Puisi kata terakhir
Sunday, January 04, 2015
Puisi kata terakhir. Terakhir artinya sesuatu hal yang paling akhir diujung, belakang atau yang paling di belakang sekali. Kata terakhir berasal dari kata dasar akhir. Jadi kata terakhir memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga terakhir dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.
Berkaitan dengan kata terkahir, di bawah ini, dua puisi tentang terakhir, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
PUISI KATA TERAKHIR
Masih terlihat jelas di netraku
Dan masih terukir indah di kanvas jiwaku
Tentang ketulusan cinta kasihmu padaku
Terucap begitu lembut dari kedalaman hatimu
Tentang cintamu yang tak akan pernah terganti di bilangan waktu
Meski jarak memisahkan antara aku dan dirimu
Dan masih teringat di benakku
Selarik kata terakhir darimu
Adalah segenggam janji yang kini aliri darahku
Sepenggal kata cinta yang pernah kau kirim di musim lalu
Selarik kata yang kini ku genggam
Tersirat kepedihan yang mendalam
Serupa kidung nyanyian malam
Indah bernuansa sendu
Mengalun dari lembah_lembah kalbu memilu
Saat resah mendekap keheningan
Aku terlena akan merdunya nada cintamu yang mendayu
Menyandera laksaan pilu
Luluh dalam belenggu rindu yang selama ini memasung jiwaku
Duhai belahan jiwaku....
Hanyalah cintamu yang slama ini ku tunngu
Iringi di stiap langkahku
Aku larut dalam kesunyian
Kala rindu hadir dalam keresahan
Terhenyak aku dari khayalan
Saat kudengar lirih suaramu menghentak lamunan
Adalah selarik kata terakhir yang masih ku eja
Tersemat anggun dalam dada
Menemani di sepanjang masa
Seperti mantera yang membaluri raga
Kau telah pahatkan cinta yang menjiwa.
PUISI DETIK TERAKHIR
Tak ada tempat lagi
tak ada celah lagi
apa lagi bernegoisasi
roda waktu terus menggilas
menghimpit sempit
seakan tak ada ruang tuk bernafas
jantung ku pun berdentak liar
seirama waktu yg memburu onar
oh tuhan apa ini detik terakhir ku?
nanar ku tatap bayang itu
bayang putih dg kilau semu
lari
ingin berlari
namun jiwaku tak kuat menagak
aroma kematian dan warna warni bunga kamboja
membayang di kelopak mata
nyaliku jadi ciut
takut menyelinap batin
seperti ada ribuan duri
ah..
inginku berteriak
jangan aku
jangan dulu
aku masih terselimut kabut dosa
ah,
tp raga ku semakin tak kuat
sakit bak tersayat
lagi inginku berteriak
namun tak dpt terelak
seperti sangkakala meretakkan pintu langit
mengoyak jagat sempit
da..
dan detik pun berhenti bergerak
serentak
aku pun terjelepak
terbujur tak berdetak
secarik tanyaku siang tadi
tentang kemelut wajahmu
dan redup senyummu
telah tunai sudah
sebisa mungkin akan ku hadirkan senyummu
selalu dan selalu
walau aku bukanlah perayu
malam ini,,,,
ku akhiri bersama senyummu
dan akan kubawa senyummu
menuju mimpi indahku
Sebaik nama
Sebaik cita
Sebaik tempat
Sebaik doa-doa bapak ibu
Sebaik doa-doa guru
Sebaik matahari dengan sinarnya
Sebaik kata selamat jalan
Sebaik kata semoga berkah
Perkara waktu
Yakin, ada rindu
Untuk sapa, mata, tawa
Untuk pertemuan kedua
Dirumah itu
Rumah putih
saksi bisu
Aih,
Perasaan apa ini
Wagu, lucu,
Aneh, nyleneh,
Demikianlah puisi kata terakhir baca juga puisi puisi yang lain kami update di blog ini, semoga puisi tentang terakhir diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata terkahir, di bawah ini, dua puisi tentang terakhir, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi kata terkahir
- Puisi detik terakhir
- Puisi selesai
- Puisi kataku
PUISI KATA TERAKHIR
by.KidungMalam.
Masih terlihat jelas di netrakuDan masih terukir indah di kanvas jiwaku
Tentang ketulusan cinta kasihmu padaku
Terucap begitu lembut dari kedalaman hatimu
Tentang cintamu yang tak akan pernah terganti di bilangan waktu
Meski jarak memisahkan antara aku dan dirimu
Dan masih teringat di benakku
Selarik kata terakhir darimu
Adalah segenggam janji yang kini aliri darahku
Sepenggal kata cinta yang pernah kau kirim di musim lalu
Selarik kata yang kini ku genggam
Tersirat kepedihan yang mendalam
Serupa kidung nyanyian malam
Indah bernuansa sendu
Mengalun dari lembah_lembah kalbu memilu
Saat resah mendekap keheningan
Aku terlena akan merdunya nada cintamu yang mendayu
Menyandera laksaan pilu
Luluh dalam belenggu rindu yang selama ini memasung jiwaku
Duhai belahan jiwaku....
Hanyalah cintamu yang slama ini ku tunngu
Iringi di stiap langkahku
Aku larut dalam kesunyian
Kala rindu hadir dalam keresahan
Terhenyak aku dari khayalan
Saat kudengar lirih suaramu menghentak lamunan
Adalah selarik kata terakhir yang masih ku eja
Tersemat anggun dalam dada
Menemani di sepanjang masa
Seperti mantera yang membaluri raga
Kau telah pahatkan cinta yang menjiwa.
PUISI DETIK TERAKHIR
oleh: Aini
Tak ada tempat lagitak ada celah lagi
apa lagi bernegoisasi
roda waktu terus menggilas
menghimpit sempit
seakan tak ada ruang tuk bernafas
jantung ku pun berdentak liar
seirama waktu yg memburu onar
oh tuhan apa ini detik terakhir ku?
nanar ku tatap bayang itu
bayang putih dg kilau semu
lari
ingin berlari
namun jiwaku tak kuat menagak
aroma kematian dan warna warni bunga kamboja
membayang di kelopak mata
nyaliku jadi ciut
takut menyelinap batin
seperti ada ribuan duri
ah..
inginku berteriak
jangan aku
jangan dulu
aku masih terselimut kabut dosa
ah,
tp raga ku semakin tak kuat
sakit bak tersayat
lagi inginku berteriak
namun tak dpt terelak
seperti sangkakala meretakkan pintu langit
mengoyak jagat sempit
da..
dan detik pun berhenti bergerak
serentak
aku pun terjelepak
terbujur tak berdetak
PUISI SELESAI
terima kasih kau mau mengerti akusecarik tanyaku siang tadi
tentang kemelut wajahmu
dan redup senyummu
telah tunai sudah
sebisa mungkin akan ku hadirkan senyummu
selalu dan selalu
walau aku bukanlah perayu
malam ini,,,,
ku akhiri bersama senyummu
dan akan kubawa senyummu
menuju mimpi indahku
Puisi Kataku
Baik-baik disanaSebaik nama
Sebaik cita
Sebaik tempat
Sebaik doa-doa bapak ibu
Sebaik doa-doa guru
Sebaik matahari dengan sinarnya
Sebaik kata selamat jalan
Sebaik kata semoga berkah
Perkara waktu
Yakin, ada rindu
Untuk sapa, mata, tawa
Untuk pertemuan kedua
Dirumah itu
Rumah putih
saksi bisu
Aih,
Perasaan apa ini
Wagu, lucu,
Aneh, nyleneh,
Demikianlah puisi kata terakhir baca juga puisi puisi yang lain kami update di blog ini, semoga puisi tentang terakhir diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.