Skip to main content

PUISI ISLAMI KARUNIA-MU

PUISI ISLAMI KARUNIA-MU
Puisi karuniamu. Karunia menurut kamus bahas indonesia, karunia adalah pemberian atau anugerah dari yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah, karunia biasa juga diartikan bantuan dari sang Ilahi yang kita terima

Berarti karunia-Mu bisa di artika pemberian dari tuhan kepada kita,  karunia Tuhan adalah rahasia Tuhan, maka kita sebagai ciptannya patut mensyukuri apa yang telah di karuniakan pada kita. karunia yang dapat mendatangkan manfaat, untuk kita, Berikut ini puisi karunia-Mu.

PUISI KARUNIA-MU

Lewat suara hati kau cipta rasa kerinduan ini
Allah telah tiupkan rasa mengharumi dari lubuk hati
Aku tak bisa sesuci air dari surgawi
Untuk bisa menyirami semua dosa yang selalu melekati
Kecil terkumpul sedikit tertumpuk lama kian meninggi
Menjadi hitam seketika dosa kita tak bisa di kurangkan dari hati

Bibir yang indah tak terasa telah menghina
Tercampak suara halus yang tajam melukai perasaan
Mengolok tak terkira menggunjing jiwa sesama
Mata tak bisa melihat menempatkan pada sisi keindahan
Melirik dan memandang dengan gaya kemolekan
Tangis pilu hati terkira melihat hati berdosa

Takut seketika raga ini terkoyak oleh pedang kematian
Mati membawa seggumpal napas hitam tercicang dosa
Bayangan siksa telah melampirkan pemandangan indah
Hatiku terlaknat jiwaku sekarat
Gersang bagai gurun tampa rasa keteduhan
Sedikit datang hati akan kerinduan ini

Ingin selalu menghadirkan jiwa penuh ketenangan dan keselerasan
Bersujud mengiba meratap akan dosa
Kepada Allah SWT
Jiwa terhempas melantunkan kemurnian
Menapak dijalan penuh kebaikan
Lurus dijalan Mu menuju kemulian
Menuju gerbang ke ikhlasan

-Jingga-


PUISI SAMUDERA AL FATIHAH
Oleh: NimAs NiNi

aku Al Fatihahkan jantungku,
yang terus bekerja dan berdenyutan
agar tiap-tiapnya tak henti memuja
asma_Mu

aku Al Fatihahkan paru-paruku
kanan dan kiri, hingga kembang kempis
hanya menyujud
pada_Mu

aku Al Fatihahkan ginjal dan hatiku
yang menyaringkan semua getih untuk
terus dan terus dan terus
memuji_Mu

aku Al Fatihahkan lingkaran usus
dan ruwet mbuletnya syaraf-syarafku,
sehingga tak lekang tawadhu
untuk_Mu

aku Al Fatihahkan pangkal dan ujung
rambutku, di netra, di bibir, di hidung,
di perut, di kaki, di jari, di bokong,
di kepala, di mana pun untuk melantunkan
katresnan dari lahir hingga matiku
di kaki_Mu

aku Al Fatihahkan air masuk, lalu tersimpan,
lalu muncrat keluar, lalu menjadi ngabektiku
atas barokah yang selalu menyulur-sulur
dari_Mu

aku Al Fatihahkan segala dan semua pori, kulit,
daki hingga gajih-gajih dan daging-daging
yang menempel tulang-tulang, tanpa henti
tak berhenti, tak menghenti, menjerit-jeritkan
keanugrahan_Mu

aku Al Fatihahkan sel-sel otakku yang suka
tak menyatu dan menggugat dan memprotes
dan mengabaikan tanda-tanda yang sebenarnya
terus kutrima atas karuniaMu

aku Al Fatihahkan sembilan liang milikku
mejadi mampat dan hanya tersumpal
pada ke_Esaan_Mu

aku Al Fatihahkan
aku Al Fatihahkan
aku Al Fatihahkan
---------

Demikianlah puisi karunia-mu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.