Puisi Obrolan Warkop
Wednesday, March 11, 2015
Puisi obrolan warkop. warkop kependekan kata dari warung kopi, sebagaimana diketahui warung adalah sebuah bangunan atau tempat berjualan makanan dan sebagainya. Misalnya kopi maksudnya tempat menyediakan kopi, teh, dan makanan kecil untuk pelengkap sajian, dan lain sebagainya.
Warkop terkadang menjadi tempat ngumpul ngumpul dan bercerita membahasa segala permasalahan yang di hadapi mulai dari masalah kecil sampai masalah besar, mulai dari masalah pribadi sampai emasalah politik nasional, semua ini terkadang menjadi obrolan di warung kopi atau warkop.
Berkaitan dengan warkop, di bawah ini puisi berjudul obrolan warkop, bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ni.
PUISI OBROLAN WARKOP
Kopiku siang ini tak tersaji
Terkukung rasa cemburu
Menggantung murung
Di mata sendu sang penyaji
Sepulang dari langgar
Kopi tetap tak tergelar
Ku hilangkan pengar
Di warkop berujarujar
Ada yang bicarakan keputusan
Istana yang membingungkan
Bbm naik turun tak pasti
Para kuli tetap nikmati yang bisa terbeli tetap nyumponi
Ada yang memaki para sundal
Padahal mereka begundal
Purapura tak butuh padahal langganan jajanan para sundal
Aku jadi pendengar bebal
Ada yang bicara akhirat
Tapi tak ku jumpai mereka berjamaah dalam shap
Mendelik mengejek mengumpat
Teroris katanya karena aku bercelana kutung berbaju takwa berjenggot lebat
Apa karena aku sering sweeping tempat maksiat ?
Entahlah yang pasti aku hanya insan jadi pendengar tak mau berdebat tak mau menggurui
Ahh ambu aku rindu kopimu
Bandung 1103!5
Demikianlah puisi obrolan warkop. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi sarkasme atau suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Warkop terkadang menjadi tempat ngumpul ngumpul dan bercerita membahasa segala permasalahan yang di hadapi mulai dari masalah kecil sampai masalah besar, mulai dari masalah pribadi sampai emasalah politik nasional, semua ini terkadang menjadi obrolan di warung kopi atau warkop.
Berkaitan dengan warkop, di bawah ini puisi berjudul obrolan warkop, bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ni.
PUISI OBROLAN WARKOP
By: ted
Kopiku siang ini tak tersajiTerkukung rasa cemburu
Menggantung murung
Di mata sendu sang penyaji
Sepulang dari langgar
Kopi tetap tak tergelar
Ku hilangkan pengar
Di warkop berujarujar
Ada yang bicarakan keputusan
Istana yang membingungkan
Bbm naik turun tak pasti
Para kuli tetap nikmati yang bisa terbeli tetap nyumponi
Ada yang memaki para sundal
Padahal mereka begundal
Purapura tak butuh padahal langganan jajanan para sundal
Aku jadi pendengar bebal
Ada yang bicara akhirat
Tapi tak ku jumpai mereka berjamaah dalam shap
Mendelik mengejek mengumpat
Teroris katanya karena aku bercelana kutung berbaju takwa berjenggot lebat
Apa karena aku sering sweeping tempat maksiat ?
Entahlah yang pasti aku hanya insan jadi pendengar tak mau berdebat tak mau menggurui
Ahh ambu aku rindu kopimu
Bandung 1103!5
Demikianlah puisi obrolan warkop. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi sarkasme atau suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.