Puisi Tentang Telaga Biru
Thursday, March 26, 2015
Puisi tentang telaga biru. Telaga adalah semacam danau yg kecil di mana sinar matahari dapat bahkan bisa tembus mencapai dasarnya. Telaga sering juga dipakai sebagi nama-nama tertentu seperti nama perusahaan dan lain-lain.
Telaga juga biasa di jadikan sebuah judul puisi yang menceritakan tentang telaga, yang biasanya mengagumkan sesorang hingga mengkreasikan pemandangan yang di lihat di sekitar telaga tersebut. dalam bentuk tulisan.
Puisi tentantang telaga biru, salah satu judul puisi dari lima puisi ada kesempatan ini, adapun masing masing judulnya antara lain:
Ke lorong-lorong terjal kerikil tajam dan berbatu
Di sana ada jalan setapak menuju sebuah telaga biru
Pelan-pelan kuterus melaju sejengkal demi sejengkal maju
Kutemui dalam perjalananku
Celoteh anak yang lugu semasa layu
Jeritan hati mereka bergeming siapa aku
Siapa ayah ibuku dan tempat tinggalku
Kuterus menapak masuk di area telaga
Kubasuh muka ini dengan air yang jernih
Kutetesi raga ini dengan air putih
Serasa kembali kerongkongan yang kering kerontang pulih
Ohh telaga biru,
Kau penolong dalam perjalanan panjangku
Kujadikan penyejuk di kala kudahaga dan laparku
Semoga perjalananku selamat, dan hanya Alloh Yang Maha Tahu
Bjn26032015
Satu hari disaat cinta pertama kali bersemi
Augustus ketika itu langit siang hari
Deru-deru mobil berlalu-lalang saling mendahului
Riuh, hiruk pikuknya kehidupan yang ada dikota kecil ini
Jalanan sedikit ramai, pejalan-pejalan kaki berhilir mudik
Pukul 01:00 wib tengah hari depan sebuah mini market
Aku tertegun memandangnya di seberang jalan pojok surya kencana
Menatapnya tajam seakan ingin memperjelas penglihatanku
Benarkah sosok itu?
Dia yang selama ini menemani dalam jaga tidurku
Sweater abu dan tas cokelat tua tergantung di pundakmu
Dengan raut wajah sedikit kemerahan semburat di rona
Ya, wajah lugu itu terpampang dihadapanku
Menghias kelopak sudut mata ini tak berkedip
Tiiit...bunyi klakson nyaring membuyarkan pandanganku
Sesaat kulangkahkan kaki ini menghampirimu
Ada degup-degup menderu dalam dadaku
Mengadu debar seperti bertalu-talu
"...". Kupanggil lirih nama mu
Semenit kemudian wajah itu menoleh ragu
Dia terpaku menatapku, seakan bimbang, inikah aku(?)
Lalu dengan perlahan dia bertanya, apakah kamu?
"Ya.". Itulah jawabku
Kau pun tersenyum malu, lalu mengajak ku berlalu
Cibadak, Rabu agustus 2 tahun lalu.
HONY
PLB. 290315
Tapi di sini pada gundukan yang memerah
Pada lembayung hatiku yang me-layu
Pada guguran bunga kamboja yang menaburi
Pada melebam pelupuk mata linangkan air mata
Pada kembang setaman aromakan kepiluan
Harihariku tak lagi hariharimu
Harihariku semusim kemarau panjang
Hariharimu semusim gugur dedaunan
Harihariku tak lagi semusim hariharimu
Tidurmu lelap tak selelap tidurku
Tidurmu lelap dalam haribaanNya
Tidurku tak lelap mengharibaanmu
Tidurmu tak lagi seperaduan tidurku
Baringmu kaku berbalut kafan
Baringku lunglai berbalut rindu
Baringmu disini sebatu nisan
Baringku disisi sepohon kamboja
__________
Pusaramu mempusara hatiku
Adhy Saputra, 020315
PUISI TELAGA
sehitam apa pun keningmu
akan sia-sia jika subuhmu terlena
sirna ditelan embun pagi
percayalah...
yakinlah...
sinar-Ku akan memancar pada setiap insan
jika pintamu mengukir arasy-Ku,Allah
terhindar kejelekan
menggapai surga-Ku
nikmat senikmat telaga susu dan madu
moga-moga Allah paring barokah
sm/15/01/2015@siamir
..purnama bersolek di wajah telaga..
.genit dedaunan cumbui biasmu..
...
telaga berbisik..
..purnama terusik..
ketika aku hadirkan tanya ku padanya..
mengapa ada cinta kalau kini berhias dusta..:
mengapa kita bertemu kalau esok kita hairkàn jemu
------------------
Demikianlah puisi tentang telaga biru. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Telaga juga biasa di jadikan sebuah judul puisi yang menceritakan tentang telaga, yang biasanya mengagumkan sesorang hingga mengkreasikan pemandangan yang di lihat di sekitar telaga tersebut. dalam bentuk tulisan.
Puisi tentantang telaga biru, salah satu judul puisi dari lima puisi ada kesempatan ini, adapun masing masing judulnya antara lain:
- Puisi telaga biru
- Puisi biru diary cintaku
- Puisi merah kuning hijauku tak lagi di lagit biru
- Puisi telaga
- Puisi purnama dan telaga
PUISI TELAGA BIRU
Saat kutelusuri perut bumi bersama angankuKe lorong-lorong terjal kerikil tajam dan berbatu
Di sana ada jalan setapak menuju sebuah telaga biru
Pelan-pelan kuterus melaju sejengkal demi sejengkal maju
Kutemui dalam perjalananku
Celoteh anak yang lugu semasa layu
Jeritan hati mereka bergeming siapa aku
Siapa ayah ibuku dan tempat tinggalku
Kuterus menapak masuk di area telaga
Kubasuh muka ini dengan air yang jernih
Kutetesi raga ini dengan air putih
Serasa kembali kerongkongan yang kering kerontang pulih
Ohh telaga biru,
Kau penolong dalam perjalanan panjangku
Kujadikan penyejuk di kala kudahaga dan laparku
Semoga perjalananku selamat, dan hanya Alloh Yang Maha Tahu
Bjn26032015
PUISI BIRU DIARY CATATANKU
Pinggiran trotoar cibadak sukabumiSatu hari disaat cinta pertama kali bersemi
Augustus ketika itu langit siang hari
Deru-deru mobil berlalu-lalang saling mendahului
Riuh, hiruk pikuknya kehidupan yang ada dikota kecil ini
Jalanan sedikit ramai, pejalan-pejalan kaki berhilir mudik
Pukul 01:00 wib tengah hari depan sebuah mini market
Aku tertegun memandangnya di seberang jalan pojok surya kencana
Menatapnya tajam seakan ingin memperjelas penglihatanku
Benarkah sosok itu?
Dia yang selama ini menemani dalam jaga tidurku
Sweater abu dan tas cokelat tua tergantung di pundakmu
Dengan raut wajah sedikit kemerahan semburat di rona
Ya, wajah lugu itu terpampang dihadapanku
Menghias kelopak sudut mata ini tak berkedip
Tiiit...bunyi klakson nyaring membuyarkan pandanganku
Sesaat kulangkahkan kaki ini menghampirimu
Ada degup-degup menderu dalam dadaku
Mengadu debar seperti bertalu-talu
"...". Kupanggil lirih nama mu
Semenit kemudian wajah itu menoleh ragu
Dia terpaku menatapku, seakan bimbang, inikah aku(?)
Lalu dengan perlahan dia bertanya, apakah kamu?
"Ya.". Itulah jawabku
Kau pun tersenyum malu, lalu mengajak ku berlalu
Cibadak, Rabu agustus 2 tahun lalu.
HONY
PLB. 290315
PUISI MERAH KUNING HIJAUKU TAK LAGI DI LANGIT YANG BIRU
Merah kuning hijauku tak lagi di langit yang biruTapi di sini pada gundukan yang memerah
Pada lembayung hatiku yang me-layu
Pada guguran bunga kamboja yang menaburi
Pada melebam pelupuk mata linangkan air mata
Pada kembang setaman aromakan kepiluan
Harihariku tak lagi hariharimu
Harihariku semusim kemarau panjang
Hariharimu semusim gugur dedaunan
Harihariku tak lagi semusim hariharimu
Tidurmu lelap tak selelap tidurku
Tidurmu lelap dalam haribaanNya
Tidurku tak lelap mengharibaanmu
Tidurmu tak lagi seperaduan tidurku
Baringmu kaku berbalut kafan
Baringku lunglai berbalut rindu
Baringmu disini sebatu nisan
Baringku disisi sepohon kamboja
__________
Pusaramu mempusara hatiku
Adhy Saputra, 020315
PUISI TELAGA
Oleh : siamir marulafau
sehitam apa pun keningmu
akan sia-sia jika subuhmu terlena
sirna ditelan embun pagi
percayalah...
yakinlah...
sinar-Ku akan memancar pada setiap insan
jika pintamu mengukir arasy-Ku,Allah
terhindar kejelekan
menggapai surga-Ku
nikmat senikmat telaga susu dan madu
moga-moga Allah paring barokah
sm/15/01/2015@siamir
PUISI PURNAMA DAN TELAGA
Gemulai halimun menari di atas telaga....purnama bersolek di wajah telaga..
.genit dedaunan cumbui biasmu..
...
telaga berbisik..
..purnama terusik..
ketika aku hadirkan tanya ku padanya..
mengapa ada cinta kalau kini berhias dusta..:
mengapa kita bertemu kalau esok kita hairkàn jemu
------------------
Demikianlah puisi tentang telaga biru. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.