Kumpulan Puisi Seruling Bambu
Wednesday, December 24, 2014

Kumpulan puisi Seruling bambu. Seruling atau Suling adalah alat musik asal keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. suara suling berciri lembut serta dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. Suling modern untuk para ahli biasanya terbuat asal perak, emas atau campuran keduanya, Sedangkan suling untuk pelajar modern biasa terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Berkaitan dengan seruling berkut ini, puisi berjudul seruling, Bagaimana puisinya untuk selengkapnya silahakn disimak aja puisinya berikut ini.
Puisi Seruling bambu
Suara seruling ini begitu merdu
Walaupun hanya alat musik sederhana
Dari hembusan napas
Dan pᥱrmainan jari jemari
Suaranya tak kalah indah
Dengan alat musik negeri seberang.
Betapa kayanya negeri kita
Walau hanya sebatang bambu tapi mampu menghasilkan nada
Seruling bambu,
Suaranya seperti menyatu
Dengan alam Indonesia
Yang damai nan indah
Tangerang, 21122014
DERIT BAMBU BAMBU ITU
Cerita bambu-bambu bermadah cinta
Laguannya indah tertata
Tembang dzikir itu pula iramanya
Tanpa mangkir karna itu doa utama
Bambu-bambu kuraut jadi seruling rindu
Padamu terpaut pesona syahdu
Aku bercerita bagai silir buluh perindu
Tentang guguran daun bambu itu hatiku ,
Ingin siraman tausiyahmu
Wahai bambu-bambu tertiup angin itu
Sebab ruas-ruasmu tersimpan berjuta ilmu
Catatan kitab terselip di dalammu jaman kalabendu
Duhai bambu-bambu
Itu ceritamu
Pula ceritaku
Masa lalu.
Puisi Seruling bambu
seruling bambu suarakan
senandung risalah hati gemakan ayat ayat
puja puji bagimu sang illahi naungi jiwa suci
gugah sinar sinar biru putih keiklasan insan
ingatkan kawan nun jauh di balai balai pelangi
kota tak pernah sepi
asap gelap tutupi jalan hiasi rumbai rumbai
saat petang sambut malam tanpa setitik embun
gerah gelisah mengucur deras peluh peluh nafsu
di tiap sudut lorong bibir bibir kecup nikmatnya
anggur perjamuan
tak ada bau tanah gembur daun daun gugurkan
ragu ini bukan alas pijakan bunga mekar ini ilalang
tumbuh bersama onak duri haus kulit mulus berseri
kucurkan darah darah sirami sang mata merah
angin pontang panting jadikan puting beliung
nurani butakan alam terhempas di hingar bingar suka
hanyutkan rasa di lumpur lumpur bak lautan kasturi
dan seruling bambu kembali di peraduan indahnya
gunung menggapai langit diam di keheningan tanpa
alunan swara bait kidung tinggalkan cahaya bintang
di jendela hati mereka yang malang
PUISI SERULING BAMBU
dengarkan seruling bambu itu
begitu merdu
diam di hati berhari-hari
seminggu bahkan sewindu
lihatlah seruling bambu itu
hanya kosong dan enam lubang kosong
tapi kenapa, ketika jemari menari
tercipta suara serupa melodi
kasihku, sayangku
dengan belaimu ajari aku,
seperti seruling bambu
agar ketika kau tiupkan nafasmu
selembut lagu
memanggil pengembara yang lupa jalan pulang
kasihku, sayangku
bimbinglah inginku, tak jauh
mauku, layaknya mereka,
segala isi dunia ada di kepala
aku hanya ingin seperti seruling
hanya kosong, dan enam lubang kosong
biarkan aku dalam kekosongan
agar ketika kau hadir
tak ada alasan untukku memungkiri.
----------------
Demikianlah kumpulan puisi Seruling bambu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan seruling berkut ini, puisi berjudul seruling, Bagaimana puisinya untuk selengkapnya silahakn disimak aja puisinya berikut ini.
Puisi Seruling bambu
Delvi Melinda
Suara seruling ini begitu merduWalaupun hanya alat musik sederhana
Dari hembusan napas
Dan pᥱrmainan jari jemari
Suaranya tak kalah indah
Dengan alat musik negeri seberang.
Betapa kayanya negeri kita
Walau hanya sebatang bambu tapi mampu menghasilkan nada
Seruling bambu,
Suaranya seperti menyatu
Dengan alam Indonesia
Yang damai nan indah
Tangerang, 21122014
DERIT BAMBU BAMBU ITU
Oleh: Retno Rengganis
Cerita bambu-bambu bermadah cintaLaguannya indah tertata
Tembang dzikir itu pula iramanya
Tanpa mangkir karna itu doa utama
Bambu-bambu kuraut jadi seruling rindu
Padamu terpaut pesona syahdu
Aku bercerita bagai silir buluh perindu
Tentang guguran daun bambu itu hatiku ,
Ingin siraman tausiyahmu
Wahai bambu-bambu tertiup angin itu
Sebab ruas-ruasmu tersimpan berjuta ilmu
Catatan kitab terselip di dalammu jaman kalabendu
Duhai bambu-bambu
Itu ceritamu
Pula ceritaku
Masa lalu.
Puisi Seruling bambu
Oleh: Palu Sajio
seruling bambu suarakansenandung risalah hati gemakan ayat ayat
puja puji bagimu sang illahi naungi jiwa suci
gugah sinar sinar biru putih keiklasan insan
ingatkan kawan nun jauh di balai balai pelangi
kota tak pernah sepi
asap gelap tutupi jalan hiasi rumbai rumbai
saat petang sambut malam tanpa setitik embun
gerah gelisah mengucur deras peluh peluh nafsu
di tiap sudut lorong bibir bibir kecup nikmatnya
anggur perjamuan
tak ada bau tanah gembur daun daun gugurkan
ragu ini bukan alas pijakan bunga mekar ini ilalang
tumbuh bersama onak duri haus kulit mulus berseri
kucurkan darah darah sirami sang mata merah
angin pontang panting jadikan puting beliung
nurani butakan alam terhempas di hingar bingar suka
hanyutkan rasa di lumpur lumpur bak lautan kasturi
dan seruling bambu kembali di peraduan indahnya
gunung menggapai langit diam di keheningan tanpa
alunan swara bait kidung tinggalkan cahaya bintang
di jendela hati mereka yang malang
PUISI SERULING BAMBU
Oleh: Fajar Saepul Rohim
dengarkan seruling bambu itubegitu merdu
diam di hati berhari-hari
seminggu bahkan sewindu
lihatlah seruling bambu itu
hanya kosong dan enam lubang kosong
tapi kenapa, ketika jemari menari
tercipta suara serupa melodi
kasihku, sayangku
dengan belaimu ajari aku,
seperti seruling bambu
agar ketika kau tiupkan nafasmu
selembut lagu
memanggil pengembara yang lupa jalan pulang
kasihku, sayangku
bimbinglah inginku, tak jauh
mauku, layaknya mereka,
segala isi dunia ada di kepala
aku hanya ingin seperti seruling
hanya kosong, dan enam lubang kosong
biarkan aku dalam kekosongan
agar ketika kau hadir
tak ada alasan untukku memungkiri.
----------------
Demikianlah kumpulan puisi Seruling bambu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.