Skip to main content

Kumpulan Puisi Rakyat Kecil

Kumpulan Puisi Rakyat Kecil
Puisi rakyat kecil. Ketiak musim kampanye kata rakyat kecil menjadi kata primadona bagi para calon pejabat menggunakan istilah itu dalam pidato kampanyenya untuk mengekspresikan semangat membela tanah air, bangsa negara, dan warga masyarakat.
Kumpulan Puisi Rakyat Kecil

Slogan-slogan rakyat kecil pun bermunculan mengagungagungkan rakyat dari para calon pejabat tersebut bak pahlawan yang membela korban perampokan, seperti pembelaab wong cilik namun itu semua palsu, dan hanya untuk meminta suara, dengan istilah rakyat kecil. berkaitan dengan rakyat kecil berikut ini, puisi tentang rakyat kecil


PUISI RAKYAT KECIL
Oleh: Delvi Melinda

Rakyat kecil,
Adalah manusia
Ciptaan Tuhan sang kuasa
Rakyat kecil,

Bukanlah keset,
Untuk kau injak-injak
Bukan pula bola sepak,
Untuk ditendang kemana pun kau suka

Rakyat kecil,
Kami juga manusia
Dan punya harga diri
Yang juga harus kau hargai

Bukan dengan uangmu,
Bukan dengan tahtamu,
Bukan dengan parasmu
Tetapi, dengan hatimu

Tangerang,18122014


Puisi Rakyat Kecil selalu Mengalah
Oleh: Muarif Ambari

Cerita dari negeri penuh uji coba...
Disaat mereka hidup di tanah negara...
Taukah siapa yang memilih anda???
Taukah siapa yang menghianati mereka??

merekalah yang selalu hidup susah...
Sebuah analogi rakyat kecil selalu mengalah...
Sudah mereka dianak tirikan...
Bermain mata dengan para pemegang kepentingan...

Yang penting golongan Dia masih bisa makan...
Hidup nyaman di atas tanah yang diperebutkan...
Liatlah mereka yang mulai hidup menderita...
Yang katanya membela hak mereka...

Mungkin Dia lupa ataukah pandai memberi janji??
Mungkin Dia orang cerdas menciptakan kesempatan untuk diri sendiri???
Ingatlah pemimpin yang lupa daratan...
Niscaya Dia akan di tenggelamkan lautan...


PUISI HATI KECIL RAKYAT
Oleh: Sayyidatul Khoiridah

Penguasa tak pernah sembunyi dalam lautan
Bukan pula diam berbalut emas di kursi kerajaan
Hingga lalai akan janji-janji palsu yang telah dikobarkan

“Kalau ku jadi raja, rakyat tak kan menderita”
Kata-katamu bukan hanya bualan semata

Menjeritlah hati kecil rakyat
Walau perut lapar, kaki letih, hati perih, mulut mengguman
Mendengar suara peluit mengumbar berlian
Namun bukan berlian, nilai yang kau berikan

Sang pahlawan dengan pipih keriput dan senyum hambar penuh teka-teki
Menyaksikan bejatnya sang takhta
Bukan tersenyum
Ia hanya merintih melihat generasi tak hanya di jajah tanah airnya
Namun, moral dan akhlak ikut menyertainya

Hati kecil rakyat tak pernah diam
Sembunyi maupun mengintip di balik kaca kelam
Acuh tak acuh hanya menenggelamkan bumi kelahiran dalam lautan

Apakah negara sudah merdeka?
Sedang rakyat kecil masih tunduk pada skenerio asing

Korupsi, kolusi, nepotisme merajalela
Mengumbar senyum di atas derita kaki-kaki penuh darah
Di mana letak penghormatan akan jasa-jasa pahlawan merah putih?
Hati kecil rakyat merintih
Menjelma bagai singa
Lapar mengaum di tepi-tepi jalan sambil membawa bendera
Tak peduli keringat bercucuran di bawah terik sang surya
Tak peduli hujan membasahi raganya

Hati kecil rakyat mencengkram
Menjelma bagai harimau
Mencakar-cakar wajah tikus-tikus berdasi
Tak peduli pelor mematikan denyut jantungnya
Tak peduli tamparan menyayat kulitnya

Ingin hati rakyat kecil merdeka
Bebas dari cengkaran dusta penguasa


Demikianlah puisi rakyat kecil. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.