Skip to main content

Puisi kau melangkah pergi

Puisi kau melangkah pergi
Puisi kau melangkah pergi. Ketika sesorang yang disayangi pergi dari kehidupan, dilema rasa akan berbunga dalam hati, antara merelakan dan mempertahankan, sebagaimana diketahui pergi artinya meniggalkan, tetapi jika sesorang ingin memperbaiki hubungan dia yang melangkah pergi akan di tahan untuk mempertahankan cintanya.

Akan tetapi jika memang sudah tak ada lagi rasa, sesorang tak akan menghabiskan waktunya, dia kan melepaskan, toh kalo dia masih cinta diakan kembali. jadi terkadang orang yang seperti ini masa bodoh dengan keadaan.

Sewaktu kau melangkah pergi. atau kau melangkah pergi, satu dari dua judul puisi di kesempatan ini adapun masing masing judul puisinya, antara lain.
  • Puisi kau melangkah pergi
  • Puisi mengenang pergimu
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Biar kusimpan perihku Membunuhku dalam pembaringanku Kuijinkan dirimu melangkah pergi, serupa lenguh, bergemuruh, jatuh Satu rasa menghilang tiba-tiba, di tikaman luka Lengkingkan jerit". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI KAU MELANGKAH PERGI
‪By: #‎KHS

Hanya sebatas itu kau mencintaiku.
Kemudian pergi meninggalkanku.
Tanpa kutahu apa salahku.
Tuhan...
Ijinkan kelam malam ini menelanku
Tanpa sisa...
Pada selembar wajah murka tanpa dosa.
Mengais perih di dada.
Tanpa kata...
Tanpa suara...
Merintih iba tanpa permintaan.
Jika jalan kita tak lagi searah.
Kulepaskan pergimu tanpa rela.
Meski sesal menyeruak dada.
Hapuskan saja cinta yang pernah ada.
Aku telah lelah berair mata.
Mengenam luka dalam nestapa.
Biar kusimpan perihku.
Membunuhku dalam pembaringanku
Kuijinkandirimu melangkah pergi.
Dari sisi hati yang tersakiti.
Mungkin...
Kau kan bahagia bersama dia.
Insan yang kau cinta...


Puisi Mengenang Pergi Mu

Bahkan lebih rumit bagiku untuk diam
Ketika jemari, mengetuk, titik-titik hitam
Seketika. Sajakmu, sajakku, mati di tikam buaian

Ada serupa lenguh, bergemuruh, jatuh
Satu rasa menghilang tiba-tiba, di tikaman luka
Lengkingkan jerit, pecahkan gendang

Lalu tawa melepas, serupa perih melibas
Buritan sesal itu adalah sakit yang begitu kandas
Kembali, satu rasa tunaikan janji, lunas

Belajar dari tidak inginkan sapa hujan
Kemarau adalah hati yang tumbang, kerontang,
Selamat jalan!.

Yi, 15011
-----------

Demikianlah puisi kau melangkah pergi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.