PUISI BAIAT
Friday, April 03, 2015
Puisi baiat. Pengertian Baiat adalah istilah untuk upacara pengangkatan atau peresmian seorang pemimpin. Baiat bisa berupa pengangkatan seorang imam atau ketua agama. Selain itu baiat bisa pula dipergunakan untuk pelantikan kepala negara (presiden).
Upacara baiat biasanya ditandai dengan pengucapan janji atau sumpah. Janji ini diucapkan baik oleh yg mengangkat atau yang melantik juga oleh yang dilantik atau diangkat. Pihak yg melantik akan bersumpah bahwa mereka akan menaati peraturan yg dibuat oleh pemimpin yg mereka angkat.
Demikian pula halnya pemimpin yang dilantik, dia berjanji untuk menaati peraturan yg dia buat serta akan dipakai didalam masyarakat. Janji atau sumpah ini tak berlaku saat pemimpin ternyata melakukan perbuatan yg melanggar hukum Allah.
Istilah bait secara khusus berasal dari tradisi agama Islam. Tradisi ini berasal dari apa yg dilakukan oleh Nabi Muhammad. Abu Bakar Shiddiq merupakan teman Nabi pertama yg dibaiat menjadi khalifah.beliau memimpin negara serta kaum Muslim setelah Nabi Muhammad wafat.
PUISI BAIAT
Ikhlaskan kumencintaimu setulus dua kalimat syahadat
dalam prasasti baiat di emirat kasih sayang dunia akhirat
dalam tahiyyat asmara di kiblat Sang Penguasa Jodoh dan Rahmat
disaksikan s’mua bidadari dan malaikat yang mahapatuh dan taat
di monumen hibat yang sarat karunia, hidayah, dan berkat
Izinkan kumelamarmu seteguh shalat tujuh belas rakaat
yang terpelihara lestari hingga raga mangkat dalam peti mayat
yang kumau lakukan dengan berdiri, duduk, atau rebah sekarat
karena cinta sejati sungguh sarat hikmat, fadilat, dan ihsanat
meski kerap berhias tangis, peluh, jerit pilu di badai bahrulhayat
Restui kumenikahimu selezat puasa di bulan yang teramat keramat
yang menjadi rah’sia janji setia semata di mata Sang Maha Melihat
karena menyayangimu adalah amanah dan ibadat di mihrab iradat
di ujung lorong hitam yang t’lah terkubur maghfirah di pusara t0bat
m’nuju jagat sakinah yang penuh mawaddah dan rahmat ilahiat
Perkenankan kumenafkahimu sesuci infaq, shadaqah, dan zakat
relakan kumerawat cinta kita senikmat wukuf di bukit rahmat
dalam madah-madah muhabat di halte penantian ajal dan kiamat
di hari ketika engkau mengantarku dengan berlaksa tahlil dan munajat
dengan amat muhklis, walau matamu sembab dan hatimu tersayat-sayat
Bumi Allah, 3 April 2015
Demikianlah puisi bait. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Upacara baiat biasanya ditandai dengan pengucapan janji atau sumpah. Janji ini diucapkan baik oleh yg mengangkat atau yang melantik juga oleh yang dilantik atau diangkat. Pihak yg melantik akan bersumpah bahwa mereka akan menaati peraturan yg dibuat oleh pemimpin yg mereka angkat.
Demikian pula halnya pemimpin yang dilantik, dia berjanji untuk menaati peraturan yg dia buat serta akan dipakai didalam masyarakat. Janji atau sumpah ini tak berlaku saat pemimpin ternyata melakukan perbuatan yg melanggar hukum Allah.
Istilah bait secara khusus berasal dari tradisi agama Islam. Tradisi ini berasal dari apa yg dilakukan oleh Nabi Muhammad. Abu Bakar Shiddiq merupakan teman Nabi pertama yg dibaiat menjadi khalifah.beliau memimpin negara serta kaum Muslim setelah Nabi Muhammad wafat.
PUISI BAIAT
Karya: Sang Mahadewa Cinta
Ikhlaskan kumencintaimu setulus dua kalimat syahadatdalam prasasti baiat di emirat kasih sayang dunia akhirat
dalam tahiyyat asmara di kiblat Sang Penguasa Jodoh dan Rahmat
disaksikan s’mua bidadari dan malaikat yang mahapatuh dan taat
di monumen hibat yang sarat karunia, hidayah, dan berkat
Izinkan kumelamarmu seteguh shalat tujuh belas rakaat
yang terpelihara lestari hingga raga mangkat dalam peti mayat
yang kumau lakukan dengan berdiri, duduk, atau rebah sekarat
karena cinta sejati sungguh sarat hikmat, fadilat, dan ihsanat
meski kerap berhias tangis, peluh, jerit pilu di badai bahrulhayat
Restui kumenikahimu selezat puasa di bulan yang teramat keramat
yang menjadi rah’sia janji setia semata di mata Sang Maha Melihat
karena menyayangimu adalah amanah dan ibadat di mihrab iradat
di ujung lorong hitam yang t’lah terkubur maghfirah di pusara t0bat
m’nuju jagat sakinah yang penuh mawaddah dan rahmat ilahiat
Perkenankan kumenafkahimu sesuci infaq, shadaqah, dan zakat
relakan kumerawat cinta kita senikmat wukuf di bukit rahmat
dalam madah-madah muhabat di halte penantian ajal dan kiamat
di hari ketika engkau mengantarku dengan berlaksa tahlil dan munajat
dengan amat muhklis, walau matamu sembab dan hatimu tersayat-sayat
Bumi Allah, 3 April 2015
Demikianlah puisi bait. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.