Puisi Ibu Tersayang
Saturday, May 16, 2015
Puisi ibu tersayang. Seorang ibu adalah sosok laksana malaikat tanpa sayap hadir didalam hidup kita sebagai anak. dari rahim ibu kita bisa hadir di dunia. dengan pengorbannya dia mengandung serta melahirkan, bukan itu saja kasih sayang ibu, tak pernah terganti didunia ini, serta pernah terhenti sepanjang zaman.
Seorang ibu bagaikan matahari yg selalu bersinar, menghangatkan anank-anaknya dengan kasih sayangnya. Besarnya kasih sayang serta pengorbanan memberikan banyak apresiasi sebagai pernyataan dalam kasih, sayang, cinta serta terima kasih dalam bentuk puisi ibu.
Puisi Ibu, Ini Suratku Untukmu
Sejak ini aku sendiri
Hanya aku berselimut mimpi
Menimang sepi, aku terlelap tiada menemani
Aku bukan sedih, aku resah tiada labuhan hati
Mah, aku duduk bersama hujan
Duduk sendiri menikmati kemana air kan berlari
Dan tiada rembulan yang menyatu bersama angan
Semua tergores dengan sisa-sisa awan berkabut mimpi
Mah, aku tahu kau merindukanku
Hingga aku terlelap saja, kau selalu memberi
Bukan untuk bersua dalam janji
Kau hadir dalam kata hati
Kesinilah mah bersamaku
Menikmati hujan di waktu rembulan tiada sapa
Karena aku sendiri ragu, akan kisahnya
Mencintaiku dalam bait puisi kelana
Semua tiada pernah berjumpa
Yang tertulis hanya buai senduh air jingga
Dan aku telah bersaksi di bawah deras hujan
Kemana hati ini kan berlari dari sepi
Aku akan selalu merindukanmu, wahai mamahku
tersayang
Jakarta 17 Mei 2015.
akupun bersimpuh dibawahmu
untaian benang selimut hangat
faedah baru kasih-sayang
ibu yang selalu yang memelukku
kala angin dingin menerpaku
nyaman dan hangat terasa
upaya syahdu senantiasa
rahmat-Mu begitu indah Ya Allah
hingga kini aku beranjak lebih
imajinasi hatipun menyerah
dari apa yang tercurah
apakah aku harus bersyukur
yang selama ini kudapat
ataukah aku harus membalas
ternyata lebih dari itu
walau lelah dan letih
kau tetap berjalan
demi anak mu
ibu... ibu... ibu
ku ucap nama mu dalam doa ku
atas syukur kau telah berjuang demi ku
kau rela korbnkan tenaga mu
tanpa mu ku tak akan bertahan
kan ku balas jasa mu nanti
ibu...oh...ibu
terimakasih ku ucap ibu...
Puisi Surat Untuk Nenek Tua
Di hari itu, kau duduk tengah-tengah runtut tanya
Dari seseorang yang mengabdi negara
Isak tangismu ditentang tanya
Kau masih diselimut wajah duka
Entah dimana kau beranikan diri
Mengembalikan rasa lapar hingga kenyang lagi
Bukan kau saja yang seperti ini, raga-raga
terlantar haus keadilan
Seperti apa yang kau rasakan duduk di kursi
pertanyaan
Sabarlah nek, kau tahu negeri ini kaya
Mengapa kau selalu duduk di sudut rumah tua
Karena kau tahu, nasibmu tiada seberapa
Sabar dan sabarlah nek, keadilan akan menyentuh
hati yang melihat dan membaca
Jakarta 18 Mei 2015.
Demikianlah Puisi ibu tersayang. Simak/baca juga puisi ibu yang lain di blog ini. Semoga puisi ibu diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Seorang ibu bagaikan matahari yg selalu bersinar, menghangatkan anank-anaknya dengan kasih sayangnya. Besarnya kasih sayang serta pengorbanan memberikan banyak apresiasi sebagai pernyataan dalam kasih, sayang, cinta serta terima kasih dalam bentuk puisi ibu.
Puisi untuk ibu tersayang
Begitu banyak untaian istilah dan kata yg ditujukan untuk ibu yang terkadang memberikan kesadaran bahwa pengorbanan serta kasih sayang ibu yg diberikan pada anaknya tak pernah berhenti. berkaitan dengan kata ibu, di bawah ini puisi tentang ibu, yaitu ibu tersayang, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.- Puisi mah ini surat untukmu
- Puisi puisi untukmu ibu tersayang
- Puisi terima kasih ibu
- Puisi surat untuk nenek tua
Puisi Ibu, Ini Suratku Untukmu
Penyair Kecil
Sejak ini aku sendiriHanya aku berselimut mimpi
Menimang sepi, aku terlelap tiada menemani
Aku bukan sedih, aku resah tiada labuhan hati
Mah, aku duduk bersama hujan
Duduk sendiri menikmati kemana air kan berlari
Dan tiada rembulan yang menyatu bersama angan
Semua tergores dengan sisa-sisa awan berkabut mimpi
Mah, aku tahu kau merindukanku
Hingga aku terlelap saja, kau selalu memberi
Bukan untuk bersua dalam janji
Kau hadir dalam kata hati
Kesinilah mah bersamaku
Menikmati hujan di waktu rembulan tiada sapa
Karena aku sendiri ragu, akan kisahnya
Mencintaiku dalam bait puisi kelana
Semua tiada pernah berjumpa
Yang tertulis hanya buai senduh air jingga
Dan aku telah bersaksi di bawah deras hujan
Kemana hati ini kan berlari dari sepi
Aku akan selalu merindukanmu, wahai mamahku
tersayang
Jakarta 17 Mei 2015.
Puisi untukmu ibu tersayang
tangisku menjadi awal kehidupankuakupun bersimpuh dibawahmu
untaian benang selimut hangat
faedah baru kasih-sayang
ibu yang selalu yang memelukku
kala angin dingin menerpaku
nyaman dan hangat terasa
upaya syahdu senantiasa
rahmat-Mu begitu indah Ya Allah
hingga kini aku beranjak lebih
imajinasi hatipun menyerah
dari apa yang tercurah
apakah aku harus bersyukur
yang selama ini kudapat
ataukah aku harus membalas
ternyata lebih dari itu
Puisi terimakasih ibu
berjuang walau seorang diriwalau lelah dan letih
kau tetap berjalan
demi anak mu
ibu... ibu... ibu
ku ucap nama mu dalam doa ku
atas syukur kau telah berjuang demi ku
kau rela korbnkan tenaga mu
tanpa mu ku tak akan bertahan
kan ku balas jasa mu nanti
ibu...oh...ibu
terimakasih ku ucap ibu...
Puisi Surat Untuk Nenek Tua
Penyair Kecil
Di hari itu, kau duduk tengah-tengah runtut tanyaDari seseorang yang mengabdi negara
Isak tangismu ditentang tanya
Kau masih diselimut wajah duka
Entah dimana kau beranikan diri
Mengembalikan rasa lapar hingga kenyang lagi
Bukan kau saja yang seperti ini, raga-raga
terlantar haus keadilan
Seperti apa yang kau rasakan duduk di kursi
pertanyaan
Sabarlah nek, kau tahu negeri ini kaya
Mengapa kau selalu duduk di sudut rumah tua
Karena kau tahu, nasibmu tiada seberapa
Sabar dan sabarlah nek, keadilan akan menyentuh
hati yang melihat dan membaca
Jakarta 18 Mei 2015.
Demikianlah Puisi ibu tersayang. Simak/baca juga puisi ibu yang lain di blog ini. Semoga puisi ibu diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.