Puisi Cinta yang Sedih | Hanya Tinggal Bekas jejak Puisi Selamat Tinggal
Sunday, January 11, 2015
Puisi cinta yang sedih | Hanya Tinggal Bekas jejak, puisi selamat tinggal. Pengertian jejak jika dalam bentuk kata kiasan jejak adalah bekas yang menunjukkan adanya perbuatan dan sebagainya yang telah dilakukan. atau suatu perbuatan atau tinggka laku seseorang. Kata jejak merupakan sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama akan tetapi maknanya berbeda. Arti dari kata jejak bisa masuk dalam jenis kiasan sehingga penggunaan jejak bisa bukan dalam arti kata yang sebenarnya.
Jejak memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga jejak dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Berkaitan dengan kata jejak berikut ini adalah puisi cinta sedih bertema tentang jejak cinta, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
PUISI SELAMAT TINGGAL PENDERITAAN
Dunia menyapa dalam nurani
Menawarkan kilau kehidupan
Menawan ketika menyantuni
Dua pasang mata jalanan
Gelap hati menangis duka
Dalam terdalam ruang petaka
Canda dunia tak pernah main-main
Menebar terang namun gulita melelapkan
Seperti candu bila bermimpi
Indah di rasa namun tak terlihat
Itulah awal sesal untuk akhir penyesalan
Sadari penderitaan menemani dalam mimpi tak terwujud
Asingkan hati dari balutan kefanaan
Ada karena di adakan ketiadaan
Bernaunglah di alas suci keikhlasan hati
Berpasrahlah dalam ketentuan hidup yang nyata ini
Namun kau berbisik apa yang kau pijak
Ambilah sebuah langkah dengan bijak
Walaupun duri juga ikut terinjak
Engkau pun tak dapat mengelak
Itu bukanlah kekalahan yang telak
Yang dapat membuat jiwa rusak
Hati pun tak akan berkerak
Jika terbalut emas dan perak
Jangan terburu buru dalam bergerak
Mulailah dari beberapa sajak
Tulislah siapa yang kau ajak
Bertaruhlah kartu dengan mengacak
Hingga engkau dapat segera melacak
Sapalah setiap detik bekas jejak
Untuk bersama mencapai Puncak!
Dpk, 12 jan 2015
Dalam putarannya rotasi
Bumi berjalan pada porosnya
Siang berganti malam
Malam pun berganti pagi
Pagi menyambut sore
Dan berulang ulang kembali
Begitulah hidup di jalani
Hanya mengulang putaran waktu
Yang berputar kembali
Dalam perjalanan bisu
Jejak hari
Seperti matahari yang terlelap
Ketika malam berganti
Bulan dan bintang pun melintasi
Menghiasi..
Menggantikan sinarannya
Pada sebelah putaran bumi
Dan,
Kenangan adalah wadah
Dari sebuah kisah hari
Yang melewati seperkian ribuan jejak kaki
Dalam perjalanan hidup yang di susuri
Waktu hanya meninggalkan sebuah memori
Pada volume keindahan yang di lalui
Seperti jutaan artefak kuno yang di gali
Hanya menyisakan jejak bisu yang mati
HONY
121114 SKB/PLB/WRK
Puisi Selamat Tinggal Sang Mantan
Sudah kubilang
Aku tak mau lagi mengulang
Sampai kapan pun
Kita putus hubungan
Jangan kau ganggu aku
Iblis sepertimu
Enyah saja ke neraka
Kau, memang bukan manusia
Dasar wanita murahan
Ke semua pria cinta kau jajakan
Bagaimana aku bisa bertahan
Sungguh, aku muak kau duakan
Berulang kali kutegaskan
Percuma kau lancarkan rayuan
Lebih baik aku cari yang baru
Daripada busuk dipasung dustamu
Selamat tinggal mantan blingsatan
Cari saja pria lain tuk kau jadikan korban
Demikianlah puisi bekas jejak. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Jejak memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga jejak dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Berkaitan dengan kata jejak berikut ini adalah puisi cinta sedih bertema tentang jejak cinta, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi Selamat Tinggal penderitaan
- Puisi bekas jejak
- Puisi hanya tinggalkan jejak artefak bisu
- Puisi selamat tinggal sang mantan
PUISI SELAMAT TINGGAL PENDERITAAN
By : Asep Supriyanto
Dunia menyapa dalam nuraniMenawarkan kilau kehidupan
Menawan ketika menyantuni
Dua pasang mata jalanan
Gelap hati menangis duka
Dalam terdalam ruang petaka
Canda dunia tak pernah main-main
Menebar terang namun gulita melelapkan
Seperti candu bila bermimpi
Indah di rasa namun tak terlihat
Itulah awal sesal untuk akhir penyesalan
Sadari penderitaan menemani dalam mimpi tak terwujud
Asingkan hati dari balutan kefanaan
Ada karena di adakan ketiadaan
Bernaunglah di alas suci keikhlasan hati
Berpasrahlah dalam ketentuan hidup yang nyata ini
PUISI BEKAS JEJAK
Jangan kau berteriak kepada gejolakNamun kau berbisik apa yang kau pijak
Ambilah sebuah langkah dengan bijak
Walaupun duri juga ikut terinjak
Engkau pun tak dapat mengelak
Itu bukanlah kekalahan yang telak
Yang dapat membuat jiwa rusak
Hati pun tak akan berkerak
Jika terbalut emas dan perak
Jangan terburu buru dalam bergerak
Mulailah dari beberapa sajak
Tulislah siapa yang kau ajak
Bertaruhlah kartu dengan mengacak
Hingga engkau dapat segera melacak
Sapalah setiap detik bekas jejak
Untuk bersama mencapai Puncak!
Dpk, 12 jan 2015
PUISI HANYA TINGGALKAN JEJAK ARTEFAK BISU
Waktu hanya meninggalkan kenanganDalam putarannya rotasi
Bumi berjalan pada porosnya
Siang berganti malam
Malam pun berganti pagi
Pagi menyambut sore
Dan berulang ulang kembali
Begitulah hidup di jalani
Hanya mengulang putaran waktu
Yang berputar kembali
Dalam perjalanan bisu
Jejak hari
Seperti matahari yang terlelap
Ketika malam berganti
Bulan dan bintang pun melintasi
Menghiasi..
Menggantikan sinarannya
Pada sebelah putaran bumi
Dan,
Kenangan adalah wadah
Dari sebuah kisah hari
Yang melewati seperkian ribuan jejak kaki
Dalam perjalanan hidup yang di susuri
Waktu hanya meninggalkan sebuah memori
Pada volume keindahan yang di lalui
Seperti jutaan artefak kuno yang di gali
Hanya menyisakan jejak bisu yang mati
HONY
121114 SKB/PLB/WRK
Puisi Selamat Tinggal Sang Mantan
Oleh: Mulia Ahmad Elkazama
Sudah kubilangAku tak mau lagi mengulang
Sampai kapan pun
Kita putus hubungan
Jangan kau ganggu aku
Iblis sepertimu
Enyah saja ke neraka
Kau, memang bukan manusia
Dasar wanita murahan
Ke semua pria cinta kau jajakan
Bagaimana aku bisa bertahan
Sungguh, aku muak kau duakan
Berulang kali kutegaskan
Percuma kau lancarkan rayuan
Lebih baik aku cari yang baru
Daripada busuk dipasung dustamu
Selamat tinggal mantan blingsatan
Cari saja pria lain tuk kau jadikan korban
Demikianlah puisi bekas jejak. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.