Puisi Menahan Amarah
Tuesday, March 24, 2015
Puisi menahan amarah. Kemarahan atau amrah adalah bentuk emosi yang wajar dan sehat dan dapat terjadi dengan cepat. dan sesorang yang sedang mengalami amarah sering kehilangan kendali akan emosi dan ini dapat memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh dan jiwa. makanya hati hati dengan amarah jangan sampai, menjadi seorang yang cepat marah karena marah itu berpengaruh kepada raga dan jiwa, dan juga kepada lingkungan sekitar.
Berkaitan dengan amarah berikut ini, puisi berjudul menahan amarah, bagaimana puisinya untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Tersembunyi sedusedan dalam mendung awanwanku
Kumohon jangan kau abaikan rintikrintikku
Atau deraiku kan menenggelamkanmu
Tidakkkah kau berdebar?
Betapa masih kutahan gemetar pilarpilarku
Mendidih bara dalam tungku kemarahanku
Tak sanggup lagi kutahan batuk berdahakku ini
Tidakkah kau selami?
Memalung samudera hatiku
Mengarus gejolak dalam riakriakku
Usah kau pancing luapku meninggi pantaipantaimu
Tidakkah kau jajaki?
Permadani luas yang menghampar datarku
Sebagai penopang sandaran hidupmu
Jangan sampai ulahmu mengusik geliat rebahku
Tidakkah kau baui?
Kehidupan yang kuhembuskan dalam helaan napasmu
Tolong hentikan mengasapi paruparuku
Atau aku takkan tega mewabahi penciumanmu
____________
Sekian lama
Tak cukupkah tegurku yang terujar dulu
Adhy Saputra, 240315
========================
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).“ (Qs. ar-Rum : 41)
Demikianlah puisi menahan amarah. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan amarah berikut ini, puisi berjudul menahan amarah, bagaimana puisinya untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Menahan Amarah
Tidakkah kau pahami?Tersembunyi sedusedan dalam mendung awanwanku
Kumohon jangan kau abaikan rintikrintikku
Atau deraiku kan menenggelamkanmu
Tidakkkah kau berdebar?
Betapa masih kutahan gemetar pilarpilarku
Mendidih bara dalam tungku kemarahanku
Tak sanggup lagi kutahan batuk berdahakku ini
Tidakkah kau selami?
Memalung samudera hatiku
Mengarus gejolak dalam riakriakku
Usah kau pancing luapku meninggi pantaipantaimu
Tidakkah kau jajaki?
Permadani luas yang menghampar datarku
Sebagai penopang sandaran hidupmu
Jangan sampai ulahmu mengusik geliat rebahku
Tidakkah kau baui?
Kehidupan yang kuhembuskan dalam helaan napasmu
Tolong hentikan mengasapi paruparuku
Atau aku takkan tega mewabahi penciumanmu
____________
Sekian lama
Tak cukupkah tegurku yang terujar dulu
Adhy Saputra, 240315
========================
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).“ (Qs. ar-Rum : 41)
Demikianlah puisi menahan amarah. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.