Puisi Aku Hanyalah Debu-Debu Jalanan
Tuesday, May 12, 2015
Puisi aku hanyalah debu-debu jalanan. Bila di pandang oleh mata ,Yang selalu menghalangi pandangan Haruskah aku memaksa tuk bertahan Dengan sebuah perbedaan Yang sengaja kau lakukan Apa yang terpatri di diri.
Pragraf diatas salah satu bait dari dua puisi dikesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
Ketika sebuah perbedaan yang selalu kau tampakkan padaku
Jelas !!
Ini melukai hatiku
Mungkin aku tak seindah yang kau lihat disana
Yang nampak begitu sempurna
Bila di pandang oleh mata
Aku hanyalah debu-debu jalanan
Yang selalu menghalangi pandangan
Haruskah aku memaksa tuk bertahan
Dengan sebuah perbedaan
Yang sengaja kau lakukan
#Febri
Bpp, 130515
Puisi Aku Hanya
Tuhan, jika malam telah tiba
aku hanya cicitan kelelawar
bertunangan pada angin, lalu sepi
kemana harus kusudahi?
Dan di sampingnya adalah mawar di dalam sangkar
tumbuh bersama selesainya angka-angka sepi
yang kemarin adalah angin
berjelaga rupa sampai luka-luka bertanya padanya
Haruskah aku serupa mawar tersangkar dalam malam yang bingar?
sedang kulit di pundakku sudah jemu
bertanya sampai kapan luka dan sepi
berjelaga tenang yang paling sayang
Tegal, 22 Des 2015.
Demikianlah puisi aku hanya debu-debu jalanan, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Pragraf diatas salah satu bait dari dua puisi dikesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi aku hanyalah debu-debu jalanan
- Puisi aku hanya
Puisi Aku Hanyalah Debu-Debu Jalanan
Mungkin ini tak adil untukkuKetika sebuah perbedaan yang selalu kau tampakkan padaku
Jelas !!
Ini melukai hatiku
Mungkin aku tak seindah yang kau lihat disana
Yang nampak begitu sempurna
Bila di pandang oleh mata
Aku hanyalah debu-debu jalanan
Yang selalu menghalangi pandangan
Haruskah aku memaksa tuk bertahan
Dengan sebuah perbedaan
Yang sengaja kau lakukan
#Febri
Bpp, 130515
Puisi Aku Hanya
Karya: Aerul
Tuhan, jika malam telah tibaaku hanya cicitan kelelawar
bertunangan pada angin, lalu sepi
kemana harus kusudahi?
Dan di sampingnya adalah mawar di dalam sangkar
tumbuh bersama selesainya angka-angka sepi
yang kemarin adalah angin
berjelaga rupa sampai luka-luka bertanya padanya
Haruskah aku serupa mawar tersangkar dalam malam yang bingar?
sedang kulit di pundakku sudah jemu
bertanya sampai kapan luka dan sepi
berjelaga tenang yang paling sayang
Tegal, 22 Des 2015.
Demikianlah puisi aku hanya debu-debu jalanan, baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.