Puisi Kuli Panggul
Tuesday, February 17, 2015
Puisi kuli panggul. Kuli panggul adalah pekerja kasar menguras energi. Mereka banyak berada di pelabuahan, stasiun kereta dan di pasar. Kuli panggul umumnya mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain, mereka biasanya menawarkan jasa mereka untuk mengakat barang barang,dari orang yang membutukan tenaga mereka.
Kuli panggul salah satu dari dua judul puisi dikesempaan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Terseok langkahmu susuri lorong-lorong sempit pertokoan
Bawa sekarung pengharapan yang masih terbungkus rapat
Menumpu beban berat di pundak bungkuk mu
Seberat hidupmu yang berjibaku
Rentan renta mu
Tangan-tangan kurus nan gemetar
Raih sepanggul asa dari rintih yang tercecer
Janjikan tawa disela tangismu
Gembirakan hati yang lekang
Kembalikan sejenak kenangan mudamu
Nelangsa
Wanita renta sang kuli panggul
Dalam lorong-lorong sempit pertokoan
Terjepit dan terhimpit karung goni
Limbung lambung lumbung mu
Tergʌmbar jelas dari jejak langkah kakimu
Tertatih
Pagi buta ini
Tiada lagi beban berat menumpu di pundak bungkuk mu
Karena sekarung pengharapan yang masih terbungkus rapat
Terburai berceceran di ujung senja mu
Menyisakan segenggam kerinduan tuk sandarkan beban
Di haribaanNya
____________
Pagi buta ini
Sang mentari pun tak sempat berikan hangatnya
Pada sebujur kaku tua renta
Pun sang jantan terlambat kabarkan berita
Adhy Saputra, 170215, 0010
Sedikit kecewa hati ini
Bukan lantaran tempe makanan favoritku
Atau menjadi santapan seharihari
Bukan itu
Siapa bilang tempe barang murahan
Ayo ngacung!
Sini gua pentung!
Harga bahan bakunya kadang melambung
Bahkan sampai impor ke negeri seberang
Tempe di meja makan
Hangathangat kuku enaknya dimakan
Loh kok malah jadi perbincangan
Pengusaha
Pedagang
Ibuibu arisan
Pengamat ekonomi
Bahkan kementrian
Bung Karno dulu pernah berpesan
“Janganlah menjadi bangsa tempe”
Masuk kuping kiri ke luar kuping kanan
Apa lacur
Tempe hangathangat kuku
Siap disantap utk hidangan
Apa sih nikmatnya tempe
Cuma panganan rakyat biasa
Eittt tapi jangan salah loh
Sekarang tempe mulai digandrungi
Di malmal
Restauran
Bahkan Hotel berbintang
_______
Walau terkadang
Tuk menikmatinya
Harus sembunyi di bawah meja makan
Adhy Saputra, 230215
Demikianlah puisi kuli panggul. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Kuli panggul salah satu dari dua judul puisi dikesempaan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi kuli panggul
- Puisi tempe lagi tempe lagi
PUISI KULI PANGGUL
Pagi butaTerseok langkahmu susuri lorong-lorong sempit pertokoan
Bawa sekarung pengharapan yang masih terbungkus rapat
Menumpu beban berat di pundak bungkuk mu
Seberat hidupmu yang berjibaku
Rentan renta mu
Tangan-tangan kurus nan gemetar
Raih sepanggul asa dari rintih yang tercecer
Janjikan tawa disela tangismu
Gembirakan hati yang lekang
Kembalikan sejenak kenangan mudamu
Nelangsa
Wanita renta sang kuli panggul
Dalam lorong-lorong sempit pertokoan
Terjepit dan terhimpit karung goni
Limbung lambung lumbung mu
Tergʌmbar jelas dari jejak langkah kakimu
Tertatih
Pagi buta ini
Tiada lagi beban berat menumpu di pundak bungkuk mu
Karena sekarung pengharapan yang masih terbungkus rapat
Terburai berceceran di ujung senja mu
Menyisakan segenggam kerinduan tuk sandarkan beban
Di haribaanNya
____________
Pagi buta ini
Sang mentari pun tak sempat berikan hangatnya
Pada sebujur kaku tua renta
Pun sang jantan terlambat kabarkan berita
Adhy Saputra, 170215, 0010
PUISI TEMPE LAGI TEMPE LAGI
Huh!Sedikit kecewa hati ini
Bukan lantaran tempe makanan favoritku
Atau menjadi santapan seharihari
Bukan itu
Siapa bilang tempe barang murahan
Ayo ngacung!
Sini gua pentung!
Harga bahan bakunya kadang melambung
Bahkan sampai impor ke negeri seberang
Tempe di meja makan
Hangathangat kuku enaknya dimakan
Loh kok malah jadi perbincangan
Pengusaha
Pedagang
Ibuibu arisan
Pengamat ekonomi
Bahkan kementrian
Bung Karno dulu pernah berpesan
“Janganlah menjadi bangsa tempe”
Masuk kuping kiri ke luar kuping kanan
Apa lacur
Tempe hangathangat kuku
Siap disantap utk hidangan
Apa sih nikmatnya tempe
Cuma panganan rakyat biasa
Eittt tapi jangan salah loh
Sekarang tempe mulai digandrungi
Di malmal
Restauran
Bahkan Hotel berbintang
_______
Walau terkadang
Tuk menikmatinya
Harus sembunyi di bawah meja makan
Adhy Saputra, 230215
Demikianlah puisi kuli panggul. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.