PUISI TERBUANG
Monday, January 26, 2015
Puisi terbuang. Tebuang berati hal yang sudah dibuang atau dalam keadaan sia sia, kata terbuang berasal dari kata dasar buang. Jadi terbuang merupakan sebuah homonim karena arti-artinya mempunyai ejaan serta pelafalan yang sama akan tetapi maknanya berbeda. Terbuang memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga kata terbuang dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
Puisi terbuang, judul ini hany kombinasi dari dua puisi dikesempatan ini, salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "merangkak rinduku tak lagi mengundak menyibak isak tangismu yang pernah mendesak tiap aksaraku lelap dalam pekat dan lalu tiarap menampak syair". Selanjutnya dari bait ini, di simak saja puisinya berikut ini.
yang bermain dan bergelombang lalu hilang
tenggelam dalam kepedihan dan kesedihan
terbuang ketika asmaraku tak lagi dibutuhkan
Sesak, merangkak rinduku tak lagi mengundak
menyibak isak tangismu yang pernah mendesak
tiap aksaraku lelap dalam pekat dan lalu tiarap
menampak syair yang kau lipat napas cintakupun senyap
Pekik tercekik asa-ku lirih perih sukmaku meringkik
merajut romansa yang carut marut lalu kau hardik
kelembutan yang kuhantarkan kini mulai beringsut
tak ada sapa, tiada senyum,
yang kutampak hanya gʌmbarmu yang cemberut
haditsalbantani, 2601/15
KATA PUISI
Kata datang pelan merangkak
Tiba muncul bagai ombak
Berangan menelanjangi luap diri
Menyinggung sampai jauh berlari
Aku kembali menjadi pemikir
Hilang menyusut jiwaku mangkir
Tidak dirasa aku tergelincir
Dalam kidung dan syair
Tegal, 25 Agustus 2015.
Demikianlah puisi terbuang. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Puisi terbuang, judul ini hany kombinasi dari dua puisi dikesempatan ini, salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "merangkak rinduku tak lagi mengundak menyibak isak tangismu yang pernah mendesak tiap aksaraku lelap dalam pekat dan lalu tiarap menampak syair". Selanjutnya dari bait ini, di simak saja puisinya berikut ini.
PUISI TERBUANG
Katakan, ini hanya pᥱrmainan takdir sayangyang bermain dan bergelombang lalu hilang
tenggelam dalam kepedihan dan kesedihan
terbuang ketika asmaraku tak lagi dibutuhkan
Sesak, merangkak rinduku tak lagi mengundak
menyibak isak tangismu yang pernah mendesak
tiap aksaraku lelap dalam pekat dan lalu tiarap
menampak syair yang kau lipat napas cintakupun senyap
Pekik tercekik asa-ku lirih perih sukmaku meringkik
merajut romansa yang carut marut lalu kau hardik
kelembutan yang kuhantarkan kini mulai beringsut
tak ada sapa, tiada senyum,
yang kutampak hanya gʌmbarmu yang cemberut
haditsalbantani, 2601/15
KATA PUISI
Karya : Penyair Kecil
Kata datang pelan merangkakTiba muncul bagai ombak
Berangan menelanjangi luap diri
Menyinggung sampai jauh berlari
Aku kembali menjadi pemikir
Hilang menyusut jiwaku mangkir
Tidak dirasa aku tergelincir
Dalam kidung dan syair
Tegal, 25 Agustus 2015.
Demikianlah puisi terbuang. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.