Puisi Sepenggal Kerinduan
Monday, January 26, 2015
Puisi sepenggal kerinduan. Kerinduan yang sejati akan selalu menjadi kristal didalam kalbu dan tak pernah ada kata terpuaskan, kerinduan ini bisa mencair saat orang ataupun sesuatu yg dirindukan ditemui, tetapi kembali menjadi kristal dan daya pikat cinta yg tetap dan pasti ada dalam hati walau pun terpisah jarak. Kerinduan akan selalu menyertai kisah cinta. Dan besarnya cinta yang seimbang dengan besarnya rindu yg dimiliki.adalah tanda kesetian.
Kerinduan sejati bersifat tenang, tak tergesa-gesa dan dayanya tetap selalu ada dan pasti. karena Kerinduan itu sebagai daya yg menghidupkan ungkapan cinta. dalam perjala cinta yang di jalani, ters dan selalu ada.
Bila kerinduan begitu menggebu- gebu sampai orang yg memilikinya tak kuasa mengendalikan ungkapannya dapat dikatakan bahwa kerinduannya itu sudah bercampur segumpal ego, dan sayang sekali bila karunia kerinduan hanya terungkap pada perilaku pemuasan ego yg mendorong tindakan yg buruk yang dilakukan, karena daya kerinduan itu tidak akan pernah habis bila memang benar-benar cinta.
Sepenggal kerinduan, satau dari dua puisi di kesempatan ini, bertema senpenggal. adapun masing masing judul puisinya antara lain.
PUISI SEPENGGAL KERINDUAN
Hendak kemana lagi langkah tertuju
Menggapai jejak bayangan cintamu
Sedang kerinduan tak mampu lagi bertahan
Jauh tenggelam di rembang petang
Meski masa tlah terlewatkan
Atau bahkan mungkin tlah usang menjadi puing_puing berserakan
Namun asa tak akan pernah memudar
Bahkan semakin jelas tergʌmbar
Guratan wajahmu penuh ketenangan
Menyimpul kedamaian hati nan abadi
Tak kan lenyap pengharapan di sepanjang perjalanan
Seakan hasrat tak terbinasakan
Sayangku..
Akankah selarik sapa malam hanyalah biasan kehampaan
Yang mencuat dari jurang keheningan
Seresah sepoi angin menyentuh keremangan
Rasa yang tercurah tak kan hanyut terbenam
Menyelipkan perih duka yang mendalam
Sedalam gejolak rindu yang terpendam
Lenyap terkurung dalam kebisuan
Dan biarlah nanti ketika mentari mmenyibak pagi
Akan ku buka jendela hati
Menyongsong indahnya hari
Adalah pertanda kisah ini tak kan usai sampai di sini
Meski wajahmu kini tak lagi terengkuh jemari
Setidaknya kita pernah sampai disini
Lewati ujung lorong sepi
Di masa yang tlah terlampoi
Walau semua kini menjadi sepenggal memori
Aku masih di sini
Mengukir kerinduan ini
Hingga nanti saat kau kembali lagi
Aku harap kaupun mengerti
Betapa berat memikul beban ini sendiri
Tanpamu..
Aku rapuh
Terpuruk kala sepi menyinggahi
Setajam ujung belati
Runcing menghunjam lebam membiru
Rindu hadir menusuk ulu hati.
sebelum dapat menceritakan
masalah yang menghimpitku ini
kepada kakak tadi?
Bolehkah bila aku menangis
dalam menghadapi persoalan ini kak?"
Menangislah...
aku turut bersedih dari jauh
"Terimakasih ya kak,
malam ini hatiku merasa bahagia
kakak sudah mau membantu memberikan solusi dalam
menyelesaikan persoalanku
yang terjadi?"
Bahagialah....
Aku akan ikut bahagia dari jauh
"Kak, aku tidur duluan ya?
mataku sudah lelah dan mengantuk?"
Tidurlah....
Semoga bermimpi indah
dalam tidurmu malam ini?
Tangsel, 25.01.2015
-------------
Demikianlah puisi sepenggal kerinduan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Kerinduan sejati bersifat tenang, tak tergesa-gesa dan dayanya tetap selalu ada dan pasti. karena Kerinduan itu sebagai daya yg menghidupkan ungkapan cinta. dalam perjala cinta yang di jalani, ters dan selalu ada.
Bila kerinduan begitu menggebu- gebu sampai orang yg memilikinya tak kuasa mengendalikan ungkapannya dapat dikatakan bahwa kerinduannya itu sudah bercampur segumpal ego, dan sayang sekali bila karunia kerinduan hanya terungkap pada perilaku pemuasan ego yg mendorong tindakan yg buruk yang dilakukan, karena daya kerinduan itu tidak akan pernah habis bila memang benar-benar cinta.
Sepenggal kerinduan, satau dari dua puisi di kesempatan ini, bertema senpenggal. adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi sepenggal kerinduan
- Puisi sepenggal percacakapan malam lalu menjelang tidurmu
PUISI SEPENGGAL KERINDUAN
by:KidungMalam.
Hendak kemana lagi langkah tertujuMenggapai jejak bayangan cintamu
Sedang kerinduan tak mampu lagi bertahan
Jauh tenggelam di rembang petang
Meski masa tlah terlewatkan
Atau bahkan mungkin tlah usang menjadi puing_puing berserakan
Namun asa tak akan pernah memudar
Bahkan semakin jelas tergʌmbar
Guratan wajahmu penuh ketenangan
Menyimpul kedamaian hati nan abadi
Tak kan lenyap pengharapan di sepanjang perjalanan
Seakan hasrat tak terbinasakan
Sayangku..
Akankah selarik sapa malam hanyalah biasan kehampaan
Yang mencuat dari jurang keheningan
Seresah sepoi angin menyentuh keremangan
Rasa yang tercurah tak kan hanyut terbenam
Menyelipkan perih duka yang mendalam
Sedalam gejolak rindu yang terpendam
Lenyap terkurung dalam kebisuan
Dan biarlah nanti ketika mentari mmenyibak pagi
Akan ku buka jendela hati
Menyongsong indahnya hari
Adalah pertanda kisah ini tak kan usai sampai di sini
Meski wajahmu kini tak lagi terengkuh jemari
Setidaknya kita pernah sampai disini
Lewati ujung lorong sepi
Di masa yang tlah terlampoi
Walau semua kini menjadi sepenggal memori
Aku masih di sini
Mengukir kerinduan ini
Hingga nanti saat kau kembali lagi
Aku harap kaupun mengerti
Betapa berat memikul beban ini sendiri
Tanpamu..
Aku rapuh
Terpuruk kala sepi menyinggahi
Setajam ujung belati
Runcing menghunjam lebam membiru
Rindu hadir menusuk ulu hati.
PUISI SEPENGGAL PERCAKAPAN MALAM LALUKU MENJELANG TIDURMU
"Kak, aku sangat sedih sekali,sebelum dapat menceritakan
masalah yang menghimpitku ini
kepada kakak tadi?
Bolehkah bila aku menangis
dalam menghadapi persoalan ini kak?"
Menangislah...
aku turut bersedih dari jauh
"Terimakasih ya kak,
malam ini hatiku merasa bahagia
kakak sudah mau membantu memberikan solusi dalam
menyelesaikan persoalanku
yang terjadi?"
Bahagialah....
Aku akan ikut bahagia dari jauh
"Kak, aku tidur duluan ya?
mataku sudah lelah dan mengantuk?"
Tidurlah....
Semoga bermimpi indah
dalam tidurmu malam ini?
Tangsel, 25.01.2015
-------------
Demikianlah puisi sepenggal kerinduan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.