Puisi Peminta-minta
Wednesday, April 29, 2015
Puisi peminta-minta. Peminta minta erat kaitannya dengan seorang yang mengemis, sebagaimana pengertian mengemis adalah hal yang dilakukan oleh seseorang yang membutuhkan uang, makanan, tempat tinggal atau hal lainnya dari orang yang mereka temui dengan meminta. Umumnya di kota besar sering terlihat pengemis meminta uang, makanan atau benda lainnya.
Berkaitan dengan kata peminta-minta, judul puisi di kesempatan berjudul peminta minta, Bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Bercompang-camping
Pengemis jalanan, tertatih-tatih
Berambut gimbal
Beralas kasut tambal
Berwajah kusut, kumal
Berjalan meminta-minta
Belas kasihan seseorang yang bangga
Akan harta yang seharus dibagi dua
Masai,
Terlihai lunglai
Tungkai pun tak setegak tonggak
Pasrah,
Berandai, sebuah mukzizat
Datang menghampirinya
Sudut kelopak keriput
Meliput lingkaran gelap
Yang menaungi kedua bibir mata
Tak,
Bahagiakah?
Senyuman sang tuna wisma
Tak,
Perihkah?
Sudut mata yang bertelaga
Terhimpit beban nestapa
Dunia berbatu derita
Kerikil menusuk, seribu debu menoda
Sang pengais kepingan sisa
Dari sudut jalanan, tong pun periksa
Mengaduk-aduk makanan menyisir tempa
H.S
PLB. 290415
Demikianlah puisi peminta-minta. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata peminta-minta, judul puisi di kesempatan berjudul peminta minta, Bagaimana puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Peminta-minta
Berbau, lusuhBercompang-camping
Pengemis jalanan, tertatih-tatih
Berambut gimbal
Beralas kasut tambal
Berwajah kusut, kumal
Berjalan meminta-minta
Belas kasihan seseorang yang bangga
Akan harta yang seharus dibagi dua
Masai,
Terlihai lunglai
Tungkai pun tak setegak tonggak
Pasrah,
Berandai, sebuah mukzizat
Datang menghampirinya
Sudut kelopak keriput
Meliput lingkaran gelap
Yang menaungi kedua bibir mata
Tak,
Bahagiakah?
Senyuman sang tuna wisma
Tak,
Perihkah?
Sudut mata yang bertelaga
Terhimpit beban nestapa
Dunia berbatu derita
Kerikil menusuk, seribu debu menoda
Sang pengais kepingan sisa
Dari sudut jalanan, tong pun periksa
Mengaduk-aduk makanan menyisir tempa
H.S
PLB. 290415
Demikianlah puisi peminta-minta. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.