Puisi Panas Menggelora
Saturday, April 04, 2015
Puisi panas menggelora. Panas dikenal sebagai energy yang berpindah akibat perbedaan suhu. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Begitulah pengertian panas menurut "om wiki"
Dan sumber panas terbesar di bumi adalah matahari, dengan adanya energi panas matahari, bumi menjadi hangat, Panas matahari membuat suhu udara di Bumi sesuai untuk kehidupan. Panas matahari tidak sedikit dimanfaatkan oleh manusia. Seperti menjemur dan lain sebagainya.
Panas matahari juga, yang menginpirasi judul di atas, panas menggelora. ada tiga puisi panas. masing masing judulnya.
Dikala daun daun lunglai dan layu
Saat butiran peluh tercecer diantara kainku
Bumi seakan mendesau...
Saat sebongkah rasa merasuk di hati
Satu pertanyaan menjadi tanda tanya
Masih kah langit bersahabat dengan kita
Diamana awan-awan pelindung bersembunyi
Panas yang membara laksana membakar bumi seisinya
Seoalah langit mengardik manusia dengan tingkahnya
Panas yang membara membumi hanguskan pengeluhnya
Seolah tak ada ampun lagi menyapa
Aku tak sanggup menahan
Seolah panas ini mengelora
Masihkah ada sisa sisa awan yang tersimpan
Datalangh sejenak, hadirlah memayungi kotaku yang panas
Anderline
BLPN 040415
Menyengat di kulit ari
Kapan sang bayu datang menghampiri
Tuk usikkan hembusanmu hadir di sini
Kutunggu kau senja
Datanglah tepat pada waktunya
Kan kuraih sebagai penyejuk hawa
Yang terasa gersang gerah seketika
Wahai sang awan
Datanglah dengan segera
Pekat dan hitammu kutunggu menyapa
Agar suasana kembali segar seperti sedia kala
Turunlah sang awan
Titik" airmu sebagai 0bat kepanasan
Ya Allah turunkan tetesan air hujan
Agar segar kembali lelayu dedaunan
Aamiin
Puisi Panasnya Api Abu
Saat keringat merah menetes..
Diatas aspal saksi keggagalan.. .
Api sang muda menjadi tak berarti..
Membakar terang dengan hebatnya.
Hingga tersisa luka dan penyesalan.. .
Hanya karna tak mengenal.
Mengubah hutan menjadi abu.
Membiarkan laut mengering.
Sang tua kini menggigil.
Segan melihat ke depan.
Adakah yang mengerti. ..
Untuk mempertanyakan.
Apakah ini harus terjadi
---------------
Demikianlah puisi Panas mengelora. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Dan sumber panas terbesar di bumi adalah matahari, dengan adanya energi panas matahari, bumi menjadi hangat, Panas matahari membuat suhu udara di Bumi sesuai untuk kehidupan. Panas matahari tidak sedikit dimanfaatkan oleh manusia. Seperti menjemur dan lain sebagainya.
Panas matahari juga, yang menginpirasi judul di atas, panas menggelora. ada tiga puisi panas. masing masing judulnya.
- Puisi panas menggelora
- Puisi panas
- Puisi panasnya api abu
PUISI PANAS MENGGELORA
Siang di sudut kotakuDikala daun daun lunglai dan layu
Saat butiran peluh tercecer diantara kainku
Bumi seakan mendesau...
Saat sebongkah rasa merasuk di hati
Satu pertanyaan menjadi tanda tanya
Masih kah langit bersahabat dengan kita
Diamana awan-awan pelindung bersembunyi
Panas yang membara laksana membakar bumi seisinya
Seoalah langit mengardik manusia dengan tingkahnya
Panas yang membara membumi hanguskan pengeluhnya
Seolah tak ada ampun lagi menyapa
Aku tak sanggup menahan
Seolah panas ini mengelora
Masihkah ada sisa sisa awan yang tersimpan
Datalangh sejenak, hadirlah memayungi kotaku yang panas
Anderline
BLPN 040415
PUISI PANAS
Panasnya terik mentariMenyengat di kulit ari
Kapan sang bayu datang menghampiri
Tuk usikkan hembusanmu hadir di sini
Kutunggu kau senja
Datanglah tepat pada waktunya
Kan kuraih sebagai penyejuk hawa
Yang terasa gersang gerah seketika
Wahai sang awan
Datanglah dengan segera
Pekat dan hitammu kutunggu menyapa
Agar suasana kembali segar seperti sedia kala
Turunlah sang awan
Titik" airmu sebagai 0bat kepanasan
Ya Allah turunkan tetesan air hujan
Agar segar kembali lelayu dedaunan
Aamiin
Puisi Panasnya Api Abu
karya: gilang
Saat keringat merah menetes..Diatas aspal saksi keggagalan.. .
Api sang muda menjadi tak berarti..
Membakar terang dengan hebatnya.
Hingga tersisa luka dan penyesalan.. .
Hanya karna tak mengenal.
Mengubah hutan menjadi abu.
Membiarkan laut mengering.
Sang tua kini menggigil.
Segan melihat ke depan.
Adakah yang mengerti. ..
Untuk mempertanyakan.
Apakah ini harus terjadi
---------------
Demikianlah puisi Panas mengelora. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.