Puisi Kutipan Senja | Puisi Senja
Tuesday, February 10, 2015
Puisi kutipan senja. Pengertian kutipan dan contohnya, Kutipan artinya pengulangan satu aktualisasi atau ekpresi diri menjadi bagian dari yang lain, terutama ketika ekpresi yg dikutip sesutu hal yang terkenal atau secara tersurat dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, serta ditandai dengan tanda kutip.
Sebuah kutipan juga dapat merujuk pada penggunaan berulang bentuk ekspresi lain, terutama bagian dari karya seni unsur- unsur sebuah lukisan, adegan dari suatu f Ä© l m, atau bagian dari suatu komposisi musik.
Dan senja merupakanbagian dari waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap di bumi ketika atau sesudah matahari terbenam, saat cahaya matahari masih terlihat di langit hingga datangnya waktu malam dan matahri benar- benar hilang.
Dalam kehidupan sehari- hari kata senja sering kita jumpai, seperti senja hujan dan cerita yang telah usai, ini sebuah judul buka yang berceritan tentang senja, untuk orang yang yang pernah di lukai hingga susah melupakan.
Senja yang indah adalah ketika bersama orang orang terkasih menghabiskan waktu, menanti datangnya malam tiba, atau waktu sore menjelang malam berdua dengan orang tersayang ini dalah waktu terindah dalam sehari😄
Terik berganti teduh pandangan dimata
Kala usia menanjak kepenghujung renta
Ambisi rasa pun menyejuk di panas membara
Kutiplah senja dari panorama yang tertera
Disana tertulis jingga menyajikan pendar cahaya
Yang membawa keindahan alam panutan sketsa
Lukisan surat dari mentari yang menyelinap saga
Amarah seperti panasnya matahari siang
Sedang senja laksana keteduhan jiwa sebidang
Akan terik bilamana masa-masa remaja membayang
Akan teduh bilamana usia tua datang menjelang
Senja adalah gÊŒmbaran sebuah usia
Dalam intrik kehidupan yang penuh dera sengketa
Akan ada saat dimana waktu membunuh segala mara
Dari perjalanan semasa muda penuh dengan ankara
HONY
Pelabuhan Ratu 100215
Maka mengguratlah garisgaris takdirku
Mematri lara dalam air mukaku
Selarut atmaku
Maka menyepilah malammalamku
Menghening senyap dalam ingatanku
Serapuh hatiku
Maka melambatlah aliran darahku
Memikun ingatan masa mudaku
Sepertiga sisa hidupku
Maka mengkerdillah dunia di pelupuk mataku
Memasung asa dalam ketidakberdayaanku
Sesilam mudaku
Maka tersungginglah senyum mengulum di bibirku
Membayang romansa hidup di kala itu
Sesenja kini
Masih saja semburat senyummu
Terkenang dalam kerut dahiku
Semilir berlalu
Maka terhapuslah semua jejak hati
Mendebu beterbangan terhembus desiran bayu
Serenta senja menjelang
Maka memburamlah semua kisah lalu
Membias bersama takdir yang kan menjemputku
Adhy Saputra, 200315
Seraya mencoret kanvas langit beraneka warna
Jingga memadu kemerahan meninta
Dalam lengkungan garis-garis oranye kekuningan
Deburan menggema di sepanjang bibir pantai
Melambai-lambai memanggil perawan buih melandai
Dengan kecipak bunyi-bunyi ombak bersorai
Mengajak cengkerama dengan senja di pesisir menyapa
Larik-larik cahaya perlahan tenggelam
Menyusupi biru lautan yang beranjak temaram
Dari biru hingga merah kini hitam legam
Menampilkan siluet kisah hidup kesunyian
Jelang petang pun datang mengundang
Seringai pasir halus kini tertelan lengang
Putih busa bergamit gerumbulan karang
Menerjang-nerjang sehamparan tikar melipat gelap
HONY.S (N.Z)
300315
walau bias cakrawala perlahan sayup
sisa sisa debu
panasnya hari
segera berganti syahdu di rebut oleh malam.
Lalu sebagian panasnya ber-inkarnasi di kedipan lampu lampu
Di wariskan kegerahan pada pemuja malam
atau perlindungan hangat anak anak ayam.
_
Tg Pandan Agustus 2015
Betapa senja itu berkalikali datang menyapa
Dengan pudar pucat memasi
Menyeringai sinis disisa usia kita
Menggerutu di ujung uzur masa
Lantas adakah kita memaknainya?
Kawan, tak mengertikah kita?
Tatkala fajar menyingsing baluri sekulit ari takdir kita
Tak henti sadarkan kita bahwa hidup mestilah bermakna
Menyeringai kabut pagi selimuti kejumawaan hati
Mengumpat di balik pundakpundak yang memanggul beban
Lalu sudahkah kita awali pagi dengan kedᥱwasaan bermakna?
Duh kawan, tak nalarkah jiwajiwa kita?
Ketika mentari memberhanguskan nurani dalam panas teriknya
Dengan amarah yang kian membara
Menghardik lelaku kita dengan seringai silaunya
Coba selami hati kita dengan kemarau panjangnya
Bilakah bias sinarnya menelusup mata hati kita?
Kawan, sungguh mayapada tak lelah berbisik
Menyapa empati kita lewat semilir anginnya
Menegur sadar kita lewat geliat buminya
Menasehati alpa kita lewat murka alamnya
Mengasihi jiwa kita lewat lelaku takdirnya
_________
Semestinya segumpal daging menalarinya
Adhy Saputra, 030515
---------
Demikianlah Puisi kutipan senja. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi tenatang senja di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Sebuah kutipan juga dapat merujuk pada penggunaan berulang bentuk ekspresi lain, terutama bagian dari karya seni unsur- unsur sebuah lukisan, adegan dari suatu f Ä© l m, atau bagian dari suatu komposisi musik.
Dan senja merupakanbagian dari waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap di bumi ketika atau sesudah matahari terbenam, saat cahaya matahari masih terlihat di langit hingga datangnya waktu malam dan matahri benar- benar hilang.
Dalam kehidupan sehari- hari kata senja sering kita jumpai, seperti senja hujan dan cerita yang telah usai, ini sebuah judul buka yang berceritan tentang senja, untuk orang yang yang pernah di lukai hingga susah melupakan.
Senja yang indah adalah ketika bersama orang orang terkasih menghabiskan waktu, menanti datangnya malam tiba, atau waktu sore menjelang malam berdua dengan orang tersayang ini dalah waktu terindah dalam sehari😄
Kumpulan Puisi Tentang Senja
Berkaitan dengan kata senja, di bawah ini beberapa puisi tentang senja.adapun masing masing judul puisinya antara lain:- Puisi kutipan senja
- Puisi merenta senja
- Puisi senja di pantai selatan
- Puisi senja
- Puisi seringai
PUISI KUTIPAN SENJA
Kala senja surya pun membenam jinggaTerik berganti teduh pandangan dimata
Kala usia menanjak kepenghujung renta
Ambisi rasa pun menyejuk di panas membara
Kutiplah senja dari panorama yang tertera
Disana tertulis jingga menyajikan pendar cahaya
Yang membawa keindahan alam panutan sketsa
Lukisan surat dari mentari yang menyelinap saga
Amarah seperti panasnya matahari siang
Sedang senja laksana keteduhan jiwa sebidang
Akan terik bilamana masa-masa remaja membayang
Akan teduh bilamana usia tua datang menjelang
Senja adalah gÊŒmbaran sebuah usia
Dalam intrik kehidupan yang penuh dera sengketa
Akan ada saat dimana waktu membunuh segala mara
Dari perjalanan semasa muda penuh dengan ankara
HONY
Pelabuhan Ratu 100215
PUISI MERENTA SENJA
Serenta ragakuMaka mengguratlah garisgaris takdirku
Mematri lara dalam air mukaku
Selarut atmaku
Maka menyepilah malammalamku
Menghening senyap dalam ingatanku
Serapuh hatiku
Maka melambatlah aliran darahku
Memikun ingatan masa mudaku
Sepertiga sisa hidupku
Maka mengkerdillah dunia di pelupuk mataku
Memasung asa dalam ketidakberdayaanku
Sesilam mudaku
Maka tersungginglah senyum mengulum di bibirku
Membayang romansa hidup di kala itu
Sesenja kini
Masih saja semburat senyummu
Terkenang dalam kerut dahiku
Semilir berlalu
Maka terhapuslah semua jejak hati
Mendebu beterbangan terhembus desiran bayu
Serenta senja menjelang
Maka memburamlah semua kisah lalu
Membias bersama takdir yang kan menjemputku
Adhy Saputra, 200315
PUISI SENJA DI PANTAI SELATAN
Semburat surya melukiskan gentaSeraya mencoret kanvas langit beraneka warna
Jingga memadu kemerahan meninta
Dalam lengkungan garis-garis oranye kekuningan
Deburan menggema di sepanjang bibir pantai
Melambai-lambai memanggil perawan buih melandai
Dengan kecipak bunyi-bunyi ombak bersorai
Mengajak cengkerama dengan senja di pesisir menyapa
Larik-larik cahaya perlahan tenggelam
Menyusupi biru lautan yang beranjak temaram
Dari biru hingga merah kini hitam legam
Menampilkan siluet kisah hidup kesunyian
Jelang petang pun datang mengundang
Seringai pasir halus kini tertelan lengang
Putih busa bergamit gerumbulan karang
Menerjang-nerjang sehamparan tikar melipat gelap
HONY.S (N.Z)
300315
PUISI SENJA
Senja mengamini sajawalau bias cakrawala perlahan sayup
sisa sisa debu
panasnya hari
segera berganti syahdu di rebut oleh malam.
Lalu sebagian panasnya ber-inkarnasi di kedipan lampu lampu
Di wariskan kegerahan pada pemuja malam
atau perlindungan hangat anak anak ayam.
_
Tg Pandan Agustus 2015
PUISI SERINGAI
Kawan, tak sadarkah kita?Betapa senja itu berkalikali datang menyapa
Dengan pudar pucat memasi
Menyeringai sinis disisa usia kita
Menggerutu di ujung uzur masa
Lantas adakah kita memaknainya?
Kawan, tak mengertikah kita?
Tatkala fajar menyingsing baluri sekulit ari takdir kita
Tak henti sadarkan kita bahwa hidup mestilah bermakna
Menyeringai kabut pagi selimuti kejumawaan hati
Mengumpat di balik pundakpundak yang memanggul beban
Lalu sudahkah kita awali pagi dengan kedᥱwasaan bermakna?
Duh kawan, tak nalarkah jiwajiwa kita?
Ketika mentari memberhanguskan nurani dalam panas teriknya
Dengan amarah yang kian membara
Menghardik lelaku kita dengan seringai silaunya
Coba selami hati kita dengan kemarau panjangnya
Bilakah bias sinarnya menelusup mata hati kita?
Kawan, sungguh mayapada tak lelah berbisik
Menyapa empati kita lewat semilir anginnya
Menegur sadar kita lewat geliat buminya
Menasehati alpa kita lewat murka alamnya
Mengasihi jiwa kita lewat lelaku takdirnya
_________
Semestinya segumpal daging menalarinya
Adhy Saputra, 030515
---------
Demikianlah Puisi kutipan senja. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi tenatang senja di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.