Puisi Senja Di Pucuk Cemara | Puisi Tentang Senja Hari
Tuesday, January 20, 2015
Puisi Senja di pucuk cemara | Puisi tentang senja hari .Berbicara tentang kata senja, senja merupakan masa yang singkat, jadi Senja atau maghrib adalah bagian dari waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap di bumi sesudah matahari terbenam, atau waktu pembuka akan datangnya malam, saat aktivitas kehidupan terhenti sesaat,
Dan berkaitan dengan kata tentang senja, di bawah ini adalah puisi menceritakan tentang senja, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
PUISI SENJA DI PUCUK CEMARA
Puisiku pecah berserakan
Tercecer dibelantara sunyi
Kala rindu membelah malam
Disketsa tanpa rupa yang melingkari mimpi
Aku hanya terdiam
Nanar netra mencuri pandang
Ketika cemara meminang senja
Bak sepasang kekasih yang merindu
Menyatu dalam c*mbu
Senja dipucuk cemara kian dewĘŚsa
Beranjak pergi dan berlalu
Tinggalkan rindu menusuk kalbu
Adaku masih ada
Telungkupkan rindu dibumi jiwa
Tika embun menitiki kelopak bunga
Hingga wangi tebarkan aroma
Hibur aku ... aku terhibur
Meski cumbu rindu tengah merayu
Tapi senandungmu masihlah nyata
Sebagai peng0bat jiwa
rindu yang menyiksa
Senja dipucuk cemara kembali menyapa
0bati jiwa yang rana
Bawa sejuta cerita indah
Dan rindupun terjamah
Jakarta : 20-01-2015
pelangi di matamu mewedar kesumba
kesiur angin membawa rindu pucuk cemara
menciptakan lagu sendu pada metamorfosa bulan purnama
pada daun berembun merdu
kutemukan peristiwa menyatu dalam warna hatimu
yang semadi menapaki sunyi kaligrafi kalbu
Puisi Hujan Senja Hari
Ku tatap air hujan yang jatuh dari ujung genting itu.
lalu ku coba menggenggamnya.
namun jatuh lagi ke genangan hampa.
ku lihat sosok mu di antara butiran hujan.
lalu ku coba menjamahnya namun hampa tak berdaya.
hujan senja hari.memendam sakit yang menghujam untuk ku.
saatku merindu yang tak pantas dirindu.
ketika secawan madu dibalas racun berbisa sakit bukan kepalang.
bagai diturih sembilu disiram air garam.
hujan senja hari menyimpan suasana kaku bisu.
tak ada burung yang biasa berlagu merdu menyenandungkan kidung rindu.
tak ada camar yang biasa berirama di atas sana.
hanya ada desis angin dengan riuhnya hujan yang seperti tertawa mengejekku.
entah ada apa tiap datang hujan ku selalu mengingat tentang itu.
tentang saat melangkah bersama menyusuri jalanan kecil pinggir kali.
Saat kita berlari kecil diantara barisan hujan.
masihkah kau simpan cerita itu.?
tanpa kau tau,aku berterimakasih pada hujan itu yang menunda-nunda tuk pulang kerumah.
pesona penuh damai begitu jelas diwajah ku kala itu.
tapi kini hanya tinggal aku dan gerimis yang masih mengabadikan.
sepenggal kenangan hujan senja hari.
ada derap langkah yang tertunda.
ketika kau dan aku mengikat sumpah serapah bahwa tak akan ada kecurangan dalam berc!nta.
dibawah naungan lembayung mendung kita bercerita tentang banyak rencana dan mimpi-mimpi dihari nanti.
tapi cita ta sepadan dengan nyata.
kau pun mulai palingkan dari ku.
entah kau bosan atau ada pihak ketiga.
bibir manis mu mulai berdusta.
kau lupa akan janji.
kau ta perduli lagi tentang mimpi kita.
sekelip mata kau pun hancurkan hatiku.
harapan hanyalah tinggal harapan.
semua rencana musnah dan mimpi pun tak menjadi.
hanya tertinggal luka yang mungkin butuh waktu
seumur hidup tuk disembuhkan.
---------
Demikianlah Puisi Senja di pucuk cemara. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Dan berkaitan dengan kata tentang senja, di bawah ini adalah puisi menceritakan tentang senja, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi senja di pucuk cemara
- Puisi hujan senja hari
- Puisi sepeninggal senja
PUISI SENJA DI PUCUK CEMARA
Oleh : Pena Usang Sang Penyair
Puisiku pecah berserakanTercecer dibelantara sunyi
Kala rindu membelah malam
Disketsa tanpa rupa yang melingkari mimpi
Aku hanya terdiam
Nanar netra mencuri pandang
Ketika cemara meminang senja
Bak sepasang kekasih yang merindu
Menyatu dalam c*mbu
Senja dipucuk cemara kian dewĘŚsa
Beranjak pergi dan berlalu
Tinggalkan rindu menusuk kalbu
Adaku masih ada
Telungkupkan rindu dibumi jiwa
Tika embun menitiki kelopak bunga
Hingga wangi tebarkan aroma
Hibur aku ... aku terhibur
Meski cumbu rindu tengah merayu
Tapi senandungmu masihlah nyata
Sebagai peng0bat jiwa
rindu yang menyiksa
Senja dipucuk cemara kembali menyapa
0bati jiwa yang rana
Bawa sejuta cerita indah
Dan rindupun terjamah
Jakarta : 20-01-2015
PUISI SEPENINGGAL SENJA
sepeninggal senjapelangi di matamu mewedar kesumba
kesiur angin membawa rindu pucuk cemara
menciptakan lagu sendu pada metamorfosa bulan purnama
pada daun berembun merdu
kutemukan peristiwa menyatu dalam warna hatimu
yang semadi menapaki sunyi kaligrafi kalbu
Puisi Hujan Senja Hari
Ryan cikajang
Ku tatap air hujan yang jatuh dari ujung genting itu.lalu ku coba menggenggamnya.
namun jatuh lagi ke genangan hampa.
ku lihat sosok mu di antara butiran hujan.
lalu ku coba menjamahnya namun hampa tak berdaya.
hujan senja hari.memendam sakit yang menghujam untuk ku.
saatku merindu yang tak pantas dirindu.
ketika secawan madu dibalas racun berbisa sakit bukan kepalang.
bagai diturih sembilu disiram air garam.
hujan senja hari menyimpan suasana kaku bisu.
tak ada burung yang biasa berlagu merdu menyenandungkan kidung rindu.
tak ada camar yang biasa berirama di atas sana.
hanya ada desis angin dengan riuhnya hujan yang seperti tertawa mengejekku.
entah ada apa tiap datang hujan ku selalu mengingat tentang itu.
tentang saat melangkah bersama menyusuri jalanan kecil pinggir kali.
Saat kita berlari kecil diantara barisan hujan.
masihkah kau simpan cerita itu.?
tanpa kau tau,aku berterimakasih pada hujan itu yang menunda-nunda tuk pulang kerumah.
pesona penuh damai begitu jelas diwajah ku kala itu.
tapi kini hanya tinggal aku dan gerimis yang masih mengabadikan.
sepenggal kenangan hujan senja hari.
ada derap langkah yang tertunda.
ketika kau dan aku mengikat sumpah serapah bahwa tak akan ada kecurangan dalam berc!nta.
dibawah naungan lembayung mendung kita bercerita tentang banyak rencana dan mimpi-mimpi dihari nanti.
tapi cita ta sepadan dengan nyata.
kau pun mulai palingkan dari ku.
entah kau bosan atau ada pihak ketiga.
bibir manis mu mulai berdusta.
kau lupa akan janji.
kau ta perduli lagi tentang mimpi kita.
sekelip mata kau pun hancurkan hatiku.
harapan hanyalah tinggal harapan.
semua rencana musnah dan mimpi pun tak menjadi.
hanya tertinggal luka yang mungkin butuh waktu
seumur hidup tuk disembuhkan.
---------
Demikianlah Puisi Senja di pucuk cemara. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
