Puisi Aduh Gusti
Saturday, January 17, 2015
Puisi Aduh Gusti Ilahi Rabbi sang penguasa alam pikiran Masihkah kau hamparkan jalan tuk meraih kebahagiaan Atau kunikmati saja sinar redup penuh kehampaan Dan membingkai romantika dengan balutan kesunyian
Aduh Gusti merupakan judul puisi yang diupdate untuk kesempatan ini, nah bagaimanakah cerita puisinya, dibalik rang kata aduh gusti, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya agar mengerti makna kata di bali judul puisi aduh gusti, berikut ini puisinya.
Gemercik airnya mengalir mengobak rasa
Dan kala hatiku menggupai 0bsesi dan taʋtan
Cinta ini tersesat terdampar ditengah lautan
Jiwaku terkatung, mematung hatiku larung
Merindukan wajah mentari sukmakupun bingung
Mimpi menggapai sesungging senyum yang mulai semu
Merajut rasa dan asaku yang kian lama kian pilu
Kamu, yang disetiap waktu mengganggu kalbu
Dapatkah rasakan sederet aksaraku yang bisu
Atau sejenak mengeja setiap rona raut gʌmbarku
Yang tak henti menanti untaian ombak asmaramu
Duh Gusti Ilahi Rabbi sang penguasa alam pikiran
Masihkah kau hamparkan jalan tuk meraih kebahagiaan
Atau kunikmati saja sinar redup penuh kehampaan
Dan membingkai romantika dengan balutan kesunyian
Jember,17/01/15
Raradita Pameswari
Demikianlah puisi aduh gusti. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Aduh Gusti merupakan judul puisi yang diupdate untuk kesempatan ini, nah bagaimanakah cerita puisinya, dibalik rang kata aduh gusti, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya agar mengerti makna kata di bali judul puisi aduh gusti, berikut ini puisinya.
Puisi Aduh Gusti
Saat cinta tak lagi dapat terlihat oleh mataGemercik airnya mengalir mengobak rasa
Dan kala hatiku menggupai 0bsesi dan taʋtan
Cinta ini tersesat terdampar ditengah lautan
Jiwaku terkatung, mematung hatiku larung
Merindukan wajah mentari sukmakupun bingung
Mimpi menggapai sesungging senyum yang mulai semu
Merajut rasa dan asaku yang kian lama kian pilu
Kamu, yang disetiap waktu mengganggu kalbu
Dapatkah rasakan sederet aksaraku yang bisu
Atau sejenak mengeja setiap rona raut gʌmbarku
Yang tak henti menanti untaian ombak asmaramu
Duh Gusti Ilahi Rabbi sang penguasa alam pikiran
Masihkah kau hamparkan jalan tuk meraih kebahagiaan
Atau kunikmati saja sinar redup penuh kehampaan
Dan membingkai romantika dengan balutan kesunyian
Jember,17/01/15
Raradita Pameswari
Demikianlah puisi aduh gusti. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.