Puisi Jeritan Hati Janin Aborsi | Untuk calon bayi di dalam kandungan
Monday, March 30, 2015
Puisi jeritan hati janin aborsi | untuk calon bayi dalam kandungan. Pengertian aborsi secara medis, Aborsi merupakan tindakan untuk mengakhiri kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi secara paksa sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, salah satu puisi yang diterbitkan puisibiijak.com menceritakan puisi tentang bayi dalam kandungan yaitu puisi aborsi
Didalam ilmu kedokteran. Aborsi dalam pengertian negatif didefinisikan sebagai pengguguran kandungan secara sengaja karena tak menginginkan janin tersebut, yang begini umumnya sering terjadi atau di lakukan bagi wanita yang hamil diluar nikah.
Dan menurut om wiki aborsi penguguran kandungan atau aborsi merupakan berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yg menyebabkan kematian janin.
Apabila janin lahir selamat (bayi yang masih dalam kandungan hidup) sebelum 38 minggu tetapi setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur.
Mungkin begitulah kira-kira tentang pengertian aborsi yang biasa juga disebut tidak menginginkan adanya calon bayi dalam kandungan yang juga salah satu judul puisi yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak.
Berikut ini daftar judul kumpulan puisi untuk bayi yang masih dalam kandungan atau kata ungkapan cinta untuk calon anak di dalam kandungan diantaranya:
Empat judul puisi untuk bayi yang masih dalam kandungan dirangkai dengan kata kata cinta sebagai bentuk perhatian kepada calon bayi yang masih di dalam kandungan seorang ibu..
Puisi Jeritan Hati Janin Aborsi | Puisi Untuk Bayi di Dalam Kandungan
Bagaimana cerita dalam kumpulan puisi untuk calon bayi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak yang berisi puisi jeritan untuk calon bayi dalam kandungan yang tidak diinginkan kehadiran ibu, dan puisi jeritan hati, dan beberapa puisi tentang bayi atau calon anak yang masih di kandungan ibunya.
Untuk lebih jelasnya Puisi ibu untuk anak dan puisi ayah untuk bayi yang di kandungan disimak saja puisinya berikut iniPUISI ABORSI
Jika kalian tanyakan apa salahku
Tanyakan pada orang tuaku
Apakah pernah aku mengumpat
Mengeluh dan lain sebagainya
Ketidak berdayaanku
Dalam gigil malam
Diantara aroma wangi sampah
Tak membuatku hentikan jerit lelah
Karena apa?
Karena itu yang kubisa
Wahai ibuku telah kau pilih rasa malu
Aku tau lewat perlakuamu
Wahai ibuku..
Jika kelak aku mampu bertahan
Dari perasingan
Aku ingin memelukmu
Dan berdoa untukmu
Tuhan ampunilah ibuku..
PUISI JERITAN HATI
Karya Sufyan Zulkipli
Terlanjur tenggelam di lautan asmara
menyibak tangis di relung jiwa
kau malah pergi dengan menahan derainya netra.
Tahukah kamu apa yang kau tangkap di belenggu besi?
Hanya beralas tirani api.
Hati menjerit terisak menahan sakit
menatap naya terhunus
merapal do'a kau ucap tulus
semua kosong di ambang dusta.
Wahai nona sang jelita!
Perihnya negri naya
jangan umbar kata
jika aksara kau buta.
Di sini, ada yang terhunus, ada yang karam
dan ada yang meradang
kembalilah, tepatilah.
Hati ini bukan taman ceria
yang bisa kau belokan seketika
kau injak seperti bidadari berjalan di atas pelangi.
Puisi untuk si Kecil Dalam Kandungan (calon bayi)oleh: Ratih Sanggarwati
Anakku…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak, engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau lahir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…
----------
Setelah Puisi ibu untuk anak yang masih dalam kandungan, selanjutnya puisi tentang bayi yang masih di dalam kandungan adalah puisi ayah untuk bayi yang di kandung berjudul untuk calon si buah hati.
Puisi Untuk Calon Si Buah Hatiku di Usianya yang 7 BulanBy: kikijay com
Usiamu kini masuk 7 bulan
Sama dengan usia pernikahan ayah dan bunda
Kehadiranmu kini semakin dinanti
Karena kau sibuah hati ayah dan bunda
Buah cinta dan kasih sayang yang menyatu
Sesekali ayah bertanya sedang apa kau di dalam sana
Di dalam rahim bundamu
Kau sangat riang menjawab
Dengan tendangan dan hentakan
Tangan dan kakimu kau pakai
Untuk menyapa ayah, bunda dan dunia
Seakan kau ingin menjawab
Aku sedang santai di sini ayah
Menunggu saatnya aku hadir di dunia
Kadang ayah pun bertanya
Sepertinya kau betah sekali di dalam sana
Kau begitu menikmati hangatnya rahim bundamu
Lebih hangat dari selimut apapun di dunia ini
Kau juga seolah riang bernyanyi
Yang suaranya hanya terdengar detak-detak jantungmu
Mungkin memang cara itu yang kau pakai
Untuk mendendangkan lagu tentang cinta
Tentang kasih dan sayang pada bunda dan ayah
Yang sedang sangat rindu menanti
Kehadiranmu di hari-hari yang kita akan lewati bersama
Anakku...
Kau memang sudah tampak usil dan jahil
Kau colek dan gelitik perut bundamu
Kau tendang-tendang dinding rahimnya
Kau sikut dan tinju kolam ketubanmu
Kau ayunkan tangan melambai ruang
Kau berbisik pada cahaya yang menembus kulit tipis perut bundamu
Kau semaikan rasa yang menyentuh
Kau hangatkan air ketubanmu
Kau berguling-guling berganti posisi
Kau intip di balik cahaya
Kau memang sudah ingin mengetahui
Sudah tak sabar ingin meraih dunia
Dengan semua gerak-gerikmu
Ayolah nak...
Teruskan tunjukkan keberadaanmu
Tunjukkan kehadiranmu
Tunjukkan segala kemauan dan kehendakmu
Tunjukkan semua daya dan upayamu
Tunjukkan semua yang kau mau
Semua yang kau inginkan
Tunjukkan pada kami dan dunia
Bahwa kau akan segera hadir
Untuk merajai segala rasa
Untuk menguasai semua hati
Sampai sini dulu
Catatanku untukmu anak-ku
Di usiamu memasuki 7 bulan
Dalam kandungan bundamu
Love you sayang
Demikianlah puisi jeritan hati janin aborsi dan puisi untuk calon bayi yang masih dalam kandunganSimak/baca juga puisi puisi ibu dan ayah yang lain di blog ini. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ayah dan ibu. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.