Puisi Perpisahan Suami Istri
Tuesday, February 17, 2015
Puisi perpisahan suami istri. Perpisahan adalah perceraian, yang biasa terjadi antara suami dan istri. yang sudah tidak menemukan lagi seutu kecocokan dalam rumah tangga mereka lalu akhirnya mereka berpisah. akan tetapi terkadang sebuah perpisahan awal untuk kembali merajuk kemesraan.
Dalam hidup yang di jalani ini, memang selalu berpasangan, ada siang ada malam ada pertemua ada perpisahan dan lain sebagianay, hal hal yang selalu berpasangan. dalam hidupa yang kita jalani ini, ketika perpisahan terjadi, hampir dapaat dipastikan semua manusia tak menyukainya, dan mengalaminya dengan kesedihan, kebencian, atau bahkan kemarahan. karena mengalami kekecewaan yang mendalam.
Berkaitan dengan kata perpisahan, berikut ini puisi perpisahan suami istri, bagaimana puisinya untuk lebih jelanya silahkan disimak saja berikut ini.
ditimbunlah rindu menggebu
cinta menyendiri
sepi menghantar mimpi
sepasang kekasih
tak bergandengan lagi
tak berpelukan dalam peluh
tak ikrarkan rasa yang sama
tiada mesra lagi
sepasang suami istri
menjerit histeris
disekat ego yang kian hari mengiris
nostalgia dirubah nostalgila
semena-mena
lalu untuk apa
demi apa
mau dibawa kemana
perahu ini
terombang ambing terkatung-katung
menghitung-hitung malah buntung
gender kesetaraan disulap penyihir
emansipasi tertawa anyir
ada harga yang dikorbankan
cintanya dipersembahkan kesiapa?
dipenggal kepala
digantung pemikiran modern
tak pernah bertemu di titik
komanya terus menggelitik
itikitik nyanyi pilu
kawin massal
jadi cerai massal
ini kecongkakan
pisah ranjang sudah melegenda
harta dibawa sampai dikuburnya
cinta diselipkan hanya dibalik
celana dalamnya saja
memalukan
jaman mengendus kebiruan
ranah keluarga dikandaskan
ranah negri berantakan
kemudian ia tertidur
sendirian
diatas kegelisahan
sarung kini menjadi
alat menuju mati
bergelantungan
bunuh diri
tak ada lagi pegangan
fredi fa
Jkt. 17/02/15
1535.
Puisi Jika kau marah
Marahlah !
Kau bebas bicara apapun, bahkan mengucap slamat tinggal
Tapi katakan kenapa ?
Dan apa keinginanmu
Supaya aku tau apa yg musti kulakukan utk meredakan marahmu
Begitupun jika ku marah
Aku akan marah saja, mengomel
Keinginan keingginanku dan mengucap selamat tinggal
Jika kau keras kepala
Tak mau memenuhi keinginanku yg sederhana
Tp jangan kau artikan itu sebagai ungkapan perpisahan
kita hanya cukup menafsiri kemarahan dgn cara yg sederhana
Seperti suami istri lainnya ketika tengah bertengkar di ruang keluarga
Sedikit bacot- agar kita saling mengerti keinginan masing masing
Lalu salah satu dari kita
Entah kau masuk kedalam kamar
Atau aku yg keluar rumah dgn diam atau berteriak slamat tinggal
Itu jauh lebih baik
Ketimbang kita seperti rumah hayut yg terseret banjir kemarahan
Lalu hancur berkeping keping
Memutus percekcokkan dgn segera setelah masing masing tau keinginan
Bukankah itu langkah brilyan supaya kita tdk saling tikam dan menyakiti satu sama lain
Lalu kita lebih banyak bisa menghirup udara segar utk
Melarutkan kemarahan agar kepala dan hati kita yg panas mendingin
Saat kau marah ..,
Boleh kau blokir nomor telphonku
Dan juga hapus acces sosial media ku, lakukan saja
Agar keributan kita tak berlarut larut di semua jalan yg menghubungkan kita
Tapi jika sudah dilakukan segeralah panggil aku, ataupun aku berseger mendatangimu dgn hati yg lapang agar kita tetap bs melanjutkan cerita dan berfokus pada kerja kerja besar kita
Bukan justru ngambek dan terus terusan marah
Ataupun diam sampai kiamat
Itu tentu bukan watak org dewĘŚsa
Ataupun sikap mencintai
Kita hanya butuh sedikit cekcok
Agar kita tdk berlarut larut dalam kemarahan
Agar kita dapat kembali melakukan kerja kerja besar tanpa kehilangan byk waktu mengurusi keributan
Jika kau marah
Marahlah, bahkan kau boleh mengucapkan slamat tinggal sebanyak mungkin
Setelah itu kita bisa kembali lanjutkan cerita cinta kita
Demikianlah puisi perpisahan suami istri. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi saraskasme. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Dalam hidup yang di jalani ini, memang selalu berpasangan, ada siang ada malam ada pertemua ada perpisahan dan lain sebagianay, hal hal yang selalu berpasangan. dalam hidupa yang kita jalani ini, ketika perpisahan terjadi, hampir dapaat dipastikan semua manusia tak menyukainya, dan mengalaminya dengan kesedihan, kebencian, atau bahkan kemarahan. karena mengalami kekecewaan yang mendalam.
Berkaitan dengan kata perpisahan, berikut ini puisi perpisahan suami istri, bagaimana puisinya untuk lebih jelanya silahkan disimak saja berikut ini.
Puisi Perpisahan Suami Istri
Tak ada rayu-rayuditimbunlah rindu menggebu
cinta menyendiri
sepi menghantar mimpi
sepasang kekasih
tak bergandengan lagi
tak berpelukan dalam peluh
tak ikrarkan rasa yang sama
tiada mesra lagi
sepasang suami istri
menjerit histeris
disekat ego yang kian hari mengiris
nostalgia dirubah nostalgila
semena-mena
lalu untuk apa
demi apa
mau dibawa kemana
perahu ini
terombang ambing terkatung-katung
menghitung-hitung malah buntung
gender kesetaraan disulap penyihir
emansipasi tertawa anyir
ada harga yang dikorbankan
cintanya dipersembahkan kesiapa?
dipenggal kepala
digantung pemikiran modern
tak pernah bertemu di titik
komanya terus menggelitik
itikitik nyanyi pilu
kawin massal
jadi cerai massal
ini kecongkakan
pisah ranjang sudah melegenda
harta dibawa sampai dikuburnya
cinta diselipkan hanya dibalik
celana dalamnya saja
memalukan
jaman mengendus kebiruan
ranah keluarga dikandaskan
ranah negri berantakan
kemudian ia tertidur
sendirian
diatas kegelisahan
sarung kini menjadi
alat menuju mati
bergelantungan
bunuh diri
tak ada lagi pegangan
fredi fa
Jkt. 17/02/15
1535.
Puisi Jika kau marah
Oleh: Ell MintoroGo
Marahlah !Kau bebas bicara apapun, bahkan mengucap slamat tinggal
Tapi katakan kenapa ?
Dan apa keinginanmu
Supaya aku tau apa yg musti kulakukan utk meredakan marahmu
Begitupun jika ku marah
Aku akan marah saja, mengomel
Keinginan keingginanku dan mengucap selamat tinggal
Jika kau keras kepala
Tak mau memenuhi keinginanku yg sederhana
Tp jangan kau artikan itu sebagai ungkapan perpisahan
kita hanya cukup menafsiri kemarahan dgn cara yg sederhana
Seperti suami istri lainnya ketika tengah bertengkar di ruang keluarga
Sedikit bacot- agar kita saling mengerti keinginan masing masing
Lalu salah satu dari kita
Entah kau masuk kedalam kamar
Atau aku yg keluar rumah dgn diam atau berteriak slamat tinggal
Itu jauh lebih baik
Ketimbang kita seperti rumah hayut yg terseret banjir kemarahan
Lalu hancur berkeping keping
Memutus percekcokkan dgn segera setelah masing masing tau keinginan
Bukankah itu langkah brilyan supaya kita tdk saling tikam dan menyakiti satu sama lain
Lalu kita lebih banyak bisa menghirup udara segar utk
Melarutkan kemarahan agar kepala dan hati kita yg panas mendingin
Saat kau marah ..,
Boleh kau blokir nomor telphonku
Dan juga hapus acces sosial media ku, lakukan saja
Agar keributan kita tak berlarut larut di semua jalan yg menghubungkan kita
Tapi jika sudah dilakukan segeralah panggil aku, ataupun aku berseger mendatangimu dgn hati yg lapang agar kita tetap bs melanjutkan cerita dan berfokus pada kerja kerja besar kita
Bukan justru ngambek dan terus terusan marah
Ataupun diam sampai kiamat
Itu tentu bukan watak org dewĘŚsa
Ataupun sikap mencintai
Kita hanya butuh sedikit cekcok
Agar kita tdk berlarut larut dalam kemarahan
Agar kita dapat kembali melakukan kerja kerja besar tanpa kehilangan byk waktu mengurusi keributan
Jika kau marah
Marahlah, bahkan kau boleh mengucapkan slamat tinggal sebanyak mungkin
Setelah itu kita bisa kembali lanjutkan cerita cinta kita
Demikianlah puisi perpisahan suami istri. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi saraskasme. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.