PUISI BAMBAEA
Wednesday, March 25, 2015
Puisi bambea. demi Sang Maha Nakhoda Rindu dan Cinta, kukan muncul di batas air dan mega ‘tuk bertahta di kerajaan asmara bersamanya hingga Izrail mencabut nyawa karena aku hanya ingin hidup di sisinya dan kelak mati di atas pahanya
Bambea merupakan judul puisi untuk kali ini, bagaimanakah pengertian dari kata yang di guakan pada judul puisi ini, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini, agar mengerti apa sebenar arti dari kata bambea tersebut.
PUISI BAMBAEA
Masihkah parasmu sejelita di hari perpisahan itu, Bambaea?
sebening zamzam pelambang iman dan cinta semata pada-Nya
masihkah lubuk sejukmu rajin menghapus semua duka dan lara
kusungguh berharap asin legitmu yang dahulu tak pernah sirna
senikmat kuah sop ikan racikan jemari kekasih yang paling kusuka
Kurindu jamaah camar yang tak lelah berzikir di cakrawala
dan saf-saf nyiur yang menggeleng-gelengkan ratib-ratib puja
diiringi tadarrus serindai sang bayu yang merobek-robek sukma
desis-desis ombak beriba-iba dalam qiraat doa dan hempasan air mata
jerit rindunya pun tercorat-coret di atas pasir berujud frasa-frasa hati lara
Kurindu aroma kristal pasirmu yang mustahil kulupa sepanjang masa
dan wangi lulur rempah-rempah di tubuhnya yang berbalut busana takwa
masihkah dia setia berdiri tegar disana, sendiri, tanpa jemu dan putus asa
dengan munajat asmara yang tak lekang diterpa badai penantian amat lama
dan mata indahnya yang terfokus di horizon pertemuan langit dan samudera
Tolong katakan kepadanya, tiang kapalku akan segera menyembul disana
demi Sang Maha Nakhoda Rindu dan Cinta, kukan muncul di batas air dan mega
‘tuk bertahta di kerajaan asmara bersamanya hingga Izrail mencabut nyawa
karena aku hanya ingin hidup di sisinya dan kelak mati di atas pahanya
seperti ikrarku pada hari itu di mintakat pantaimu yang jadi saksi mata
Bumi Allah, 17 Februari 2015
Rewritten: 25 Maret 2015
Demikianlah puisi bambea. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Bambea merupakan judul puisi untuk kali ini, bagaimanakah pengertian dari kata yang di guakan pada judul puisi ini, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini, agar mengerti apa sebenar arti dari kata bambea tersebut.
PUISI BAMBAEA
Karya: Sang Mahadewa Cinta
Masihkah parasmu sejelita di hari perpisahan itu, Bambaea?sebening zamzam pelambang iman dan cinta semata pada-Nya
masihkah lubuk sejukmu rajin menghapus semua duka dan lara
kusungguh berharap asin legitmu yang dahulu tak pernah sirna
senikmat kuah sop ikan racikan jemari kekasih yang paling kusuka
Kurindu jamaah camar yang tak lelah berzikir di cakrawala
dan saf-saf nyiur yang menggeleng-gelengkan ratib-ratib puja
diiringi tadarrus serindai sang bayu yang merobek-robek sukma
desis-desis ombak beriba-iba dalam qiraat doa dan hempasan air mata
jerit rindunya pun tercorat-coret di atas pasir berujud frasa-frasa hati lara
Kurindu aroma kristal pasirmu yang mustahil kulupa sepanjang masa
dan wangi lulur rempah-rempah di tubuhnya yang berbalut busana takwa
masihkah dia setia berdiri tegar disana, sendiri, tanpa jemu dan putus asa
dengan munajat asmara yang tak lekang diterpa badai penantian amat lama
dan mata indahnya yang terfokus di horizon pertemuan langit dan samudera
Tolong katakan kepadanya, tiang kapalku akan segera menyembul disana
demi Sang Maha Nakhoda Rindu dan Cinta, kukan muncul di batas air dan mega
‘tuk bertahta di kerajaan asmara bersamanya hingga Izrail mencabut nyawa
karena aku hanya ingin hidup di sisinya dan kelak mati di atas pahanya
seperti ikrarku pada hari itu di mintakat pantaimu yang jadi saksi mata
Bumi Allah, 17 Februari 2015
Rewritten: 25 Maret 2015
Demikianlah puisi bambea. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.