PUISI INNALILLAHI
Monday, February 16, 2015
Puisi Innalillahi. Innalillahi wainna ilaihi roji'un.. Semua milik Allah dan akan kembali padaNya memang kata ini mudah mengatakannya, terutama saat kita tertimpa musibah. Dan mestinya tidak hanya kematian, tetapi ketika dimusibah sekecil apa pun, meskipun hanya terkena duri atau tersandung batu di jalan. Namun demikian, ucapan itu mungkin hanya sebatas ucapan di lisan saja, tetapi mungkin sulit bagi kita untuk memahami maknanya apalagi menjalankannya.
Innalillahi, puisi ini karya dari seorang dia menggunakan nama pena Sang Mahadewa Cinta, karya karyanya yang lain biasa anda temukan di blog ini, bagaimana cerita dibalik rangkaian puisi innalillahi, untuk selengkapnya silahakn disimak saj beriku ini,
PUISI INNALILLAHI
Lengkingkan “Innalillaahi wa inna ilaihi raji’un” beribu-ribu kali
untuk sang Dewi Keadilan yang hari ini telah mati
bersama wafatnya hati nurani di puncak-puncak kuasa negeri
berbarengan tewasnya rasa malu di jiwa ulil amri
keadilan t’lah digusur oleh pengadilan di bursa transaksi
rakyat yang kian bingung pun tak tahu harus berbuat apa lagi
apalagi kar’na kedaulatannya telah dibegal kaum politisi
Kumandangkan tahlil akbar atas meninggalnya demokrasi
di bumi yang sempat masyhur berkat reformasi
namun, sayang, autarki t’lah binasa dibĘŚntai sang megalomani
dengan pedang rakus plutokrasi
demi memperkokoh supremasi kleptomani
rakyat lapar pun dikenyangkan dengan pesona dan janji
meski sesungguhnya mereka butuh realita dan nasi
Maafkan aku, hai masyarakat madani
ikhlaskanlah akhlaqul karimah ‘tuk pergi tanpa kembali
ucapkan ahlan wasahlan pada tuan dan nyonya oligarki
yang pasti mempersubur ladang kolusi, nepotisme, korupsi
ampuni aku yaa Rabbi...
walau kusangat cemas dan peduli
namun tiada yang mampu kuatasi
kuhanya bisa berdoa dan berpuisi
Bumi Allah, 16 Februari 2015
Demikianlah puisi innalillahi dari Sang Mahadewa cinta, Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Innalillahi, puisi ini karya dari seorang dia menggunakan nama pena Sang Mahadewa Cinta, karya karyanya yang lain biasa anda temukan di blog ini, bagaimana cerita dibalik rangkaian puisi innalillahi, untuk selengkapnya silahakn disimak saj beriku ini,
PUISI INNALILLAHI
Karya: Sang Mahadewa Cinta
Lengkingkan “Innalillaahi wa inna ilaihi raji’un” beribu-ribu kaliuntuk sang Dewi Keadilan yang hari ini telah mati
bersama wafatnya hati nurani di puncak-puncak kuasa negeri
berbarengan tewasnya rasa malu di jiwa ulil amri
keadilan t’lah digusur oleh pengadilan di bursa transaksi
rakyat yang kian bingung pun tak tahu harus berbuat apa lagi
apalagi kar’na kedaulatannya telah dibegal kaum politisi
Kumandangkan tahlil akbar atas meninggalnya demokrasi
di bumi yang sempat masyhur berkat reformasi
namun, sayang, autarki t’lah binasa dibĘŚntai sang megalomani
dengan pedang rakus plutokrasi
demi memperkokoh supremasi kleptomani
rakyat lapar pun dikenyangkan dengan pesona dan janji
meski sesungguhnya mereka butuh realita dan nasi
Maafkan aku, hai masyarakat madani
ikhlaskanlah akhlaqul karimah ‘tuk pergi tanpa kembali
ucapkan ahlan wasahlan pada tuan dan nyonya oligarki
yang pasti mempersubur ladang kolusi, nepotisme, korupsi
ampuni aku yaa Rabbi...
walau kusangat cemas dan peduli
namun tiada yang mampu kuatasi
kuhanya bisa berdoa dan berpuisi
Bumi Allah, 16 Februari 2015
Demikianlah puisi innalillahi dari Sang Mahadewa cinta, Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.