Puisi Batas Sebuah Kerinduan
Wednesday, January 21, 2015
Puisi batas sebuah kerinduan Batas kerinduan adalah ketika dua orang telah bertemu dari sekian lama rasa rindua yang mereka rasakan sebagaiman di ketahui kerinduan artinya keinginan serta harapan untuk bertemu seorang atau hal yang di rindukan.
Batas sebuah kerinduan merupakan akhir dari pencarian hati pada sesosok kekasih yang selalu membayangi pikiran ketika duduk seorang diri memikirkan dia yang dicinta atau di sayangi, dengan adanya pertemuan maka kerinduan pun dapat menjadi kebahagian yang telah di tunggu.
Sebagimana dikeketahui kerinduan adalah kegelapan rasa dari hukuman rindu dan jiwa menjadi saksi di dalam untuk membuat kita segera menemukan cahaya menyinari kegelapan hati karena kerinduan yang dialami.
Batas sebuag kerinduan, satau dari tiga puisi kerinduan di kesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
Ketika turis asing mengusik di serambi
Pelataran ranah pijakan negeri
Hari bersengketa seteru kelahi
Di hati pesanggrahan pondok kasih sejati
Duel berhari semenjak waktu berhenti di cinta yang mati
Haruskah di akui kerinduan menjadi dendam dan iri
Ketika penerangan pelita jiwa terkendala di gelap hari
Adakah secercah cahaya pembatas kekeliruan ini
Seroja pun serupa kamboja di nisan berbunga
Matahari pun laksana sekelip lilin melita di gulita
Sejarah cinta pun mejadi kenang mara di dada
HONY
Pelabuhan Ratu 210115
Seperti daun yang gugur
Dimusim semi
Yang semestinya berbunga
Retak rantingnya
Tersungkur dalam injakan
Yang menghancurkannya
Jadikan debu
Basah angin
Meniupkan selimut dingin
Pada pori-pori rinduku
Yang lembab tertutup kabut
Inikah
Panas musim bersuhu dingin
Ketika pagi datang menyeruak
Sebarkan kepulan putih asap
H.S
PLB 070915
Puisi Batas
Sorak teriakkan surat-surat yang terbungkam diam
Sampaikan di telinga yang tebal akan rasa kejam
Ini bukan berita pagi yang sering kau baca
Ini adalah runtutan peristiwa-peristiwa pencengkalan masa
Dalam pembodohan yang kau sematkan senyum menuai aksara
Kami berdiri ditentang kadang dihadang
Sampai sepucuk suratpun kau diamkan mengambang
Temui kami, mari kita menikmati secangkir kopi tanpa gula
Duduk bersama yang tiada tameng-tameng yang menjamu
Agar kita tahu, janjimu tidaklah lagi melagu
Dan kini suratku mulai mengambang abu
Jakarta 23 Mei 2015
Demikianlah puisi batas sebuah kerinduan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Batas sebuah kerinduan merupakan akhir dari pencarian hati pada sesosok kekasih yang selalu membayangi pikiran ketika duduk seorang diri memikirkan dia yang dicinta atau di sayangi, dengan adanya pertemuan maka kerinduan pun dapat menjadi kebahagian yang telah di tunggu.
Sebagimana dikeketahui kerinduan adalah kegelapan rasa dari hukuman rindu dan jiwa menjadi saksi di dalam untuk membuat kita segera menemukan cahaya menyinari kegelapan hati karena kerinduan yang dialami.
Batas sebuag kerinduan, satau dari tiga puisi kerinduan di kesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi batas sebuah kerinduan
- Puisi sebatas musum suhu yang dingin
- Puisi batas
PUISI BATAS SEBUAH KERINDUAN
Tumbuh rasa ini di halaman pribumiKetika turis asing mengusik di serambi
Pelataran ranah pijakan negeri
Hari bersengketa seteru kelahi
Di hati pesanggrahan pondok kasih sejati
Duel berhari semenjak waktu berhenti di cinta yang mati
Haruskah di akui kerinduan menjadi dendam dan iri
Ketika penerangan pelita jiwa terkendala di gelap hari
Adakah secercah cahaya pembatas kekeliruan ini
Seroja pun serupa kamboja di nisan berbunga
Matahari pun laksana sekelip lilin melita di gulita
Sejarah cinta pun mejadi kenang mara di dada
HONY
Pelabuhan Ratu 210115
PUISI SEBATAS MUSIM SUHU YANG DINGIN
KesedihankuSeperti daun yang gugur
Dimusim semi
Yang semestinya berbunga
Retak rantingnya
Tersungkur dalam injakan
Yang menghancurkannya
Jadikan debu
Basah angin
Meniupkan selimut dingin
Pada pori-pori rinduku
Yang lembab tertutup kabut
Inikah
Panas musim bersuhu dingin
Ketika pagi datang menyeruak
Sebarkan kepulan putih asap
H.S
PLB 070915
Puisi Batas
Penyair Kecil
Sorak teriakkan surat-surat yang terbungkam diamSampaikan di telinga yang tebal akan rasa kejam
Ini bukan berita pagi yang sering kau baca
Ini adalah runtutan peristiwa-peristiwa pencengkalan masa
Dalam pembodohan yang kau sematkan senyum menuai aksara
Kami berdiri ditentang kadang dihadang
Sampai sepucuk suratpun kau diamkan mengambang
Temui kami, mari kita menikmati secangkir kopi tanpa gula
Duduk bersama yang tiada tameng-tameng yang menjamu
Agar kita tahu, janjimu tidaklah lagi melagu
Dan kini suratku mulai mengambang abu
Jakarta 23 Mei 2015
Demikianlah puisi batas sebuah kerinduan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.