Puisi Hari yang Tak Sempat Kita Beri Nama
Sunday, March 29, 2015
Puisi hari yang tak sempat kita beri nama. Nama merupakan sebutan atau label yang diberikan kepada benda, manusia, daerah dan produk bahkan gagasan atau konsep, yang umumnya dipergunakan untuk membedakan satu sama lain.
Nama bisanya dipakai untuk mengenali sekelompok ataupun hanya sebuah benda dalam konteks yg unik pada nama yg diberikan. Dalam kehidupan sehari -hari yang terjadi di masyarakat namanya seseorang, umumnya nama belakang keluarga mengikuti namanya.
Sebuah nama bisa memiliki banyak variasi dalam aneka macam bahasa, biasanya untuk membentuk suatu nama menjadi unik, agar cepat dikenali namun terkadang ada juga yang menggunakan nama yang sangat sulit di baca.
Dalam puisi, puisi nama sendiri, terkadang juga di temukan, biasanya puisi ini dinamakan puisi akrastik, dengan menyusun huruf nama dari atas kebawah lalu huruf tersebut di buat menjadi kalimat puisi yang inndah.
Mungkin begitlah sekilas tentang nama, tema puisi di kesempatan ini, Hari yang tak sempat kita beri nama, judul ini satu dari tiga puisi nama si kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
terasa begitu menyakitkan,
namun aku menyadari,
mencoba melupakanmu akan lebih dari
sekedar menyakitkan.
Pada hari yang tak sempat kita beri nama,
aku ingat kau berniat berpaling dariku,
begitu pun denganku.
Kita sama-sama merasa,
tak mungkin ada keajaiban Tuhan
untuk kita bisa saling bertahan.
Pada hari yang tak sempat kita beri nama,
aku merasakan sesak yang begitu tak dapat kukendalikan
aku ingin kau kembali,
namun aku tidak pula beranjak dari tempatku berdiam diri.
Pada hari yang tak sempat kita beri nama,
kau mencoba segala cara
untuk kembali hidup dengan mencoba lupa.
Namun kau sadar,
berupaya sekeras apapun,
namaku masih disebut semesta dengan ingar- bingar.
Waktu demi waktu ketika kita
tak sengaja mengingat kembali hari itu,
kita tahu mengapa dia tak sempat kita beri nama
Kita sama-sama ingin segera melupakannya.
-Gcp maret 2015
Puisi Nama
Bukanlah indah terlihat mata....
Atau merdu terdengar suara....
tak melihat rupawannya rupa...
Juga gagah atau gemulainya raga...
Namun kagum akan sabda...
Saat rendahnya salam bersahaja...
Tak memilih warnanya dunia...
Senyum menghangat disegala pelita...
Berjalan harum menabur bunga...
Sejuknya kasih tak lelah bercerita...
Tangan terbentang merengkuh derita...
Sosok berkarisma arif dan bijaksana...
Jum'at,28 agust'15
PUISI TENTANG NAMA
Tentang nama yang terngiang ditelinga...
Tentang rasa yang tertinggal bersama dusta...
Tentang kisah yang menjadi sirna...
Kembali bersimpuh dalam setiap luka yang menyiksa...
Sepenggal asa yang pernah mati...
Tertinggal menyesaki setiap jengkal hati...
Jalan berliku dan berduri...
Menjadi penghalang setiap inchi tanpa henti...
Fatwa fatwa memekaki gendang telingaku...
Tentang nama yang dulu pernah kurindu...
Bait bait diatas lembaran buku buku...
Hanyalah lembaran kosong dan berdebu...
Tentang nama yang terukir abadi...
Tentang rasa yang terus melukai...
Tentang kisah yang hanya menjadi mimpi...
Berdiri menanti hingga mati...
(290915)
Demikianlah puisi hari yang tak sempat kita beri nama. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Nama bisanya dipakai untuk mengenali sekelompok ataupun hanya sebuah benda dalam konteks yg unik pada nama yg diberikan. Dalam kehidupan sehari -hari yang terjadi di masyarakat namanya seseorang, umumnya nama belakang keluarga mengikuti namanya.
Sebuah nama bisa memiliki banyak variasi dalam aneka macam bahasa, biasanya untuk membentuk suatu nama menjadi unik, agar cepat dikenali namun terkadang ada juga yang menggunakan nama yang sangat sulit di baca.
Dalam puisi, puisi nama sendiri, terkadang juga di temukan, biasanya puisi ini dinamakan puisi akrastik, dengan menyusun huruf nama dari atas kebawah lalu huruf tersebut di buat menjadi kalimat puisi yang inndah.
Mungkin begitlah sekilas tentang nama, tema puisi di kesempatan ini, Hari yang tak sempat kita beri nama, judul ini satu dari tiga puisi nama si kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi hari yang tak sempat kita beri nama
- Puisi nama
- Puisi tentang nama
PUISI HARI YANG TAK SEMPAT KITA BERI NAMA
Ada waktu-waktu di mana mengingatmuterasa begitu menyakitkan,
namun aku menyadari,
mencoba melupakanmu akan lebih dari
sekedar menyakitkan.
Pada hari yang tak sempat kita beri nama,
aku ingat kau berniat berpaling dariku,
begitu pun denganku.
Kita sama-sama merasa,
tak mungkin ada keajaiban Tuhan
untuk kita bisa saling bertahan.
Pada hari yang tak sempat kita beri nama,
aku merasakan sesak yang begitu tak dapat kukendalikan
aku ingin kau kembali,
namun aku tidak pula beranjak dari tempatku berdiam diri.
Pada hari yang tak sempat kita beri nama,
kau mencoba segala cara
untuk kembali hidup dengan mencoba lupa.
Namun kau sadar,
berupaya sekeras apapun,
namaku masih disebut semesta dengan ingar- bingar.
Waktu demi waktu ketika kita
tak sengaja mengingat kembali hari itu,
kita tahu mengapa dia tak sempat kita beri nama
Kita sama-sama ingin segera melupakannya.
-Gcp maret 2015
Puisi Nama
Oleh : VJ
Bukanlah indah terlihat mata....Atau merdu terdengar suara....
tak melihat rupawannya rupa...
Juga gagah atau gemulainya raga...
Namun kagum akan sabda...
Saat rendahnya salam bersahaja...
Tak memilih warnanya dunia...
Senyum menghangat disegala pelita...
Berjalan harum menabur bunga...
Sejuknya kasih tak lelah bercerita...
Tangan terbentang merengkuh derita...
Sosok berkarisma arif dan bijaksana...
Jum'at,28 agust'15
PUISI TENTANG NAMA
Karya : Lufty Better
Tentang nama yang terngiang ditelinga...Tentang rasa yang tertinggal bersama dusta...
Tentang kisah yang menjadi sirna...
Kembali bersimpuh dalam setiap luka yang menyiksa...
Sepenggal asa yang pernah mati...
Tertinggal menyesaki setiap jengkal hati...
Jalan berliku dan berduri...
Menjadi penghalang setiap inchi tanpa henti...
Fatwa fatwa memekaki gendang telingaku...
Tentang nama yang dulu pernah kurindu...
Bait bait diatas lembaran buku buku...
Hanyalah lembaran kosong dan berdebu...
Tentang nama yang terukir abadi...
Tentang rasa yang terus melukai...
Tentang kisah yang hanya menjadi mimpi...
Berdiri menanti hingga mati...
(290915)
Demikianlah puisi hari yang tak sempat kita beri nama. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.