Skip to main content

Puisi Menunggu Hatimu Luluh

Puisi Menunggu Hatimu Luluh
Puisi menunggu hatimu luluh. Hati adalah bagian paling mulia serta yang murni dari seluruh bagian anggota tubuh manusia, dari hati memutuskan suatu kepastian, cinta dan lain lain, hati bagian tubuh manusia yg paling rawan terkena fitnah sebagai akibatnya hati mudah terbolak- balikkan. dalam hal ini mudah merasa atau peka. makanya hendaklah kita menempa atau mendidik, mengarahkan hati kita kepada suatu hal yang baik, bukan mengarahkan pada kesesatan.

Karena dengan hati sifat manusia akan rusak karena dengan hati yang luka manusia bisa gelap mata dan melakukan hal yang di di luar penalaran. isi hati manusia memang sulit di tebak maka berhati hati lah dengan hati. jangan sampai hati yang sepi. menggelapkan mata.

Berkaitan dengan hati, berikut ini dua puisi bertema hatimu, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi menunggu hatimu luluh
  2. Puisi hatimu hatiku
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "mata dan bicara dari hati ke hati Dan kau menutup isyaratkan untuk ku pergi Tanpa alasan kau abaikan yg terjadi Mengapa sampai dekatnya jarak menjadi pembatas, menutup hatiku dari hatimu". selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Menunggu Hatimu Luluh

Sering ku mencoba menyelami hatimu
Mencari tahu apa yg ada dibenakmu
Namun tak jawaban yg ku temukan
Dan kau pun perlahan menghindarinya

Bertatap mata dan bicara dari hati ke hati
Dan kau menutup isyaratkan untuk ku pergi
Tanpa alasan kau abaikan yg terjadi
Mengapa sampai dekatnya jarak menjadi pembatas

Kapankah hatimu luluh mengatakannya
Sebabnya apa membuatku serba salah
Haruskah ikatan kita berdua terputus
Baru semua benerang dan nampak jelas

Akar yg menjadi permasalahannya
Hanyalah kamu yg diam seribu bahasa
Menunggu dan menunggu kejujuranmu
Tak ada suara yg menjelaskannya kini tak beralasan lagi

-Karno-


Puisi Hatimu Hatiku

Aku msh di sini bertahan pada ilusi,
sendiri menggenggam mimpi
dan saat rindu menjadi suara hati

Aku masih di sini menanti sang rembulan
hantarkan sapa telah terpilih menjadi satu
ku tak kuasa lagi memilah
mana rasa ku dan mana rasamu,
mana hatimu dan mana hatiku,

Setiap aku mencoba untuk menutup hatiku dari hatimu
seakan tertutup juga aliran nafas ku
ternyata engkau lah nafas hidup ku...

Pwt..200415
Nugi

Demikianlah puisi menuggu hatimu luluh. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.