Skip to main content

Puisi Panas Menggelora

Puisi Panas Menggelora
Puisi panas menggelora. Panas dikenal sebagai energy yang berpindah akibat perbedaan suhu. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Begitulah pengertian panas menurut "om wiki"

Dan sumber panas terbesar di bumi adalah matahari, dengan adanya energi panas matahari, bumi menjadi hangat, Panas matahari membuat suhu udara di Bumi sesuai untuk kehidupan. Panas matahari tidak sedikit dimanfaatkan oleh manusia. Seperti menjemur dan lain sebagainya.

Panas matahari juga, yang menginpirasi judul di atas, panas menggelora. ada tiga puisi panas. masing masing judulnya.
  • Puisi panas menggelora
  • Puisi panas
  • Puisi panasnya api abu
Salah satu penggelan baitnya. "Masihkah langit bersahabat dengan kita,yang membara laksana membakar Seoalah langit mengardik manusia aku tak sanggup menahan panas mengelora. terik mentari Menyengat di kulit ari Kapan sang bayu datang menghampiri". Selengkapnya dari bait ini disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI PANAS MENGGELORA

Siang di sudut kotaku
Dikala daun daun lunglai dan layu
Saat butiran peluh tercecer diantara kainku
Bumi seakan mendesau...

Saat sebongkah rasa merasuk di hati
Satu pertanyaan menjadi tanda tanya
Masih kah langit bersahabat dengan kita
Diamana awan-awan pelindung bersembunyi

Panas yang membara laksana membakar bumi seisinya
Seoalah langit mengardik manusia dengan tingkahnya
Panas yang membara membumi hanguskan pengeluhnya
Seolah tak ada ampun lagi menyapa

Aku tak sanggup menahan
Seolah panas ini mengelora
Masihkah ada sisa sisa awan yang tersimpan
Datalangh sejenak, hadirlah memayungi kotaku yang panas

Anderline
BLPN 040415


PUISI PANAS

Panasnya terik mentari
Menyengat di kulit ari
Kapan sang bayu datang menghampiri
Tuk usikkan hembusanmu hadir di sini

Kutunggu kau senja
Datanglah tepat pada waktunya
Kan kuraih sebagai penyejuk hawa
Yang terasa gersang gerah seketika

Wahai sang awan
Datanglah dengan segera
Pekat dan hitammu kutunggu menyapa
Agar suasana kembali segar seperti sedia kala

Turunlah sang awan
Titik" airmu sebagai 0bat kepanasan
Ya Allah turunkan tetesan air hujan
Agar segar kembali lelayu dedaunan
Aamiin


Puisi Panasnya Api Abu
karya: gilang

Saat keringat merah menetes..
Diatas aspal saksi keggagalan.. .
Api sang muda menjadi tak berarti..
Membakar terang dengan hebatnya.

Hingga tersisa luka dan penyesalan.. .
Hanya karna tak mengenal.
Mengubah hutan menjadi abu.
Membiarkan laut mengering.

Sang tua kini menggigil.
Segan melihat ke depan.
Adakah yang mengerti. ..
Untuk mempertanyakan.
Apakah ini harus terjadi
---------------

Demikianlah puisi Panas mengelora. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.