Kumpulan Puisi Bangkit
Wednesday, March 11, 2015
Kumpulan puisi bangkit. Bangkit artinya bangun atau memulai kembali. kata bangkit adalah merupakan homonim karena arti-artinya mempunyai ejaan serta pelafalan yang sama akan tetapi maknanya berbeda. Jadi kata bangkit memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga bangkit dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis yang lainnya.
Berkaitan dengan kata bangkit, dbawah ini, dibawah ini dua puisi tentang bangkit, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
Seakan berkelahi dengan kelam
Tanpa rasa hasut yang kuingin
Dan terlepas dari hati yang dingin
Semua terasa hitam tak terlihat
Hanya ada cahaya kecil terperanjat
Akankah itu terang benderang adanya?
Tuk wujudkan mimpi yang nyata selamanya?
Dari jiwa yang teramat sepi
Menuju pancar angan dan mimpi
Beranjak berlari kucoba kepalkan tangan
Hancurkan semua rintangan
Kini ingin kurobohkan jembatan sunyi dalam diri
Agar kelak kurebah di luasnya bahagia yang tak bertepi
-Nanang Heryanto, 090315an ....
Puisi Bangkit Sendiri
Langit senja dibalik tabir kulomonimbus
Menyelimuti luka dunia
Kekacauan buatan manusia
Aku adalah bayangan
Ada terlupakan
Ada terabaikan
Berharap cahaya senja menemani
Seorang yang bukan pahlawan ini
Setan-setan menyindir diri ini
Malaikat tak peduli
Bidadari mencoba menghibur
Menghibur dengan bernyanyi dan menari
Singkat seperti sebuah ilusi
Whiskᥱy coba menemani
Namun tak cukup arti
Mencoba bangkit dari rasa sakit
Dengan cara sendiri meski sulit
Palembang,11 februari 2016
Bangkit Dari Keterpurukan
Kuberanikan diri melangkah.
Walau perlahan tapi pasti.
Berusaha bangkit dari keterpurukan.
Kan ku hapus semua kenangan.
Tuk menyambut masa depan.
Masa lalu adalah ujian.
Proses menuju kedewasaan.
Aku yakin dan percaya.
Aku mampu melakukannya.
Aku mampu melewatinya.
Dan aku harus bisa...
Menjadi orang yang berguna.
PUISI BANGKIT
Kawan sejamanku kini
Sekali berarti kemudian mati
Tidak kawanku lahir pengganti
Kita bangkit tiada henti
Kawan sejamanku kini
Berpangku tangan kesemutan
Kita bangkit dengan kesadaran
Memuncak awang terang hingga hilang pandang.
Bangkit Seorang Marsinah.
Dengan langkah lugu;
Masuk ke pabrik dengan pasrah;
Dagingnya telah menjadi buruh.
Sukma Marsinah merasuknya;
Dengan bangkit Marsinah, pabrik berjalan;
Asap dan kencing pabrik terus mengila.
Daging lugu disedot siang dan malam;
Semakin hari semakin pucat;
Hanya buah kenangan menghiburnya.
Upah peras keringat hanya memenuhi dahaga;
Ia hanya mengatup saja tanpa memikirkan harapan;
Daging dan hati ingin menyatu dengan pabrik.
Lapisan urban membuat bumi gelisah;
Bumi semakin berkerut dengan umurnya;
Bangkai pabrik akan menjadi besi tua berkarat.
Hamparan bangkai pabrik menjadi permadani urban;
Apartemen usang menjadi lumut liar di sisi kota;
Tanah kota compang-camping oleh kehidupan urban.
Alang beton semakin menjamur di tanah kosong;
Tanah merah penuh dengan bongkahan berkarat;
Tulisan dinding kusam menandakan kehidupan.
Bangkit seorang Marsinah terus mengejar waktu;
Sekat keringat pabrik menjadi nadi kehidupannya;
Buah tangan Marsinah adalah devisa negara.
Demikianlah kumpulan puisi Bangkit baca juga aneka puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga tentang bangkit diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata bangkit, dbawah ini, dibawah ini dua puisi tentang bangkit, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi bangkit
- Puisi bangkit sendiri
- Puisi bangkit dari keterpurukan
- Puisi bangkit II
- Puisi bangkit seorang marsinah
PUISI BANGKIT
Jiwa yang terjerat sekamSeakan berkelahi dengan kelam
Tanpa rasa hasut yang kuingin
Dan terlepas dari hati yang dingin
Semua terasa hitam tak terlihat
Hanya ada cahaya kecil terperanjat
Akankah itu terang benderang adanya?
Tuk wujudkan mimpi yang nyata selamanya?
Dari jiwa yang teramat sepi
Menuju pancar angan dan mimpi
Beranjak berlari kucoba kepalkan tangan
Hancurkan semua rintangan
Kini ingin kurobohkan jembatan sunyi dalam diri
Agar kelak kurebah di luasnya bahagia yang tak bertepi
-Nanang Heryanto, 090315an ....
Puisi Bangkit Sendiri
oleh : M Ferry Andrian
Langit senja dibalik tabir kulomonimbusMenyelimuti luka dunia
Kekacauan buatan manusia
Aku adalah bayangan
Ada terlupakan
Ada terabaikan
Berharap cahaya senja menemani
Seorang yang bukan pahlawan ini
Setan-setan menyindir diri ini
Malaikat tak peduli
Bidadari mencoba menghibur
Menghibur dengan bernyanyi dan menari
Singkat seperti sebuah ilusi
Whiskᥱy coba menemani
Namun tak cukup arti
Mencoba bangkit dari rasa sakit
Dengan cara sendiri meski sulit
Palembang,11 februari 2016
Bangkit Dari Keterpurukan
Oleh: Fatimah Az-zahra
Kuberanikan diri melangkah.Walau perlahan tapi pasti.
Berusaha bangkit dari keterpurukan.
Kan ku hapus semua kenangan.
Tuk menyambut masa depan.
Masa lalu adalah ujian.
Proses menuju kedewasaan.
Aku yakin dan percaya.
Aku mampu melakukannya.
Aku mampu melewatinya.
Dan aku harus bisa...
Menjadi orang yang berguna.
PUISI BANGKIT
Oleh: Jani Kusmianto
Kawan sejamanku kiniSekali berarti kemudian mati
Tidak kawanku lahir pengganti
Kita bangkit tiada henti
Kawan sejamanku kini
Berpangku tangan kesemutan
Kita bangkit dengan kesadaran
Memuncak awang terang hingga hilang pandang.
Bangkit Seorang Marsinah.
Karya : Samtriono.
Dengan langkah lugu;Masuk ke pabrik dengan pasrah;
Dagingnya telah menjadi buruh.
Sukma Marsinah merasuknya;
Dengan bangkit Marsinah, pabrik berjalan;
Asap dan kencing pabrik terus mengila.
Daging lugu disedot siang dan malam;
Semakin hari semakin pucat;
Hanya buah kenangan menghiburnya.
Upah peras keringat hanya memenuhi dahaga;
Ia hanya mengatup saja tanpa memikirkan harapan;
Daging dan hati ingin menyatu dengan pabrik.
Lapisan urban membuat bumi gelisah;
Bumi semakin berkerut dengan umurnya;
Bangkai pabrik akan menjadi besi tua berkarat.
Hamparan bangkai pabrik menjadi permadani urban;
Apartemen usang menjadi lumut liar di sisi kota;
Tanah kota compang-camping oleh kehidupan urban.
Alang beton semakin menjamur di tanah kosong;
Tanah merah penuh dengan bongkahan berkarat;
Tulisan dinding kusam menandakan kehidupan.
Bangkit seorang Marsinah terus mengejar waktu;
Sekat keringat pabrik menjadi nadi kehidupannya;
Buah tangan Marsinah adalah devisa negara.
Demikianlah kumpulan puisi Bangkit baca juga aneka puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga tentang bangkit diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.