PUISI BINTIK N A F S U MENGUASAI
Sunday, March 15, 2015
Puisi bintik nʌfsu menguasai. Pengertian nʌfsu adalah keinginan, kecendrungan dari dorongan hati yang kuat bagi manusia untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. terkadang juga bermakna selera. seperti nʌfsu makan atau selera makan.
Nʌfsu, jika menggunakan kosakata "hawa" di depannya, maka terkadang berkonotasi negati yang artinya dikaitkan dengan dorongan hati yg kuat untuk melakukan perkara yang tak baik. Sebab berkaitan langsung dengan pemikiran atau fʌntasi seseorang.
PUISI BINTIK N Ʌ F S U MENGUASAI
Waktu membuat ia tau tentang apa?
Waktu sebagai pelajaran tentang apa?
Disaat asap menutupi mata hati.
Ialah pengetahuan menjadi ruang kegelapan.
Terjualnya cinta...
Terbuangnya hakiki...
Bintik-bintik kegelapan yang merajai.
Dari suara-suara bertopeng kebangsaan.
Betapa remuknya hati ini,
saat manusia saling mencaci_maki.
Sadarkah tentang semua itu,
sejarah mencatat mayat-mayat terbuang tak berdosa.
Dimana cinta didalam hati?
Dimana nurani saling mengasihi?
Kini jurang-jurang kau gali.
Menjadi ranjau kematian dirimu sendiri.
Saat cinta menjadi esensi.
Tanpa disadari bisikan nʌfsu menguasai.
Kegelapan menguasai jiwa yang gelisah.
Tanpa disadari manusia diperbudak nʌfsu memiliki.
[15032015]
PUISI BUKAN N Ʌ F S U
di mana pun kuberada senyummu selalu kusemai dalam piluku meskipun dikau melukai perasaanku sepanjang kuberzikir pada Tuhanku
Tuhanku akan tahu tentang diriku karena kasih dan cintaku padamu bukan karena nʌfsu tapi cinta dan kasih yang tulus dari lubuk hati yang mendalam sedalam lautan yang tak bisa diukur
sm/17/05/2015@siamir
dan sebaliknya engkau bengal dan bringas dikala aku menjadi budak tawananmu,
menuntunmu dalam hal baik
akan menjadi baik,
menurutimu dalam hal buruk
mendatangkan keburukan
dan seburuk buruknya keburukan itu terus berulang
menjadikan ketagihan
Ketika engkau bersanding dengan syahwat (nʌfsu syahwat),
timbulah hasrat,niatan yang terlebih mengajak pada suatu hal yang bᥱjat,
lezat sesa'at
Nʌfsu,engkau terlebih banyak mengajak tenggelam dalam kelalaian,membuat kerusakan
bersabar denganmu,
tenanglah dalam relung jiwa yang luhur,
Jogjakarta 7 maret 2015
PUISI N Ʌ F S U BESAR TENAGA KURANG
nʌfsu besar tenaga kurang
sebegitulah kata orang menilaiku
sebelum aku raja di negeriku
sampai rakyatku terhempas di kutub tak bersalju
hanya janji palsu kuukir di atas pohon rimbun tak berbuah
di kala akar-akarnya merapuh di makan rayap
sungguh harapanku sirna
melihat tingkah laku dunia tak berwarna
pudar akan dimakan waktu
terus menerus rasa simpati pada diriku sirna
enggan bersahabat
mengutuk dalam lara
menyumpah sumpah serapah
karena tak terwujud dalam impian
apa yang kubuat?
apakah turun di pegunungan
atau di lembah terjal?
kupikir langkah kakiku terhapus
janji mengelus tipuan sukma
sm/19092015@siamir
PUISI TERBUAI N Ʌ F S U
napasku masih tersendat
jangan di kau menggunting dalam lipatan
sepanjang tak menyentuh bibirmu
berlumuran dengan lisptik pembawa maut
aku yakin di kau menjadi daun pembungkus
pembungkus mayatku terhempas di tanah tak bersuluh
di kala malaikat mungkar nangkir menyeru padaku
dan aku akan hanya menjawab 'tak tahu'
itulah salahku
mengapa kuabaikan rayuan pulau kelapa
hanyut ditelan kembang mengepas jiwaku
karena di kau iblis penggoda syahwatku
salam, salam, salam
pdlc/29092015@siamir
Demikianlah puisi Bintik nʌfsu menguasai Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Nʌfsu, jika menggunakan kosakata "hawa" di depannya, maka terkadang berkonotasi negati yang artinya dikaitkan dengan dorongan hati yg kuat untuk melakukan perkara yang tak baik. Sebab berkaitan langsung dengan pemikiran atau fʌntasi seseorang.
Kumpulan Puisi Tentang Nʌfsu
Berkaitan dengan kokata nʌfsu di bawah ini beberpa puisi bertama nʌfsu. salah satu penggalan baitnya. "Kerana gurauan semakin pedas Bintik-bintik kegelapan yang merajai Dari suara-suara bertopeng kebangsaan Betapa remuknya hati ini,saat manusia saling mencʌci". Selengkapnya dari bait ini disimak saja puisinya berikut ini.PUISI BINTIK N Ʌ F S U MENGUASAI
Oleh: pujangga gila.
Waktu membuat ia tau tentang apa?Waktu sebagai pelajaran tentang apa?
Disaat asap menutupi mata hati.
Ialah pengetahuan menjadi ruang kegelapan.
Terjualnya cinta...
Terbuangnya hakiki...
Bintik-bintik kegelapan yang merajai.
Dari suara-suara bertopeng kebangsaan.
Betapa remuknya hati ini,
saat manusia saling mencaci_maki.
Sadarkah tentang semua itu,
sejarah mencatat mayat-mayat terbuang tak berdosa.
Dimana cinta didalam hati?
Dimana nurani saling mengasihi?
Kini jurang-jurang kau gali.
Menjadi ranjau kematian dirimu sendiri.
Saat cinta menjadi esensi.
Tanpa disadari bisikan nʌfsu menguasai.
Kegelapan menguasai jiwa yang gelisah.
Tanpa disadari manusia diperbudak nʌfsu memiliki.
[15032015]
PUISI BUKAN N Ʌ F S U
Oleh :siamir marulafau
di mana pun kuberada senyummu selalu kusemai dalam piluku meskipun dikau melukai perasaanku sepanjang kuberzikir pada TuhankuTuhanku akan tahu tentang diriku karena kasih dan cintaku padamu bukan karena nʌfsu tapi cinta dan kasih yang tulus dari lubuk hati yang mendalam sedalam lautan yang tak bisa diukur
sm/17/05/2015@siamir
Puisi N ʌ f s u
Engkau baik dikala menjadi tawananku,dan sebaliknya engkau bengal dan bringas dikala aku menjadi budak tawananmu,
menuntunmu dalam hal baik
akan menjadi baik,
menurutimu dalam hal buruk
mendatangkan keburukan
dan seburuk buruknya keburukan itu terus berulang
menjadikan ketagihan
Ketika engkau bersanding dengan syahwat (nʌfsu syahwat),
timbulah hasrat,niatan yang terlebih mengajak pada suatu hal yang bᥱjat,
lezat sesa'at
Nʌfsu,engkau terlebih banyak mengajak tenggelam dalam kelalaian,membuat kerusakan
bersabar denganmu,
tenanglah dalam relung jiwa yang luhur,
Jogjakarta 7 maret 2015
PUISI N Ʌ F S U BESAR TENAGA KURANG
Oleh :siamir marulafau
nʌfsu besar tenaga kurangsebegitulah kata orang menilaiku
sebelum aku raja di negeriku
sampai rakyatku terhempas di kutub tak bersalju
hanya janji palsu kuukir di atas pohon rimbun tak berbuah
di kala akar-akarnya merapuh di makan rayap
sungguh harapanku sirna
melihat tingkah laku dunia tak berwarna
pudar akan dimakan waktu
terus menerus rasa simpati pada diriku sirna
enggan bersahabat
mengutuk dalam lara
menyumpah sumpah serapah
karena tak terwujud dalam impian
apa yang kubuat?
apakah turun di pegunungan
atau di lembah terjal?
kupikir langkah kakiku terhapus
janji mengelus tipuan sukma
sm/19092015@siamir
PUISI TERBUAI N Ʌ F S U
Oleh ;siamir marulafau
napasku masih tersendatjangan di kau menggunting dalam lipatan
sepanjang tak menyentuh bibirmu
berlumuran dengan lisptik pembawa maut
aku yakin di kau menjadi daun pembungkus
pembungkus mayatku terhempas di tanah tak bersuluh
di kala malaikat mungkar nangkir menyeru padaku
dan aku akan hanya menjawab 'tak tahu'
itulah salahku
mengapa kuabaikan rayuan pulau kelapa
hanyut ditelan kembang mengepas jiwaku
karena di kau iblis penggoda syahwatku
salam, salam, salam
pdlc/29092015@siamir
Demikianlah puisi Bintik nʌfsu menguasai Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.