Puisi Redup Sang Surya
Sunday, April 19, 2015
Puisi redup sang surya. Surya merupakan kata lain dari matahri selain mentari, sebagaimana di ketahui matahari adalah bola raksasa yg terbentuk dari gas hidrogen serta helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yg berperan sebagai pusat tata surya.
Berkaitan dengan surya, salah satu dari tiga puisi campuran dikesempatan ini, berjudul redup sang surya, adapun masing masing judul puisinya, antara lain
Perlahan hembusan angin mendesir
Menawarkan kesejukan pada pori pori
Membasuh selaksa peluh yang mengalir
Redup sang surya kini terlukis
Diatas bentangan awan yang memayung
Melukis diantara bias bias cakrawala
Yang mengelepar menanti senja
Seiring angin berhembus
Ketika Redup sang surya berganti
Sinar memerah memancar
Menghias diantara lembah dan bukit
Hadirkan kesejukan di senja hari
Anderliine.
BLPN 190415
Dalam gema ruang sumpek yang menghujam
Mengeliat laksana benang kusut yang memekat
Menghentak, memaksa raga bertahan dalam rintihan penat
Seolah menahan badai yang selalu menghadang
Dalam sesaknya waktu yang tiada berujung
Penat dan letih yang selalu jadi kelu kesah
Dari germerlapnya warna warni kehidupan
Dari hiruk pikuk senyap yang menjamah rasa
membenam kan hingga telena sampai tengang
Singkirkan sesaat, nikmati waktu ini walau sekejap
lupakan penat, lepaskan beban pikiran
rangkai hari ini menjadi hari indah
..dengan semerbak kasih penawar penat
Anderline.
BLPN 190415
Di agungkan seakan tak ada saingan
Diantara akasara yang bertebaran di jagat maya
Engkau selalu di dendangkan dan di bicarakan
Meskipun engkau bertabur duka
Bergelimangan suka. pemujamu selalu mendendangkan, menyebutmu
Dengan nada nada sendu hingga riang gembira
Sungguh engkau membius nalar manusia untuk menyebutmu
Dari penjuru cakrawala, hingga ujung buana
Dari yang tua hingga yang muda,semua terlena
Pada taburan kata cinta, dan mengagungkannya
dari sudut pandang yang berbeda beda
Begitu eloknnya engkau di sebut
Hingga kusebut engkau mahadewa kata
Yang selalu menghiasi dan mewarnai ragam aksara penyair
Untuk meracikmu hingga menjadi bait puisi, atau kata cinta
Yang selalu di dendangkan
Anderline.
BLPN 190415
Demikianlah Puisi redup sang surya. Baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini. semoga puisinya menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan surya, salah satu dari tiga puisi campuran dikesempatan ini, berjudul redup sang surya, adapun masing masing judul puisinya, antara lain
- Puisi redup sang surya
- Puisi lupakan penat
- Puisi dahsyatnya kata cinta
PUISI REDUP SANG SURYA
Dan ketika sang surya mulai redupPerlahan hembusan angin mendesir
Menawarkan kesejukan pada pori pori
Membasuh selaksa peluh yang mengalir
Redup sang surya kini terlukis
Diatas bentangan awan yang memayung
Melukis diantara bias bias cakrawala
Yang mengelepar menanti senja
Seiring angin berhembus
Ketika Redup sang surya berganti
Sinar memerah memancar
Menghias diantara lembah dan bukit
Hadirkan kesejukan di senja hari
Anderliine.
BLPN 190415
PUISI LUPAKAN PENAT
Setelah sekian hari terperangkapDalam gema ruang sumpek yang menghujam
Mengeliat laksana benang kusut yang memekat
Menghentak, memaksa raga bertahan dalam rintihan penat
Seolah menahan badai yang selalu menghadang
Dalam sesaknya waktu yang tiada berujung
Penat dan letih yang selalu jadi kelu kesah
Dari germerlapnya warna warni kehidupan
Dari hiruk pikuk senyap yang menjamah rasa
membenam kan hingga telena sampai tengang
Singkirkan sesaat, nikmati waktu ini walau sekejap
lupakan penat, lepaskan beban pikiran
rangkai hari ini menjadi hari indah
..dengan semerbak kasih penawar penat
Anderline.
BLPN 190415
PUISI DAHSYATNYA KATA CINTA
Segitu dahsyat engkau dipujaDi agungkan seakan tak ada saingan
Diantara akasara yang bertebaran di jagat maya
Engkau selalu di dendangkan dan di bicarakan
Meskipun engkau bertabur duka
Bergelimangan suka. pemujamu selalu mendendangkan, menyebutmu
Dengan nada nada sendu hingga riang gembira
Sungguh engkau membius nalar manusia untuk menyebutmu
Dari penjuru cakrawala, hingga ujung buana
Dari yang tua hingga yang muda,semua terlena
Pada taburan kata cinta, dan mengagungkannya
dari sudut pandang yang berbeda beda
Begitu eloknnya engkau di sebut
Hingga kusebut engkau mahadewa kata
Yang selalu menghiasi dan mewarnai ragam aksara penyair
Untuk meracikmu hingga menjadi bait puisi, atau kata cinta
Yang selalu di dendangkan
Anderline.
BLPN 190415
Demikianlah Puisi redup sang surya. Baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini. semoga puisinya menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.