang sederhana
sangat jauh dari kota, tapi
kami juga sekolah
seperti anak kota
setiap pagi
seusai melepas matahari
kami pun berangkat pergi
ke sekolah
yang beratap langit
lantainya, daun kering
dan awan sebagai jendelanya
sebab anginlah dindingnya
guru kami jauh datangnya
dari depan rumah kami
duduk menerangkan
bersender pada akar
sebatang pohon besar
tua lagi bijak
di tengah padang, tempat
para ilalang
bunga kecil
serta kumbang
buku tulis kami
kulit kami sendiri
pena kami
jari telunjuk
yang menunjuk
kearah desa tempat kami tinggal
biar tak mudah dihapus
atau di gerus zaman
kami adalah
anak anak bumi yang sederhana
kawan.
Demikianlah puisi anak lembah. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.