Skip to main content

Puisi Alunan Riuh Sepotong Hati

Puisi Alunan Riuh Sepotong Hati
Puisi alunan riuh sepotong roti. Sepotong artinya separuh, kata sepotong berasal dari kata dasar potong yang artinya kata penggolong bilangan bagi berbagaibagai benda,dan pengertia hati seperti pada kosakata judul, hati adalah Hati adalah salah satu bagian yg sakral dalam diri setiap manusia, bagian ini seringkali melibatkan banyak hal dan juga dapat mempengaruhi setiap sudut kehidupan dari setiap pribadi manusia.

Alunan riuh sepotong hati, salah satu judul dari dua puisi tentang sepotong di kesempatan ini,adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi Alunan riuh sepotong hati
  2. Puisi sepotong roti
Salah satu penggaan bait dari kedua puisi tentang sepotong tersebut. "Kesedihanku tak dapat kuceritakan Ku tak mampu mengartikan Yang kutahu ku seperti berdiri di tepi jurang yg siap untuk menarikku, Dan mungkin takkan pernah kembali". Selengkapnya dari bait ini,disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Alunan Riuh Sepotong Hati

Tanpa kusadari air mata ini berurai
Karena menahan hati yg bergetar begitu hebat
Terguncang rasa yg tak dapat terbendung
Rasa yg kerap hadir dan tak mau beranjak pergi

Kesedihanku tak dapat kuceritakan
Ku tak mampu mengartikan
Yang kutahu ku seperti berdiri di tepi jurang yg siap untuk menarikku
Menarik jiwa yngg begitu rapuh
Menelan seluruh kekuatan yang selama ini kubangun
Merenggut asa, mencabik setiap ruas nadi

Akankah kuterjatuh
Tenggelam dalam ruang hampa yg tak berujung
Terperangkap dalam palung keterasingan
Dan mungkin takkan pernah kembali

By: Cahaya Pelindungku (baity)


Puisi Sepotong Roti
Oleh : VJ

Tatap berjuta makna menyesak didada...
Pada pandangan yang menarik jiwa....
Terpesonanya hasrat namun hanya damba...
Saat terpaku aroma dibalik kaca....

Ada gerimis yang menggumpal dimata....
Sibocah kurus hanya menatap pada inginnya...
Godaan sibundar manis amatlah mempengaruhinya....
Terisak menoleh recehan yang tak cukup membelinya...

Apakah rasa kelembutan itu saat tersentuh bibirnya...
Butiran coklat tak pernah dimengerti nikmatnya....
Kentalnya susu hanyalah minat dahaganya...
Saat bocah mewah melintas penuh tawa...

Dan kaki yang berat menyeret raganya...
Menjauh dan melupakan mimpi yang tak mungkin untuknya....
Ada sinar redup memancar dihatinya...
Bila waktunya dia akan penuh senyum menggigitnya....

Kamis,27 agust'15< Demikianlah puisi alunan riuh sepotong hati. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.